p r o l o g

37.1K 5.4K 1.3K
                                    

Ping!

Aku sontak membuka mataku lebar-lebar saat mendengar suara notifikasi yang masuk ke dalam ponselku. Tanganku langsung bergerak mengambil ponsel di meja samping tempat tidur dan mencabut kabel charger yang terkoneksi.

Baru saja menyalakan layar ponsel. Sebuah notifikasi cerita yang selalu kutunggu-tunggu setiap harinya sudah muncul di layar kunci ponselku itu. Aku dengan cepat langsung menekan notif tersebut dan memasukkan kata sandi sebelum akhirnya bagian terbaru novel tersebut mulai tampak di layarku.

Aku sontak bangkit dari posisi rebahanku dan duduk di atas ranjang sembari membaca chapter terbaru dari novel online kesukaanku ini. Sumpah demi apa, ini adalah novel yang paling kutunggu-tunggu setiap harinya.

Karena apa? Ohohoho, karena di dalam novel ini ada pacar haluku.

Iya-iya aku tahu aku gila karena menyukai tokoh novel yang bahkan visualisasi-nya masih sangat buram. Jika menyukai tokoh 2D atau 3D mungkin masih wajar, namun kalau sudah toko novel maka jelas sekali visualisasi-nya hanya sebatas tulisan.

Tapi! Tetap aja aku suka huaaa!

Setelah mencapai ujung dari chapter terbaru yang kubaca dari novel ini. Aku membaca catatan Author yang di tuliskan di paragraf tersebut. Sang penulis cerita mengatakan kalau nanti sore dia akan mengupdate lagi chapter terakhir dari ceritanya, karena itu dia berharap agar para pembaca tetap setia menunggu.

Oh jelas dong! Sebagai pembaca setia yang selalu spam komentar dan vote, tentu saja aku akan menunggu dengan senang hati.

Tanganku bergerak dengan sangat cepat, mengomentari setiap paragraf yang menurutku seru, lucu, dan menarik. Setelah menurutku jumlah komentarnya cukup untuk di anggap banyak, aku baru meletakkan kembali ponselku ke meja nakas, dan baru mulai menyingkap selimutku.

Nah, ini dia masalah hidupku...

Apa itu?

SEKOLAH! AKU HARUS PERGI KE SEKOLAH ARGHHHH!

Dengan langkah ogah-ogahan, aku berjalan menuju kamar mandi dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Wahai hari sabtu dan minggu, kenapa engkau singkat sekali? Berikanlah kami lebih banyak waktu untuk beristirahat dengan tenang di rumah.

Hoam, aku masih mengantuk. Aku meraih tas yang sudah kutata rapi semalam, kemudian berjalan keluar kamarku sambil mengucapkan salam perpisahan pada ibu yang sedang sibuk mencuci pakaian. Uang jajan di atas meja aku ambil baru kemudian keluar dari rumah.

Ya, karena aku tinggal di kota, jadi lebih muda bagiku untuk mengakses transportasi di sini. Aku pergi menuju halte bus terdekat, dan berangkat menuju sekolah dengan menggunakan bus tersebut.

Sekolahku? Hm, jujur saja tidak ada yang menarik. Tapi tenang, meski aku tidak begitu tertarik dengan sekolah, aku tetap memiliki teman dan nilaiku juga tidak buruk kok. Hanya saja ya, teman-temanku di sekolah bukanlah teman-teman yang kerjaannya nyinyir orang, melainkan kami adalah...

PPN! Bukan pajak negara tetapi...

PARA PENCINTA NOVEL!

Ya, dari namanya saja kalian sudah tau lah ya kita ini orangnya seperti apa. Jika tidak tahu maka kuberi tahu saja, kita adalah anak kutu buku alias nerd. Hm, aku mengakui itu.

"Hei Lauren!" Aku sontak terkejut saat mendengar teriakan seorang gadis tepat di telingaku. "Aku mendapatkan kabar ini dari temanku yang berada dalam satu grup chat dengan penulis novel kesukaanmu itu, dan asal kau tahu, katanya tokoh favoritmu si Eleazar itu akan meninggal!"

Aku sontak membulatkan mataku dan menatap temanku itu dengan tatapan tak percaya. Namun tak lama aku langsung terdiam. "Dia kan tokoh utama pria, mana ada cerita yang membiarkan si tokoh utama mati? Ini tidak logis jadi aku tak percaya," ucapku.

Sebenarnya bukan aku yang terlalu logis, hanya saja aku berusaha menyingkirkan pemikiran kalau tokoh kesukaanku alias Eliazar sang pemeran utama pria akan mati. Demi apa kalau dia mati maka fiks aku kutuk si penulis.

"Halah, lihat saja nanti saat update-an chapter terakhir nanti sore, palingan juga kau akan menyesal," ucapnya sambil menyikut pinggangku dan langsung kuhadiahi dengan tatapan tajam.

Bel pulang sekolah akhirnya terdengar. Setelah menyelesaikan piket kelas, aku bergegas mengambil tas kemudian naik bus untuk kembali ke rumah. Kulirik jam di ponsel yang masih menunjukkan pukul dua siang, setidaknya masih ada sisa tiga jam bagiku untuk bersiap-siap menanti chapter terakhir.

Setelah sampai di rumah, aku melepaskan sepatu dan langsung berjalan menuju kamar mandi untuk mandi sore. Setelah segala urusanku selesai, aku kembali melirik ke arah jam yang sudah nyaris menunjukkan pukul lima sore.

Dengan langkah seribu aku langsung berlari menuju kamar, dan mengambil ponselku. Mataku menatap layar ponsel tanpa berkedip hingga memunculkan air, DAN AKHIRNYA! PENANTIANKU!

Ping!

=====

"Hiks, h-huaa, ke-kenapa dia beneran mati, hiks! A-aku ga like ihh..."

|AbangJagoXXXX
|DEMI APA?! ELEAZAR MATI?!

|MUNAROHXXXX
|Astaga, siapa yang ngiris bawang :')

|JametPasarXXXX
|wow... sungguh tak terduga (ಥ_ಥ)

|TARAKTAKDUNGXXXX
|THOR! PARAH LU YE!

USERNAMESAYANORXXXX|
Kak author, kok Eleazar mati :(
Dibanding author kasih sad ending buat dia, mending author kasih dia ke aku aja, hiks.

****

ARGHH SIALLL!

Aku meletakkan ponselku di meja nakas dan langsung memeluk guling dengan begitu erat sambil menangis tak karuan. Demi apa aku tak suka sekali kisah sad ending dengan kematian si tokoh utama, rasanya kayak mau terjun dari air terjun Niagara, hiks.

Mana besok aku masih ada sekolah lagi, mungkin aku harus berangkat pakai kacamata hitam besok agar tidak ada yang menyadari seberapa sembabnya mataku setelah menangis tak karuan seperti ini.

Entah sudah ada berapa banyak usaha yang kulakukan agar rasa sedihku ini menghilang. Tapi tetap saja ga ngefek astaga! Air matanya deras banget sumpah!

Ping!

Suara notifikasi kembali terdengar, aku langung meraih kembali ponselku. Pukul delapan malam, astaga aku menangis dari pukul lima hingga delapan? Tiga jam gitu? Wow ini rekor menangis terlamaku di seumur hidup.

Tak mau menyia-nyiakan waktu lebih banyak lagi, aku membuka kunci layar ponselku kemudian melihat notifikasi baru macam apa yang masuk ke ponselku.

Reply:
|AuthorXXXX
|Kau yakin mau mengurus Eleazar?

Astaga author-nya membalas komentarku! Mau senang tapi jujur saja rasanya aku sudah terlanjur kesal dengan sang author.

USERNAMESAYANORXXXX|
Jelas lah kak! Parah sih, dia itu tokoh fav ku dan demi apa aku ga rela banget dia meninggal.

|AuthorXXXX
|Kalau gitu mohon bantuannya yaa~
|dan terima kasih juga loh ヽ('▽`)/

Hah? Kok aneh? Bantuan apa toh? Ya kali dia benar-benar memberikanku Eliazar yang sesungguhnya, maka fiks luar biasa sekali kehidupanku kalau tokoh fiksi yang bahkan mukanya blur itu bisa muncul beneran.

Tau ah, akibat saking lamanya menangis mataku sampai terasa berat. Aku mau tidur saja dulu.

=====

Etjiahhhh... demi apa tanganku bener-bener gatel pengen cepet-cepet rilis cerita ini, karena cerita ini bakalan beda dari yang lainnya awokwokwok.

Aku harap kalian suka~

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Reverse Card Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang