Diary For You

SEBAB

Kenapa aku meninggalkanmu semua mempunyai sebab aku tau aku yang membuat semuanya ini berakhir. Mungkin dengan ini aku lebih mengerti apa maksudmu, aku selalu membuatmu  kesal karna egoku, aku lebih mementingkan tujuanku. Seandainya kamu bisa mengerti apa yang aku pikirkan waktu itu, aku paham sikapmu yang sederhana, sikapmu yang sabar menghadapi egoku.

tapi aku malah mengabaikan semua itu, kamu tau aku selalu berfikir kamu adalah seseorang yang membuat aku mengerti akan arti dewasa itu waktu itu aku belum bisa memahaminya, dari pengalaman ini aku bisa mengerti akan kebersamaan bersamamu. 

Setiap tempat yang pernah kita kunjungi aku menuju tempat itu. Kamu tau cerita itu saat kita duduk bersama berdiam, senyum-senyum yang nggak jelas. lucu yaahh kalau nginget moment- moment itu aku berusaha membuang memori itu, tetapi meomori ini selalu tiba tiba datang ke pikiranku, seandainya kamu tau ini. 

aku berusaha tegar. Saat kamu membuat Story kita terakhir bertemu. makan bersama itu adalah cerita akhir dari cerita ini.

waktu berjalan hari demi hari aku tidak mengirim kabar darimu, aku tau aku memang egois yang sealu mementingkan diriku sendiri. Katamu aku tidak pernah ada waktu untuk sekedar memberi kabar pun sulit. Sebuah pesan singat dariku kamu tidak pernah membacanya itu katamu setelah beberapa lama kamu membalas sebuah nada dering chat darimu.. 

aku mengerti kamu kesal karna itu. Sebuah masalah yang kecil. Sebenarnya aku ingin cerita tentang ini kepadamu kenapa aku sering mengabaikan kabar atau chat darimu. Aku ingin fokus dengan apa yang ingin aku tuju aku kira kamu bisa memahaminya, tapi tidak.

kamu memberi tulisan singakat. Aku mengerti sabar juga mempunyai banyak batas. Mungkin kesabaranmu sudah mulai pudar. Kamu tau yang aku cari adalah seseorang yang selalu sabar dan mengerti akan yang aku lalui ini kamu salah dengan amarahmu yang membuat egomu berfikir aneh tentang ku aku tidak pernah deket dengan siapappun selain kamu.

kamu bilang kalau aku sudah bosan kepadamu? kamu tau saat itu aku hanya bisa berdiam, entah apa yang ada dibenakmu waktu itu. Aku tidak pernah bosan dengan siapapun? aku mencoba menjelaskan itu semua tapi kata hati beda lagi. Lebih baik aku diam karna aku tau aku memang salah. Lebih baik aku mengakhiri cerita ini daripada aku yang selalu membuatmu kecewa.