PD-1

3 1 2
                                    

"Yang Mulia, harus banyak beristirahat. Jangan terlalu banyak berfikir."

"Bagaimana aku tidak berfikir berat dokter. Selama 17 tahun putriku menghilang. Sampai hari ini, tak ada perkembangan sama sekali."

"Percayakan pada detective, Yang Mulia. Mereka handal di bidangnya. Semoga kabar baik cepat kita terima."

"Semoga saja."

👸👸👸👸👸👸👸

"Ayaaaaaahhhhhhhh....!!!"

Clarisa berteriak dan berlari menyambut ayahnya. Paman Ferguso, ayah Clarisa, baru pulang dari ladang setelah matahari condong ke barat.

"Halo Princess ayah. Apa kabar?? Gak nakal kan hari ini??? "

"Isa -Clarisa-  bukan anak kecil ayah. Sebentar lagi 17 tahun. Sudah dewasa. Stop, anggap Isa anak kecil!!!!!"

"Baiklah, princess. Princess ayah sudah dewasa. Sangat dewasa. Sehingga menyambut ayahnya dengan berteriak. Luar biasa sekali princess ayah satu ini."

"Jelas aku princess ayah satu-satunya. Aku anak tunggal ayah kalo ayah lupa."

"I'm sorry, princess. Ingatan ayah, anak ayah buaanyaaak. Saking banyaknya, sampe lupa kalo ayah cuman punya princess cantik ini di hidup ayah."

"Ayaaaaaaah....!!!"

"Baiklah, princess. Hari sudah beranjak malam. Mari kita masuk. Ayah punya kentang. Maukah princess cantik ayah memasaknya untuk makan malam????"

"Laksanakan captain..."

Dan sepasang ayah anak itu tertawa gembira memasuki rumah mungil mereka.

Salam sayang 💙💙💙
-riestyanica-

Princess DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang