part 1

500 133 117
                                    

Bismillahirrahannirrahim

 Happy Reading!!!

Dibuat enjoy aja:')

  Pagi-pagi sekali , sinar matahari yang menembus jendela bening hingga membuat tidur seorang perempuan yang cantik jelita terganggu karena paparan sinar matahari pagi. Gadis itu langsung membuka matanya dan menenangkan dirinya terlebih dahulu supaya nyawanya terkumpul. Ia kemudian beranjak dari kasur mewahnya dan langsung merapikan tempat tidurnya.

Dia langsung menuju balkon untuk menghirup udara segar dan merilekskan tubuhnya, ini kebiasaan yang selalu dia lakukan karena dia suka memandang indahnya kota Bandung apalagi saat senja.

 Tepat setengah 7 pagi, ia menuruni tangga dan memulai sarapan yang sudah disiapkan oleh Bi Inah  karena ia sudah  tidak bisa merasakan lagi masakan ibunya sejak dia umur 5 tahun. Ibunya meninggal dunia karena  terlalu stres hingga bunuh diri. Itu semua karena perbuatan ayahnya. Tiba-tiba ada panggilan yang sangat familiar dan sangat ia benci.

"Kyaraaa!", panggil Dharma tepatnya Dharma Satya Marga yang merupakan ayahnya.

Ia adalah pemilik perusahaan yang berada di pusat Kota Bandung ,yaitu Perusahaan Margareska dan juga pemilik Caffe yang terkenal.

 Dengan malas ia menggerakkan bola matanya sekilas lalu melanjutkan makanannya tanpa menyahut panggilan ayahnya.

"Kyara kamu sudah siap belum, sebentar lagi mau pukul 7 nanti kamu terlambat", ucap ayahnya sambil tersenyum.

Sebenarnya Kyara sangat malas dengan ayahnya jika satu mobil dengannya tapi dia tidak bisa mengendarai mobil padahal ayahnya punya 2 mobil. Mau di antar oleh sopirnya tapi Pak Danang tidak datang karena ia pulang kampung menemani istrinya yang baru melahirkan, ia akan kembali dua bulan lamanya.

"iyah," jawab Kyara singkat tanpa menoleh ke arahnya.

baru juga jam setengah 7 mana ada telat

Bilang aja kalo ngga mau nganterin , gue juga bisa naik taxi kali, batinnya sambil memakan sesuap nasi.

Namun Dharma tetap sabar dengan tingkah anakanya, karena ia sering mendapat jawaban seperti itu sejak istrinya sudah tiada.

Kyara kemudian beranjak pergi meninggalkan ayahnya.

Dharma-ayahnya kemudian membuntuti anaknya tepat di belakangnya. Kyara kemudian masuk ke mobil  Mercedez Benz milik ayahnya yang berwarna hitam mengkilap.  Ayahnya duduk di depan  layaknya seorang sopir, Kyara duduk tepat di belakang ayahnya.

Sepanjang perjalanan hanya keheningan tanpa ada sepatah kata yang mereka keluarkan. Di  sepanjang perjalanan Kyara memainkan handphone-nya.

Para Bidadari Surga

Kyara
I "Woiii, pada kemana sepi amat".
                                                 
Myta
I "Wah tumben-tumbenan nih seorang Kyara yang amat-amat cuek jutek kaya anak dajjal ngechat duluan." 

Aurin
I "Bukannya alhamdulillah temen ngechat malah dikatain".
                                                                                                           
Kyara

I"Emank, lambe lemes! udah untungnya lo jadi sahabat gue kemana-mana gue yang bayar.

Mau lo out dari grup ini?".

Myta
I"Yah jangan donk, ampun mba jago."
                                                         

Aurin
I "lo pada udah berangkat belom, jangan sampe kalian bawa hp karena ada
sidak".

Myta
I "gue mah tenang-tenag aja, kan rumah gue deket jadi berangkatnya entar an aja lah".                   

Kyara lupa bahwa hari ini adalah hari Jum'at, biasanya sidak dilakuan Hari Jum'at. Kyara mulai panik, mencari alasan kalau nanti HP-nya akan kena sidak.

Tiba-tiba mobil berhenti, ternyata sudah sampai di sekolahnya.

Kyara kaget saat ayahnya memanggil namanya,"Kyara sayang udah sampe ".

Sontak Kyara langsung membulatkan matanya karena ia belum mendapatkan pemikiran yang jernih. Kyara langsung turun tanpa  menyalami ayahnya yang sekarang ayahnya menjulurkan tangannya .

Sedih memang tapi ayahnya kemudian keluar lalu menghampiri anaknya yang tengah berjalan menuju gerbang.

"Kyaraa!".

Kyara kemudian berhenti dan menghadap ke belakang.

Ia melihat ayahnya yang sedang berlari menuju arahnya.

Sesampainya, ayahnya kemudian mengecup kening Kyara dan pipi Kyara. Kyara hanya diam saja karena dia sudah terbiasa ayahnya melakukan seperti ini.

"Hati-hati ya sayang, jangan telat makan papa nanti akan terlambat pulangnya, jadi kamu jangan tidur terlalu malam yah", ucap Dharma sembari senyum ke arah Kyara.

Cih siapa juga yang nungguin lo, so perhatian banget

Ayahnya kemudian meninggalkan Kyara karena ia tahu betul pasti Kyara tidak akan menjawabnya. Ia sudah terbiasa dengan sifat dingin terhadapnya, ia tahu mengapa Kyara bersifat seperti ini padanya, namun ia akan memberi tahu kebenaranya kepada Kyara nanti.

Tttiiinnggg

bel berbunyi tandanya masuk sekolah. Kyara kemudian buru-buru masuk ke kelas .

Jangan lupa komen yah;)

Kalau mau follow komen_
Ngga da unfollow*an:)

OK

My Doctor is My Perfect Husband(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang