Part 9

104 56 51
                                    

JENG!JENG!JENG!
Aku datang lagi 😂
Pa kabar kalian❤️
Udah lama ngga update nih
Maapin author❤️🤗
Selalu rebahan di depan tipi🤣
Ok jangan lupa voment yah😘
Ingat!
Kewajiban tidak baik kalau tidak dilaksanakan😄
.
.
.
.
.
.
Selamat Membaca😘

Kyara berjalan menuju gerbang, hendak pulang. Disana Kyara tentunya ditemani oleh Aurin dan Myhta yang juga menunggu jemputan datang. Sesampainya, Kyara menengok kanan kiri melihat kendaraan yang melintas, hingga jauh semakin jauh kendaraan itu sampai tak terlihat dimanik hitamnya. Kyara menunduk merenungi pikirannya sekarang. Sambil menendang-nendang krikil dengan sepatunya.

Ia terus-menerus mengingat pertunangannya yang akan diadakan beberapa hari lagi. Merasa dirinya akan berbeda dengan yang lain. Mendapat peraturan baru adalah hal yang sangat berbeda bagi dirinya. Apalagi harus berpindah rumah seakan rumah yang ia singgahi selama ini akan ditinggalkan begitu saja.

Tiba-tiba ingatannya mengenai perkataan Aurin muncul di benaknya. Perkataan yang ia anggap benar dalam pernikahannya nanti, membuatnya percaya diri akan ucapan sahabatnya itu.

Kalau nanti udah pindah rumah, lo harus mempunyai prinsip yang gue kasih.

"Kebaikan HARUS dibalas dengan kejahatan dan kejahatan HARUS dibalas dengan kejahatan pula"

Aneh memang dengan prinsip yang dibuat oleh Aurin. Jahat? Oh tentu, lihat saja dari prinsipnya. Mungkin ia akan melebihi dari kata 'Jahat'.

Tiba-tiba suara motor ninja berwarna hitam pekat bertuliskan 'PEDAS' berhenti di depan Kyara membuat lamunannya buyar dalam sekejap karena suaranya yang begitu menusuk di telinganya.

Di depannya sudah ada lelaki dengan helm full facenya namun sangat ia kenali dari postur tubuhnya. Terutama tanda lahir di tangan sebelah kiri yang berwarna merah.

Lelaki itu membuka kaca helmnya," Kyara! Lo belum pulang?" Teriak Rio berusaha mengalahkan suara motornya.

"Ngapain nanya kalo gue masih disini," jawab Kyara judes.

"Cuman nanya doang, balesnya judes amat"

"Naik!" perintah Rio sambil menunjuk ke arah belakang menggunakan jempolnya.

"Ha?!"

"Ck, naik! Bareng gue aja, lagian disini juga udah sepi. Lo mau sampe kapan berdiri disitu terus"

Kyara membulatkan matanya lebar-lebar. Melihat sekelilingnya, ternyata yang dikatakan pria itu benar. Sekolah ini sudah kosong dan gerbang pun sudah ditutup.

Tapi yang ia ingat, tadi dia berdiri bersama kedua sahabatnya. Dan sekarang kedua sejoli itu tak ada di sampingnya.

"Loh, Aurin sama Mhyta kemana?perasaan tadi bareng sama gue deh," tunjuk Kyara disampingnya.

"Ya mana gue tahu, kalaupun ada yang pasti gue ngga bakal kesini Ra,"

"Ish! Awas aja kalian yah, kalo ketemu gue bakal sledding kalian" monolog Kyara.

Rio menahan tawanya,"Lo tuh bisa ngelawak juga yah"

"Siapa juga yang ngelawak, ini lagi marah," pekiknya kesal.

My Doctor is My Perfect Husband(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang