Happy Reading gess!!
Enjoy
Budayakan baca dulu baru komen
Komen dulu baru vote!!
"Selamat pagi semuanya", sapa Pak Bambang sambil berjalan menuju meja guru.
Dibelakangnya ada seorang laki-laki yang Kyara tak asing untuk dilihat.
"Selamat pagi pak", sorak siswa-siswi.
Deg
Kyara hampir lupa dengan lelaki yang satu ini. Ia terkejut namun ia tetap bersikap seperti biasa seolah-olah hanya anak baru dan menonjolkan sikap datarnya.
"Semuanya perhatikan murid baru ini."
"Dia akan memperkenalkan diri kepada kalian, jadi dengarkan baik-baik yah", ucap Pak Bambang tersenyum kearah muridnya.
"Selamat pagi semuanya, teman-teman yang saya sayangi", ucapnya sambil tersenyum lebar.
"Perkenalkan nama saya Arlan Mahenra biasa dipanggil Arlan. Saya pindahan dari London karena ikut orang tua saya. Semoga kalian suka dengan keberadaan saya", ucapnya yang membuat Myhta menjadi bengong dan yang lain hanya bersorak gembira kepada Arlan.
"Ada yang ingin ditanyakan?", tanya Pak Bambang.
"Kamu sudah punya pacar belom", tanya Siska, perempuan yang sangat haus akan ketampanan.
"Hobi kamu apa?".
"Kesukaan kamu apa?", tanya teman sebelah Kyara.
"Boleh nggak mampir ke rumahmu", cewek di sebelah Siska yang merupakan satu club dengannya.
Huuuuuuuu
Sorakan dilontarkan kepada teman Siska yang memang tahu maksud dari perkataannya.
Berbagai pertanyaan dilontarkan dari para cewek kepada Arlan. Namun Arlan hanya menjawab yang menurutnya penting saja.
"Baiklah saya akan langsung menjawabnya", tegas Arlan.
"Hobi saya suka basket, saya suka dengan sandwich isi sosis, apalagi kalau yang membuat adalah seseorang yang membuat saya nyaman". Teriakan para cewek makin menggelegar.
"Kalau mau mampir ke rumah saya silahkan, tetapi kalau hanya berdua saja saya menolak", ucap Arlan.
Kyara dan Aurin saling menatap tak percaya pada pagi hari yang menyebalkan ini. Pasalnya ia harus satu kelas dengan orang yang sangat ia tak suka namun mungkin ia memiliki sedikit feeling padanya.....mungkin.
"Baiklah, sekarang mulai saja pelajaran pertama. Keluarkan buku kalian kerjakan secara berkelompok. Saya tinggal dulu karena ada tamu penting", sorak gembira terlihat seisi kelas yang membuat gurunya geleng kepala.
"Kamu duduk di sebelah Myhta yah", Pak Bambang mempersilahkan Arlan untuk duduk.
Arlan langsung berjalan menuju kursinya yang tepat di belakang Aurin. Sungguh Kyara tambah meledak seakan ingin mencekik gurunya itu.
Kenapa harus ada acara sekelas si.
...
Kyara , Aurin dan Mhyta berada di kantin. Aurin memesan makanan untuknya dan Mhyta sedangkan Kyara memakan bekalnya sendiri.
Kantin yang mulanya hening menjadi riuh saat ada sosok laki-laki yang duduk di depannya.
Kyara mendongakkan, terkejut hingga tersedak karena melihat-nya dengan tatapan yang tidak biasa.
"Gue boleh gabung ga?", tanya Arlan ramah.
"Boleh kok, sini ", ajak Myhta menepukkan tangannya di samping bangkunya.
Kyara merasa nafsu makannya hilang seakan dibuang begitu saja saat melihat sosok laki-laki tersebut.
Aurin yang melihat itu langsung angkat suara,
"Lo! Ngapain disini", tunjuk Aurin.
"Tempat lo bukan disini! Lo itu cowok bukan cewek!", tegas Aurin.
"Napa lo!", tunjuk balik pada Aurin.
"Suka-suka gue mau duduk dimana", nada suara Arlan semakin tinggi.
"Lo itu cuman nongkrong disini gue juga!
Dan ini bukan tempat nenek moyang Lo!"" Jadi sekarang lo .....ngga usah ngatur-ngatur gue lagi", Arlan mulai memanas.
"Eh Lo! Berani Lo sama sahabat gue ...lo juga adepin gue!"ucap Kyara langsung berdiri dengan menahan emosi
"W-woi sante aja Ra", Arlan mengangkat kedua tangannya.
Para siswa memandang pemandangan ini dengan sinis, entah kenapa Arlan yang mulanya tegas, memberikan amarah kepada Aurin namun saat Kyara memberikan emosi kepadanya ia justru malah langsung luluh membuat suasana kantin menjadi resah karena keberadaan Kyara.
"Okok gue ngga bakal kek gini lagi".
Melihat Arlan seperti itu, ada seseorang yang memandang Kyara tak suka seperti membenci karena ulah Kyara. Namun juga itu karena keluluhan Arlan yang membuat perempuan yang memandang nya dari sudut kantin semakin benci hingga mengepalkan tangannya.
"Buktiin! Jangan cuma janji palsu doang", amarah Kyara tak terbendung lagi.
Aurin yang melihat itu langsung mengusap punggung Kyara berusaha menenangkan supaya tidak terjadi keributan.
Kyara langsung pergi meninggalkan temannya kemudian disusul oleh Aurin.
Mhyta yang melihat itu hanya diam seperti orang ngga tau apa-apa. Ia seperti orang linglung. Hanya menatap bolak-balik orang yang berdebat sambil menyantap makanannya.
Kyara bergegas menuju toilet dan mengusap wajahnya tak percaya. Ia bahkan belum sempat makan karena kejadian itu.
Aurin berusaha menenangkan Kyara namun ia gagal. Kyara menatap frustasi dirinya di cermin sambil menangis tersedu-sedu. Ia memikirkan kenangan bersama-nya setelah sekian lamanya move on tapi masalah muncul kembali. Dia bingung harus bagaimana menghadap semuanya tanpa ada rasa kepercayaan yang muncul kembali kepadanya.
Aurin menatap Kyara khawatir pasalnya wajah Kyara memucat.
"Ra, Lo sakit?", tanya Aurin.
"Kita UKS yuk", bujuknya namun Kyara menolaknya.
Suara bel berbunyi terdengar hingga telinga Kyara. Mereka akhirnya kembali ke kelas. Namun pada saat di pertengahan ia berjalan, ia merasa kepalanya sangat berat, matanya yang terlihat buram seakan dunia berputar lebih cepat.
Brukk
Kyara pingsan membuat Aurin berteriak minta tolong. Ia khawatir karena tak seorangpun muncul dihadapannya dan menangis. Tiba-tiba seseorang berlari menuju ke arahnya dan menggendong Kyara.
Sampai jumpa kelanjutannya^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor is My Perfect Husband(Slow Update)
Teen FictionYa ampunnn salah apa hambamu ini", imbuhnya sambil menadahkan tangannya ke atas. "lo mau tau?", ucap Verrel. Tanpa ragu Gio menganggukan kepalanya dan siap apa yang akan di jawab oleh Verrel. "disini",ucap Verrel sambil mengangkat telunjuknya ke ara...