Prolog

58 8 1
                                    


- Raiki Alterio Savian

Remaja yang terbilang unik dengan seribu satu rahasia dan memiliki IQ di atas rata-rata. Tapi, sayang sikap lemotnya sering kali membuat dirinya gagal paham. Hal yang sangat menonjol dari dirinya adalah paling sulit mengingat nama dan mengenali wajah seseorang. Aneh bukan?
Dan dia juga kerap membawa lentera mini elektronikanya ke manapun dia pergi, hingga kerap dijuluki "Sang Lentera"

"Walau keadaan gue seperti ini, tapi, gue nggak pernah lupa sama mereka," ujarnya menatap bulan di langit malam.

"Kenapa?" tanya Bintang membuat Kael tersenyum kecil.

"Karena mereka berarti bagi gue."

"Termaksud gue," celetuknya membuat Kael tersenyum simpul.

"Siapa bilang?" candanya membuat Bintang mengercutkan bibirnya tanda tak setuju.

- Bintang Asri Kemuning

Bintang? Bintang, benda langit yang bercahaya. Remaja  yang miliki sikap yang dibilang bersahabat dengan siapa pun, tapi dibalik sikapnya itu terdapat kehidupan yang pedih.

"Sebernya gue nggak bodoh," gumannya, "Tapi, dibodoh-bodohin."

"Gue suka sama lentera lo, boleh pinjam!"

Keal menatapn lentera mininya dengan seksama. "Nggak!" tolaknya membuat gadis di depannya memutar bola mata malas.

"Pelit amat jadi orang! Berarti banget ya lenteranya," gumam Bintang mencoba meraih lentera itu.

- Kael & Bintang

"Kita berbeda?" tanya Bintang menatap Kael yang berada di hadapannya.

"Ya, Berbeda. Bagaikan bumi dan langit," jawab Kael menatap manik mata Bintang.

"Begitu juga dengan selatan dan utara."

"Dua kepribadian yang berbeda."

"Diperetemukan dengan tujuan yang sama."

"Akan tetapi, memiliki jalan yang terpisah."

"Kamu tahu! Mencintai dan dicintai bukanlah perkara yang mudah."

"Aku Mencintai."

"Begitu juga dicintai."

"Tapi ...."

"Bisakah kita untuk bersatu?"

"Mengukir cinta, mempertemukan dua insan untuk bersama."

"Menghadirkan kasih, bersemayamnya rasa."

"Semua akan sirna."

"Melodi mulai berlagu."

"Menyanyikan selamat tinggal untuk semuanya." ujar mereka serentak di bawah cahaya rembulan yang begitu terang.

"Selamat jalan Kael," gumam Bintang.

"Selamat tinggal Bintang," gumam Kael tersenyum membelai wajah Bintang.

Happy Reading(♡˙︶˙♡)































Lentera [Terbit]Where stories live. Discover now