Ketika Asahi bangun dari tidur lelapnya, hanya kesunyian yang menyapanya seperti pada hari biasanya, tirai berwarna beige menutupi sebagian besar jendela floor-to-ceiling yang menghiasi kamarnya.Air conditioner di kamarnya masih menyala, menyebarkan kesejukan di kamarnya, kontras dengan cuaca di luar yang sangat terik di tengah musim panas, membuatnya kembali menginginkan tidur di kasurnya yang sangat empuk dan nyaman.
Atmosphere di kamarnya saat ini memang sangat cocok untuk tidur kembali, Asahi memicingkan matanya dan tidak mau bangun, menikmati ketenangan dan kesendiriannya saat ini.
Di tengah-tengah kesunyian kamarnya, dari gaming capsule yang berada di pinggir tembok seberang kasur king-sizednya, suara "Ting" berbunyi, mengingatkan Asahi bahwa saat ini ia sedang men-download game yang berjudul 'Dragonwar'.
Asahi bangkit dan duduk di depan gaming capsulenya yang bersinar kebiruan, karena keluarga Hamada mempunyai uang dan cinta yang tak habis-habis untuk Asahi, setelah Asahi lulus kuliah, bukannya memilih untuk melanjutkan perusahaan orangtuanya, ia malah memilih untuk tinggal di rumah setiap hari, kecuali ketika membutuhkan sesuatu dan pergi keluar rumah.
Ini juga bukan tanpa alasan, mengingat tubuh Asahi yang cenderung lemah karena penyakit menahun yang dideritanya, ia sangat dilindungi oleh seluruh keluarganya, seluruh keinginannya akan dituruti mereka sejauh mungkin.
"I give up my inheritance rights, let Haruto have it all"
Asahi masih mengingat jelas kata-katanya pada saat itu, 'Untuk apa aku berebutan hanya karena hal itu, bukankah lebih nyaman sekarang dibanding dulu?' tawanya dalam hati.
Ia diajak main game ini oleh kakak sepupunya, Mashiho, yang membawanya jauh-jauh dari Jepang ke Korea dengan alasan 'untuk menemaninya'.
Mashiho tentu saja mempunyai kepentingan bisnis disini, expanding bisnis pribadinya yang terlepas dari keluarga Takata, ia masih mencoba untuk merintis perusahaannya yang telah sukses di negaranya sendiri, namun ia khawatir dengan adik sepupunya yang tidak memiliki semangat hidup sama sekali itu, ia takut Asahi akan berlumut dan tumbuh jamur jika terus menerus berada di rumahnya dan tidak pergi kemana-mana.
Dengan keluarga yang selalu berputar-putar disekitarnya seperti lalat pada makanan, Asahi berpikir pilihan untuk mengikuti Mashiho jauh lebih baik dibanding pulang ke rumah dan menjadi gila karena perhatian keluarganya yang terlalu berlebihan kepada dirinya.
Mulut kecilnya terbuka lebar ditutupi tangan ramping, memperlihatkan rasa kantuknya yang masih tersisa setelah tidur siangnya tadi.
Saat ini ia menginstall game yang baru di downloadnya itu, ia memencet bell kecil yang melayang melawan gravitasi bersinar kebiruan di samping vase berisi mawar putih di atas coffee tablenya, sesaat kemudian ketukan terdengar dari pintu kamarnya.
Butler Hamada yang sudah berusia sepuh pun masuk dan menerima pesanan Asahi, beberapa saat kemudian ia kembali mendorong kitchen trolley yang melayang 5 cm dari atas lantai, berisikan beberapa dessert dan afternoon tea, setelah meletakkan rapi di pinggir coffee table putih itu, Butler Hamada kembali keluar dengan sopan.
Menyeruput tehnya yang masih hangat, Asahi memejamkan matanya dan mendesah berterima kasih atas kenyamanan ini, "So delicious" dan bersandar pada sofa empuknya yang berwarna biru muda.
Gaming capsule Asahi tentu saja memiliki performa yang sangat baik dan top of the line configuration, jadi sebelum ia menyelesaikan mengunyah kue kecil yang masih tersisa setengah di antara dua jarinya, gaming capsulenya sudah mengingatkan bahwa proses instalasi gamenya telah selesai.
"Let's see..." gumamnya tidak jelas.
Asahi pun langsung memasukkan sisa kuenya ke dalam mulutnya, menyebabkan pipinya terliaht seperti hamster, ia memasukkan nutrition solution yang bersinar neon, membuka seluruh pakaiannya dan mengenakan baju dan celana putih polos, lalu membenamkan dirinya di nutrition solution, dan setelahnya terdengar suara robotic seiring menutupnya gaming capsule biru neonnya.
System: -Beep- Detecting living organism, conduct a scan-
System: Scan successfully, welcome Mr. Hamada Asahi.
Lalu kegelapan yang disebabkan matanya yang terpejam pun memudar, diganti dengan ruangan yang telab dimodifikasinya menjadi seperti kamarnya yang asli.
Suara yang muncul dari kepalanya terdengar kembali.
System: Which application do you wish to use?
Asahi menjawab tanpa ragu, "Dragonwar"
Lalu icon 3D yang berbentuk western dragon kecil berwarna hitam dan menyemburkan api kecil pun muncul di depan wajahnya, scenery yang ia lihat kembali berubah, kini ia berada di pinggir kolam kecil dengan air yang berwarna pink muda.
Suara lagu yang jernih dan merdu langsung menyambutnya. Gaming capsule yang digunakannya adalah gaming capsule besutan Yoon corp yang memiliki spesifikasi kelas atas, sekarang suara yang keluar terdengar sperti datang dari seluruh penjuru dunia kecil itu, menambah immersion experiencenya lebih baik.
"The sound quality is perfect" gumam Asahi, setelah memperhatikan wajahnya yang terlihat sama persis dengan yang aslinya dan bergumam, "Visual quality is perfect too"
Asahi masuk pada option memilih nama, ia berpikir sejenak dan memilih: Earlylight, berbeda dengan nicknamenya di game lain, ia sengaja, karena dirinya cukup mempunyai banyak 'sahabat karib' dan ia berniat untuk mengawali game ini dengan 'clean slate'.
Jika saja ia memilih Morningsun sebagai nicknamenya...
Asahi menggelengkan kepalanya dan melanjutkan pada opsi berikutnya.
---------
KAMU SEDANG MEMBACA
Earlylight -Jaesahi
FanfictionAsahi Moon Elven Mystic vs Jaehyuk Nightshade Duskblade Virtual Reality World ✅ Short chapters ✅ Game terms ✅ Profanities ✅ Typos✅ Baku✅ 🚫HOMOPHOBIC 🚫 written in indonesian with a bit of english Start: 19 October 20 End: -