50

348 70 18
                                    

Undangan untuk gathering pun juga di post di official website Dragonwar, namun tidak seperti penerima undangan yang mendapatkan tiket pesawat juga akomodasi di hotel tempat penyelenggaraan event tersebut, mereka yang ingin datang harus merogoh kocek sendiri untuk tiket pesawat dan juga akomodasi.

Walaupun hotel room yang disediakan merupakan yang standard saja, itu merupakan hal yang cukup bagi kebanyakan player, asal layak dan bisa ditempati merupakan hal yang cukup baik.

Asahi sebenarnya ingin ikut gathering ini, namun ia ragu untuk mengikutinya karena takut akan kehadiran Jaehyuk.

"Dusk, apakah kamu tahu kalau akan ada gathering di Osaka minggu depan?"

Jaehyuk yang tengah membantai monster dengan menggunakkan skill AOEnya pun menebaskan saber hitamnya sekali lagi sebelum para monster berjatuhan.

Ia menoleh pada Asahi, "Hmm? Apakah kamu akan ikut nanti?"

Asahi menggelengkan kepalanya secara cepat, "Aku tidak tahu"

"Mhm, aku juga sepertinya tidak akan mengikutinya" sahut Jaehyuk menganggukan kepalanya.

Merasa sedikit lega, namun Asahi penasaran kenapa Jaehyuk tidak akan mengikutinya, "Why? Do you find it boring or what?"

Dengan tawa lembutnya, Jaehyuk mendekati Asahi dan berbisik, "Aku mempunyai janji ke luar negeri pada hari itu, kamu tidak perlu khawatir"

Merasa bahwa ketakutan dirinya sudah terbaca, wajah tampan Asahi di balik topeng sudah memerah, "Si-siapa yang khawatir! Aku hanya ingin bertanya saja!" balasnya dengan bibir manyun yang sayangnya tidak dapat dilihat Jaehyuk.

'Lagipula jika tidak ada Jaehyuk disana, maka tidak ada seorangpun yang mengenaliku, terkecuali Ruto dan Mashi!' pikirnya senang.

Ia hanya ingin melihat seramai apa gathering yang diselenggarakan pertama ini, apa saja yang akan mereka lakukan dan setelah itu langsung pulang kembali.

'Tidak usah bertemu dengan Papa dan Mama dulu sebelumnya, atau nanti aku tidak diperbolehkan kembali lagi ke Korea!' angguknya sendiri.

Jaehyuk yang memperhatikannya hanya berpikir bahwa dia sangat imut mengangguk-angguk dan menggeleng-geleng sendiri, 'He's just so cute'

'Jadi aku tidak akan bilang bahwa aku akan datang pada Mashi dan Ruto juga' angguknya setuju.

Tempat gathering tepat sekali di hometown dari Asahi yaitu Osaka, kota terbesar kedua di Jepang dengan famous tourist attraction disana, merupakan hal yang tepat untuk Dragonwar menyelenggarakan disana, walaupun harus merogoh kantung terlebih dahulu, namun jika tidak ada yang mengetahuinya tidak apa kan?

Asahi tidak berencana untuk memakai hotel room yang dipesankan untuknya, ia mencari hotel room sendiri dan membookingnya diam-diam.

"Ticket check"

"Luggage check"

"All perfect"

Setelah semuanya sudah siap, Asahi pergi kesana 3 hari sebelum acara dimulai, ia berencana untuk jalan-jalan dulu sebelumnya.

Ia pun mengendarai pesawat selama 1 setengah jam dari bandar udara international Incheon ke Kansai.

Setelah menuruni pesawat, Asahi merasakan udara sejuk yang menerpa wajahnya, mengingat sekarang mulai memasuki musim semi.

Asahi mengenakan oversized sweater berwarna biru langit dengan celana putih dan sepatu sneakers, ia mengikuti keramaian yang keluar dari bandara menggeret koper kecilnya serta tas selempang hitamnya di pundak.

Ia pergi kesini sendiri dengan alasan untuk menemui keluarganya pada butler Hamada yang khawatir, dan sebagai butler yang baik dan bertanggung jawab, ia pun melaporkan semua itu kepada Mama Watanabe yang menugaskan Haruto untuk menjemputnya hari ini tanpa sepengetahuan Asahi.

Melihat lobby airport yang terlihat di kejauhan, Asahi akhirnya menghela nafas lega, ia sangat tidak suka keramaian, entah kenapa membuatnya sedikit sesak.

"Conrad Hotel huh..." Asahi berencana untuk menyewa taxi menuju kesana, dan mengambil jalan ke arah kanan dimana banyak taxi menunggu.

"Mau menuju Conrad Hotel?" dari belakangnya suara lembut menyapa, "Bukan Ritz-Carlton seperti undangan? Apa kamu butuh tumpangan, hmm? Dedek?"

Asahi tahu betul suara siapa ini, ia tidak berani untuk menolehkan wajahnya dan jantungnya langsung terasa berdegup cepat, namun ia berusaha mengontrol pernafasannya.

Tubuhnya yang tiba-tiba berhenti itu membuat pria dibelakangnya yang menyapa itu menabraknya, namun ia langsung menangkap kembali pinggangnya agar tidak terjatuh.

Asahi ingin sekali untuk kabur, namun tangan di pinggangnya itu terasa menariknya.

"Be careful, jangan tiba-tiba berhenti dedek, atau mungkin kamu akan terjatuh nanti" ucap suara lembut itu lagi.

Saat ini Asahi rasanya ingin menangis saja, 'Yoon Jaehyuk mengenaliku sebagai Earlylight aaaaaaahhhh! What to do what to do!'

Ia menoleh dan melihat wajah yang sangat tampan itu tersenyum manis kepadanya, dengan pakaian yang t-shirt putih polos dan denim jacket diluarnya, serta celana jeans hitam dan sneakers, ia terlihat lebih muda saat ini.

Asahi menelan ludahnya sendiri, ia tidak berani mengeluarkan suara, 'Bagaimana jika nanti ia mengenaliku sebagai Morningsun? Tapi tadi dia sudah mendengar suaraku sedikit!' Ia benar-benar ingin menangis aaah!







Earlylight -JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang