Ini Salahku

25 5 3
                                    

Embusan angin sore menerpa wajahku. Padahal pintu sudah aku tutup rapat. Tetap saja angin masih terasa meniup wajah.

Dengan di temani ponsel kesayanganku, aku mulai menikmati sore ini. Jika biasanya aku menikmati sore dengan tidur. Hari ini aku menikmati sore dengan mengetik sebuah kisah.

Kisah di mana lika-liku  perjuangan cinta sebelum halal. Kisah yang menceritakan tentang air mata yang selalu terkuras setiap harinya.

Ini adalah kisahku. Di mana aku mencintai seseorang yang aku sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya padaku.

Mungkin aku memang terlalu berharap padanya. Tapi apa salahnya aku berharap?
Dulu aku dan dia pernah saling menjalin kasih sayang. Kami saling mencintai. Bahkan banyak sekali rintangan yang sudah kami lalui bersama.

Sampai akhirnya, aku membuat kesalahan yang aku sendiri tidak bisa memaafkannya. Entah mengapa aku merasa sangat bersalah padanya. Dia mencintaiku dengan tulus tapi aku malah membuatnya menjauh dariku.

Gadis tak tahu diri, itu adalah sebutan yang pantas untukku. Aku menyia-nyiakan seorang laki-laki yang sangat mencintaiku dan aku pun mencintainya. Kalian bisa menyebutku bodoh.

Huruf demi huruf aku ketik di layar putih itu. Aku menyukai setiap kata yang aku rangkai karena ini membuatku merasa sedikit lega.

Jika aku mengingat kesalahan itu, rasanya sesak sekali. Tapi percayalah aku sedang berusaha untuk membuatnya kembali padaku.

Aku akan menceritakan kejadian buruk itu. Mungkin kalian akan memakiku setelah itu. Sudah dibilang aku adalah gadis tak tahu diri yang menyia-nyiakan
harta berharganya.

******
Aku menatap layar ponselku. Banyak sekali pesan yang masuk. Tapi, aku hanya tertarik pada satu pesan saja. Pesan dari orang yang aku suka.

Hari ini tepat ketika dia berulang tahun. Aku sudah mengucapkan selamat khusus untuknya. Bahkan mendahului semua orang. Jadi, aku adalah orang pertama yang mengucapkannya.

Aku yakin dia pasti sangat menyukainya. Pesan itu kubuka dan terlihat dia berterima kasih padaku. Kata-katanya hangat sekali. Aku menyukai setiap kata hangat yang keluar dari mulutnya atau bahkan hanya ketikan di pesan.

Dia terlihat sangat senang sekali. Tapi entah mengapa saat aku melihat story whatsapp ‘mantan' sahabatku aku menjadi sakit hati. Aku tidak tahu itu mengapa.

Mungkin, karena sahabatku itu mengirim sebuah foto kedekatannya dengan sahabat barunya yang sebenarnya adalah kembaran perempuan dari laki-laki yang aku suka.

Saat itu aku menangis. Mengingat masa lalu kami yang berjalan lancar. Dulu, kami bertiga berteman baik. Aku saling mengenalkan mereka berdua hingga mereka dekat.

Tapi entah mengapa, mereka menjauhiku. Mungkin, aku yang salah. Tapi aku tidak sadar akan kesalahanku.

Aku pernah bertanya pada kembarannya laki-laki yang aku suka tadi. Dan, aku bisa menyimpulkan jika dia cemburu karena saudaranya lebih dekat denganku daripada dengannya.

Aku bisa memaklumi semua itu. Dia berhak atas saudaranya. Tapi percayalah, waktu itu aku adalah gadis bodoh yang sok mengartikan sebuah petunjuk. Aku mengartikan petunjuk jodoh.

Waktu itu aku melihat ada tulisan yang menuliskan kata bahwa petunjuk kita dan orang yang kita cintai berjodoh adalah 'diterima keluarganya' seketika itu juga aku langsung mengartikan jika dia bukan jodohku.

Bodoh sekali bukan? Padahal bisa saja kita berdoa untuk meluluhkan hati keluarganya yang tidak suka pada kita.

Kami saling mencintai dan saling berjanji untuk menjaga diri sampai waktunya tiba. Tapi apa? Aku menghancurkan semuanya.

Hijrah Cinta Series 1: Untaian kata Untukmu yang Pernah Ada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang