He's the one who really has a crush on me!

12 0 0
                                    

Hari ini Kanisa berangkat ke sekolah jauh lebih awal dari biasanya. "Kayanya baru aku yang dateng" Gumam Kanisa

"Assalamualaikum" Deg... kakinya terhenti. Disana Alli sedang duduk di atas meja menatap kearah luar jendela.

"Gausah sok sentimental li" Ujar Kanisa yang mencoba setenang mungkin.

"Anjeng ketahuan" Ali tertawa dengan keras lalu mendekati kursi Kanisa. "Gimana kabarnya neng?" Kanisa menganggukkan kepalanya. "Alhamdulillah sehat bang, tapi tiba-tiba jadi pengap pas liat lo disini" Ali menghela nafas untuk menahan marahnya. "Untung cewek"

"Ohiya li... Maksud mu tadi malam tu gimana?" Tanya Kanisa yang mulai berani me-mention topik mereka yang ambigu sedari kemarin.

"ah.. itu, maksudnya tuh-"

"Assalamualaikummm kawann ku" Teriak seseorang yang baru datang. Kanisa dan Alli yang tadinya menikmati pagi yang tenang, tiba-tiba buyar ketika David dan Reza datang. "Bisa santai aja gak salam nya? Kaget woi.." Ujar Ali dengan kesal. 

"Ya  maap.. Sekarang tanggal berapa, kita harus tanda tangan untuk di kumpulkan ke panitia lomba" Tanya Reza sambil mengeluarkan buku saku nya. "Tanggal 29 Agustus 2019" "okeyy" 

"Eh bro, btw tadi baru dapat kabar kalo kelas kita bakal di pake untuk rapat. Jadi nanti jam bahasa Indonesia sampai TIK kita bakal make kelas MIPA 3" Ujar David sambil membenahi hasduk nya yang melingkar di lehernya. 

"okee"

.

"Kepada seluruh siswa yang di pindahkan kelas nya, di persilahkan untuk bersiap-siap untuk berpindah" 

"Eh ini seriusan pindah ca?" Tanya Tiar sambil mengemasi barang-barang nya. "Iya cuy, cuma 4 jam terakhir kok" "Okeylah"

Ketika Kanisa masuk kedalam kelas MIPA 3 ada seseorang yang menarik tangannya, menuntun agar sampai di dalam kelas. "Apaan sih Zaa" Kanisa menggerutu kesal sambil menatap Reza. "Aku mau minjem kamu sehari aja. Boleh kan?" Tatapannya berakhir di teman-teman Kanisa. Kanisa menatap teman-temannya dengan bingung. "Maksudnya apaan?" Kanisa semakin panik, ia takut teman-temannya akan salah paham. "Duduk sama aku di sana" Ujar Reza sambil menunjuk kursi urutan kedua dari belakang.

"hahh, yaudah, Lepasin" Kanisa pun menurut dan Reza melepas genggamannya. Saat Kanisa duduk, ia pun menoleh ke belakang. Alli dan Alex tersenyum nakal dan melambai padanya dengan serempak. "Whatt?" Tanya Kanisa terbingung-bingung.

"Duh.. kanisa, lo emang ga ngerti atau gimana sihh" Alli tertawa lalu menepuk punggung tangan Kanisa. Selama jam pelajaran, Kanisa hanya terdiam. Dia hanya berbicara ketika Alli meminta jawaban. Dia cukup merasa sedih akan suatu hal... "Kayanya gue udah dapat point nya.. Selama ini Alli ngedeketin gue untuk deketin temennya ke gue? Jadi gitu? Apa bener temen nya itu si Reza?" Selama mengerjakan soal, Kanisa tak berhenti memikirkan itu. 

"Chaa.." Panggil Reza "Anjir kesambet apa ni orang manggil pake nama panggilan" "Iyaa?" Sahutnya sambil menatap wajah Reza. "Bantuin ini dong" Ujarnya sambil menunjuk buku nya. "Beruntung yah lo, untung hari ini mood gue ga begitu buruk" Reza nyengir kemudian jatuh dalam penjelasan Kanisa.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Alli dan Alex mengajak Kanisa mengobrol cukup lama. Reza tidak ikut nimbrung, ia mengobrol dengan David dan Christian yg ada di sampingnya.

"Kamu dulu pacaran ngapain ajaa?" Tanya Alex dengan wajah nakal nya. Raut wajah Kanisa berubah "setan Lo Lex.. gue ga kaya lo yah" ujar Kanisa sambil menunjuk Alex. Alex dan Alli hanya tertawa. "Hhh.. ga ngapa-ngapain... Cuman sekali di Anter ke tempat kerja mama, dan sekali Salim doang hehe." Alli mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Failed LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang