❥ three

2.2K 419 23
                                    

Kaki gadis itu melangkah masuk. Ia mengedarkan pandangannya.

Sejauh mata memandang, netranya hanya menangkap bunga wisteria. Senyum manis merekah di wajah gadis berparas cantik tersebut. Kakinya bergerak menelusuri terowongan bunga wisteria.

Mendongak, kepalanya menoleh ke sana ke mari. Kakinya pun ikut melangkah. Seolah tertarik, dirinya berjalan menuju sebuah tempat.

Keluar dari tempat tersebut. Matanya berganti menatap lahan kosong di depan, dengan batu besar di tengahnya. Gadis itu melangkah maju.

Bagian dirinya yang hilang ada di sini. Ia mengulas senyum. Dirinya mengelus pelan permukaan batu tersebut. Otaknya memutar sebuah kejadian.

"Aku pernah duduk di sini bersamanya ... "

Gadis itu duduk di atas batu tersebut. Beruntung ia menggunakan celana setengah paha, hingga tak perlu repot-repot untuk menyingkap kain-bila ia menggunakan rok.

Kedua tangannya bertumpu pada batu. Ia menenggadah, menatap langit yang selalu membuatnya tak bisa mengalihkan pandangan.

"Aku pernah melihat ini bersamanya,"

Gadis itu menekuk kaki kirinya. Kaki kanan ia selonjorkan. Tangan kanan masih ia gunakan untuk bertumpu pada batu, dan tangan kiri ia taruh di atas lutut kaki kiri.

Pandangannya lurus menerawang.

"Aku pernah lari di sini ... bersamanya,"

"Dan di sini aku pernah berlari mengejar dirinya,"

Deg!


























Gadis itu tersentak. Ia memutar tubuhnya.

Pemuda dengan surai hitam panjang-dengan ujungnya yang berwarna mint, dikuncir tinggi. Pandangannya yang kosong kini sedikit membelalak kala netranya bertubrukan dengan manik (Eyes Color).

Lidah keduanya kelu. Semilir angin menerpa wajah. Rambut keduanya menari digerakkan oleh angin.

Hening di antaranya. Kedua netra berbeda warna itu saling menatap dalam. Begitu intens.

Perasaan hangat timbul. Rasa panas menjalar, sebuah perasaan tak asing muncul.

Keduanya menggerakkan bibir. Mengucapkan sebuah kalimat bersamaan. Masih saling tatap, mereka bertanya meski hati sudah menjawab.

















"Apa kamu yang selama ini aku cari?"



























end

























Tenang, masih ada bonus chapter

𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈𝐄𝐒! tokitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang