FIELDS OF GOLD || 530-UP

Bab 539 - Penyesalan

Saat ini, Toko Makanan Yang Direbus Yu' dianggap sebagai kolaborasi antara dua keluarga. Dia menyediakan modal dan bahan-bahan, sementara keluarga bibi dari pihak ayah yang tertua bertanggung jawab atas manajemen. Pada akhir tahun, mereka membagi hasil menjadi empat puluh enam puluh.

Tahun lalu, di akhir tahun, Xiaocao cukup terkejut dengan jumlah uang yang dia terima ketika sepupunya yang lebih tua Liu Junping datang untuk membagi uang tersebut. Dia bahkan bertanya kepadanya tentang hal itu karena dia takut keluarga bibi dari pihak ayah tertuanya telah memberinya bagian yang lebih besar daripada yang mereka sepakati. Sekarang, setelah secara pribadi melihat bisnis yang berkembang pesat, dia bisa mempercayai jaminan sepupunya yang lebih tua. Dari seberapa baik semuanya berjalan, kemungkinan pembagian uangnya pada akhir tahun ini akan menjadi lebih banyak!

Yu Xiaocao dan Liu Xiaoyan sama-sama mengungkapkan senyum puas ketika mereka melihat antrean panjang dan teratur orang yang menunggu untuk membeli barang secara grosir. Tiba-tiba, di dalam barisan, mereka melihat sosok yang dikenalnya. Orang ini memiliki rambut putih, wajah yang tampak tua, mata terkulai yang terlihat agak kejam, dan garis dalam di sekitar mulutnya. Semua gabungan ini membuatnya terlihat lebih kasar dan kejam —— bukankah ini nenek tiri Xiaocao, Nyonya Zhang?

Nyonya Zhang tidak muncul di sekitar Xiaocao selama lebih dari dua tahun sekarang dan Xiaocao hampir lupa bahwa orang ini masih ada. Setelah dua tahun berlalu, Nyonya Zhang terlihat jauh lebih tua dibandingkan sebelumnya. Punggungnya yang sebelumnya lurus sekarang membungkuk dan ada lebih banyak kerutan di wajahnya. Lebih dari itu, lebih dari setengah rambutnya telah memutih.

Melihatnya, Xiaocao teringat pada kakeknya sendiri. Yu tua telah memakan masakan obat yang telah disiapkan sendiri oleh Xiaocao untuknya dan juga telah mengkonsumsi air batu mistik. Tubuhnya yang tadinya lemah menjadi sehat kembali. Kakak laki-lakinya telah menulis surat kepadanya untuk membicarakan tentang pertanian dan surat tersebut menyebutkan bahwa energi kakek dari pihak ayah mereka di ladang lebih tinggi daripada beberapa orang yang lebih muda. Mungkin itu karena dia sedikit mengembang, tapi kerutan di wajahnya juga sepertinya surut akhir-akhir ini. Jika dia berdiri di samping Nyonya Zhang sekarang, meskipun Nyonya Zhang lebih muda darinya tujuh sampai delapan tahun, akan terlihat seperti dia berdiri di samping kakak perempuannya!

Liu Xiaoyan dengan ringan menghela nafas dan berkata, “Sejak dia pindah dari Desa Dongshan, Nyonya Zhang telah membeli grosir dari kami sehingga dia bisa menjualnya di salah satu pasar sayur di selatan kota. Di masa lalu, yang harus dia lakukan hanyalah memerintah orang. Sekarang, demi mendapatkan uang untuk sekolah Paman Muda dan menjaga keluarga mereka tetap bertahan, bahkan jika terjadi badai, dia masih membuka kiosnya untuk menjual barang. Untungnya, makanan rebus kami cukup populer. Saya mendengar Ibu menyebutkan bahwa, di masa mudanya, Nyonya Zhang juga bukan orang yang malas, jadi kiosnya baik-baik saja. Dikabarkan bahwa dia sudah menyewa beberapa warung kecil di pasar sayur. Selain menjual makanan yang direbus, dia juga membeli sayuran dari petani tetangga untuk dijual juga.

“Bagaimana dengan Paman yang Lebih Muda? Saya mendengar bahwa dia lulus ujian tingkat kabupaten. Jadi sepertinya dia tidak bekerja dengan sia-sia, kan? ” Ketika dia memikirkan kembali bagaimana keadaan keluarganya ketika dia pertama kali pindah, di mana semua orang telah digunakan sampai mereka bahkan tidak menyerupai manusia lagi, Yu Xiaocao tidak bisa merasakan sedikit pun simpati untuk wanita tua itu.

Liu Xiaoyan menganggukkan kepalanya, “Meskipun Ibu benar-benar membenci Nyonya Zhang karena begitu kejam, dia sepertinya tidak bisa memaksakan diri untuk juga membenci Paman Muda yang berhubungan dengan kita melalui Kakek. Setiap beberapa hari atau lebih, dia akan pergi ke akademi Paman Muda dan membawakan makanan untuk dia makan. Kakek dari pihak ibu juga akan memberinya uang saku dari waktu ke waktu.