💡Loser💡

1.1K 198 19
                                    

✨Sebuah arah dimana hatiku melihat,
Suatu hari dimana aku ingin berlari ke arah tersebut✨

:
:
:

Kau pantas membenciku,kau pantas menyebutku pecundang,kau pantas menyesal pernah ada disisiku,kau pantas menyebutku sebagai pria yang menambah luka dalam hidupmu.

Jungkook menatap netra bulat itu dalam,entah sudah berapa lama dia terdiam menatap netra itu,membuat si pemilik netra sedikit cangggung dan juga bingung.

"Kau Aneh" Ucap Lisa akhirnya.

Sudah dua jam Jungkook menginjakkan kaki di rumahnya dan pria itu tidak mengatakan apapun selain diam dan menatapnya lekat.

"Lisa..."

"Emm"

"Kemari,aku ingin memelukmu"

Lagi lagi Lisa mengernyit heran,ada apa dengan Jungkook?

Lisa menurut,ia mendekati pria nya dan memeluknya erat,disitu ia merasakan bagaimana rapuhnya pria ini.

"Jung" Wanita itu mendongak dan tanpa sengaja menangkap setetes air mata yang jatuh tapi cepat cepat di hapus Jungkook

"Ya sayang"

"Soobin akan baik baik saja,percaya padaku,jangan terlalu memikirkannya,lihat kau sangat lemah sekarang"

"Hehe..aku baik baik saja sayang,dan kau benar,Soobin juga akan membaik,dia akan sembuh"

"Bagaimana kalau aku buat sarapan untukmu dulu? Tunggu disini" Lisa akan keluar dari pelukan Jungkook,namun lengan pria itu cepat cepat menarik kembali pinggang Lisa,ke rengkuhnnya.

"peluk saja ya,waktuku tidak banyak"

"heh?"

"Tidak apa apa"

Lisa akhirnya pasrah,mungkin pria itu memang butuh pelukan nya saat ini,ia juga tidak masalah,pelukan Jungkook selalu menghangat kan untuknya.

Cukup lama saling bertukar kehangatan,hingga akhirnya Jungkook melerai pelukan mereka,tapi tidak melepas tangannya dari pinggang si gadis.

"Kau sangat cantik"

Lisa menggeleng pelan "Cukup menggoda ku Jung,Ish..itu terdengar menjijikkan,sudah lepaskan aku,aku mau masak"

Lisa berhasil keluar dari pelukan Jungkook dan berlari cepat ke arah dapur,takut Jungkook menangkapnya lagi.

Jungkook tersenyum tipis,dan hal itu sukses membuat matanya kembali basah,tapi tidak..ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk membahagiakan Lisa selama ia hidup.

Jadi,selagi ada waktu,hanya senyum Lisa yang ingin ia lihat,artinya,ia juga harus tersenyum bukan?

Jadi,pria bermarga Jeon tersebut menghapus air mata nya dan berjalan ke arah dapur,melihat Lisa yang sibuk memotong sayuran di sana "Ada yang bisa ku bantu?"

Lisa menoleh dan menggeleng "Duduk saja dan tunggu sarapannya jadi,atau kau bisa tidur di kamar ku,semalam kau tidak tidur bukan?"

WEAKEN 'LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang