part 01

147 29 7
                                    

happy reading 🙌

"EL BANGUN KEBO BANGET SI"Teriakan seorang gadis di kamar bernuansa hitam putih dan gadis itu tidak lain dan tidak bukan adalah Meira zack wilson

"ck berisik banget si lo ra"gumam seorang yang masih setia memejamkan mata nya dan orang tersebut adalah Daniel Dirgantara

"ih el bangun kan el udh janji sama meira buat temenin meira olahraga"kesal meira sambil mengguncang tubuh sang sahabat agar membuka matanya

karna kesal sahabat nya itu tidak merespon ucapannya ia pun mempunyai ide untuk mengadu pada bunda nya el

"BUNDA EL NYA GAK MAU BANGUN"Teriak meira dan hal tersebut berhasil membuat el terbangun ia pun langsung terduduk menatap meira tajam

"apaan si lo ra berisik banget elah"ucap el dengan intonasi yang agak tinggi sambil terus menatap meira tajam karna ia kesal dinganggu oleh meira

meira pun yang di tatap seperti itu oleh el ia merasa takut apa lagi mendengar nada suara el

"ya kan meira cu..."ucapan meira terpotong saat bunda nya el datang

"meira tadi kenapa panggil bunda sambil teriak lagi"tanya bunda nya el

meira yang melihat bunda nya el pun ia langsung beranjak dan langsung memeluk bunda nya el

"bunda tadi el gak mau bangun padahal dia udah janji buat temenin meira olahraga terus tadi juga el bentak meira bunda gara-gara meira bangunin el"ucap meira di pelukan bunda nya el

bundanya el pun langsung menatap sang anak dengan tajam,sedangkan el ia melotot tak percaya tadi apa kata meira ia membentak gadis itu padahal ia hanya menaikan sedikit nada bicara nya dan meira bilang itu membentak

"daniel kamu ini ,kasian tau meira dari tadi dia nunggu kamu bangun"ucap bunda retta

"ck iya iya bun el minta maaf"ucap el dengan nada males malesan

"loh kok minta maaf nya sama bunda si el seharusnya kamu minta maaf nya sama meira kasian loh dia,lagian kamu ini klo punya janji harus di tepati el gimana si kamu"oceh bunda retta.el pun menghela nafas nya

"huh sabar el sabar bunda lo ini"batin el

"iyaa bunn iyaa,raa gue minta maaf"pasrah el

"iyaa meira maafin yaudah sana el rapi-rapi nanti keburu siang"ucap meira setelah melepas pelukan nya dari bunda retta

"iyaa yaudah sana lo kebawah dulu sama bunda gue mau rapih-rapih"ucap el seraya beranjak dari tempat tidur nya

meira dan bunda retta pun turun kebawah untuk menunggu el yang sedang rapih-rapih,mereka berdua menggu di ruang keluarga

"ra kamu mau sarapan dulu?"tanya bunda retta

"gak usah bunda nanti yang ada meira kekenyangan duluan terus gak bisa olahraga deh"kekeh meira dan mendapat anggukan serta kekehan dari bunda retta

"oh ya bunda ayah bram mana kok gak keliatan dari tadi"tanya meira

"dia udah berangkat kerja ra dari sebelum kamu dateng tadi ada meeting kata nya"jawab bunda retta

"ouhh kirain meira masih tidur"kekeh meira dan dibalas kekehan juga oleh bunda retta

Setelah itu tidak ada lagi obrolan antara mereka karna mereka berdua sibuk menonton tv,Tak lama kemudian terlihat el yang sedang menuruni tangga

"Ayoo ra"ucap el tiba-tiba dan sontak hal tersebut mengagetkan bunda retta dan meira

"astagfirullah el kamu ngagetin tau gak"ucap bunda retta seraya mengelus dadanya untung saja ia tak punya riwayat jantung kalau tidak lewat sudah nyawa nya

"tau ni el ngagetin"sambung meira dan el pun hanya menaikan bahu nya acuh

"ck ayo ra tadi lo minta cepet"ucap el

"yaudah ayo"ucap meira seraya beranjak dari duduk nya

setelah itu mereka berdua pun berpamitan kepada bunda retta dan langsung pergi untuk olahraga

bersambung....

'oh iya kenapa meira manggil bunda dan ayah nya daniel dengan sebutan bunda dan ayah?karna waktu kecil orang tua nya el itu menyuruh meira memanggil nya dengan sebutan bunda dan ayah sama dengan el,dan begitupun el ia juga memanggil orang tua meira dengan sebutan mom dan dan sama dengan meira.jadi jangan bingung yaa hehe'

***

*jangan lupa follow sebelum membaca ya*
*dan jangan lupa vote and komen nya jugaa*


see you next time 👋

M E I D A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang