menjauh

242 38 5
                                    

"ck-"

pagi itu haknyeon baru saja membuka loker untuk mengambil buku pelajarannya. ia melihat di dalamnya banyak sekali sampah. mulai kaleng bekas, kertas, dedaunan, dan lain lain. tangannya memijit kepala, rasanya sakit.

siapa lagi sih yang jailin dia? ini masih pagi, udah cari masalah.

"haknyeon kok pagi banget datengnya?"

sunwoo berdiri dibelakangnya, bersandar pada tembok dan berusaha melirik isi loker haknyeon, "mau sarapan bareng gak?"

haknyeon gelagapan dan berusaha menutup lokernya. dia belom tau sih, siapa yang menaruh sampah ini ke lokernya. walau ia tau kemungkinan changmin, si pecinta sunwoo. kalau sunwoo tau, bisa dihajar lagi deh haknyeon.

"gausah, pergi aja sana"

sunwoo berjalan melewatinya dan mendekat ke haknyeon, berbisik pelan "nanti pulang bareng, mau?"

haknyeon menggeleng pelan, mendorong bahunya supaya sunwoo tidak berdiri sedekat itu. sudah cukup dia dimusuhin karena caper ke guru, gak perlu lagi dia dimusuhin karena deket sunwoo, si primadona sekolah.










hyunjae, kevin, dan juyeon berdiri didepan loker haknyeon. hari sudah sore, sebagian besar anak sudah pulang. haknyeon menghela nafas keras, menunjukan isi lokernya pada sahabatnya.

"si sinting" juyeon bergumam sambil mengambil sampah sampah itu dan membuangnya ke tempat sampah, yang dibantu oleh hyunjae.

kevin mengambil sebuah kertas yang ada dibagian bawah, terdapat selembar foto haknyeon dan sunwoo yang dipotret dari luar. foto itu diambil saat mereka makan ayam bersama.

"kalian deket?" curiga kevin, membolak balik fotonya dan menemukan isi surat belakangnya. ia berusaha menutupinya agar haknyeon tidak membacanya.

foto itu direbut dan ditatap nanar oleh haknyeon. matanya gemetar, air matanya menggenang dipelupuk.

"aku mesti jauhin sunwoo ya?"

ketiga temannya hanya saling bertukar pandang, bingung. setelah itu keadaan menjadi hening sampai juyeon membuka suara

"jauhin aja. kita gatau niat orang itu apa ke kamu, hak"












haknyeon pulang dengan sendal berwarna hitam yang bertengger di kakinya. setelah membuang foto itu, ia baru sadar bahwa sepatunya juga hilang sebelah. akhirnya ia memakai sendal yang berada di lokernya untuk pulang, meninggalkan sepatunya disana. ia cuma berharap sepatu itu dikembalikan. sepatu itu hadiah dari ayahnya, yang sudah meninggal 2 tahun lalu. sepatu kesayangannya.

setelah pulang dan makan bersama dengan ibunya, haknyeon kembali ke kamar dan merebahkan diri ke kasurnya. sebenarnya, ia membaca pesan dibelakang foto itu. tapi ia tidak membicarakan dengan teman-temannya, takut khawatir.

gausah genit sama sunwoo. lo mau babak belur lagi kayak kemarin? kuasa gue besar, gua bisa ngelakuin apapun yang gue mau.

kepalanya pening. rasanya otaknya akan meledak seperti bom waktu. sebenarnya dia gamau juga deket sama sunwoo. dia baru sadar kalau deket sama sunwoo itu bawa masalah yang besar buat dirinya.

setelah itu, handphonenya berdering. haknyeon melirik dan melihat nama sunwoo dilayar, menelpon.

"haknyeon, katanya tadi kamu-"

"sunwoo, kita gak usah berhubungan lagi ya? aku capek... anggap aja kita gak pernah kenal"











hari senin. waktunya upacara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Curang [sunhak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang