es krim

198 40 5
                                    

"Jajan yuk!"

Haknyeon menoleh begitu melihat Hyunjae duduk disebelahnya sambil mengenggam beberapa lembar uang, "aku yang jajanin deh"

Haknyeon takut. Ia takut mendengar cemoohan siswa lain atau melihat tatapan mereka. Tapi pada akhirnya ia bangkit dari kursinya, dan meraih tangan Hyunjae.

Sesaat ia masuk kantin, semua mata seperti melirik padanya. Ia hanya bisa menunduk, berusaha menghindari tatapan orang lain. Beberapa orang bahkan berbisik didepan wajahnya.

Haknyeon merasa tangannya gemetar. Apalagi ia sadar bahwa ia kehilangan jejak Hyunjae, yang mungkin sedang pergi ke kios kesukaannya. Kalaupun ia ingin kesana, ia melihat orang-orang yang melirik dari arah sana. Gak berani, Haknyeon gak berani.

"Mau kemana?" Tiba-tiba seseorang meraih lengannya. Haknyeon mengangkat wajahnya dan melihat Sunwoo, anak yang kemarin ia temui, sedang memegang pergelangan tangannya.

"Mau ke Hyunjae tapi takut, hahaha" Haknyeon tertawa terpaksa, "Jadinya aku nungguin disini aja"

Sunwoo menarik tangannya dan berjalan ke arah Hyunjae, yang sedang membeli es buah.

"HAKNYEON KAMU KEMANA AJA TADI AKU JALAN DULUAN TERUS AKU LIHAT KAMU GAADA AKU KIRA KAMU...." Hyunjae menghentikan bicaranya saat melihat Sunwoo, "Ah, halo" ujarnya sambil menundukan kepalanya.

"Jangan ditinggal temennya, kasian diliatin dan dikatain orang terus" ujar Sunwoo, lalu ia segera pergi tanpa bicara apapun lagi

"Haknyeon maaf aku kira kamu pergi ke kamar mandi. Akunya terlalu bersemangat" Hyunjae mengerucutkan bibirnya sambil menyerahkan sebungkus es buah, "permintaan maaf dari aku. diterima ya?"

Haknyeon cuma tersenyum sambil tertawa pelan sambil mengambil es buahnya, "Iyaiya dimaafin. Ayo kita balik kelas, ntar lagi bel loh"

"Tapi, kamu kenal Sunwoo dari mana nyeon? Dia kan pemain bola yang terkenal banget. Aku gak nyangka kalian udah saling kenal"

"Kemaren gak sengaja ketemu terus ngobrol. Aku juga baru kenal kok"






Malam ini grup kelasnya ramai menanyakan jawaban soal untuk pelajaran fisika esok hari. Haknyeon sudah selesai mengerjakannya, namun ia tidak berani untuk membaginya dengan teman-teman sekelasnya.

Apalagi ia tau teman sekelasnya ada yg menyebarkan jawaban ke kelas lain. Ia sudah tidak terlalu percaya untuk membagikan itu. Sepertinya ia hanya membagikan untuk Hyunjae, Juyeon, Kevin, dan Jacob saja, teman terdekatnya dikelas

Setelah ia merapihkan buku untuk esok hari, Haknyeon turun ke ruang makan untuk memakan es krim. Kepalanya rasanya sakit, ia takut sekali akhir-akhir ini. Ternyata stok es krim dikulkasnya habis.

Disinilah ia sekarang, supermarket kecil berjarak 5 menit dari rumahnya. Ia mengambil beberapa jenis es krim dan memasukannya ke dalam keranjang

"Hei"

Haknyeon menoleh saat melihat Kim Sunwoo sedang duduk didepan supermarket. Ia memakai celana dan kaus, sepertinya habis bermain bola. Diatas mejanya terlihat ramyun dan minuman berasa yang sudah dimakan setengah.

"Belum pulang?" Haknyeon berusaha basa basi. Gak enak kan kalau tiba-tiba ia pamit pulang sekarang.

"Enak banget udah pakai piyama ya, hahah" Sunwoo tertawa sedangkan Haknyeon melihat penampilannya. Ia memang hanya memakai piyama berwarna biru gelap, sendal hitam, dan masker yang menggantung ditelinganya.

"Siapa suruh gapulang dari tadi"

Pada akhirnya Haknyeon duduk dikursi di hadapan Sunwoo, membuka satu es krimnya. Menemaninya menghabiskan makanan dan minumnya.

"Gausah bagi bagi jawabanmu ke orang lain" ujar Sunwoo saat mereka sudah selesai makan ㅡ ya sebenarnya menemani Sunwoo makan ㅡ disusul anggukan Haknyeon

"Aku gamau bagi-bagi lagi. Aku jadi hilang kepercayaan sama teman kelasku"

Ternyata rumah mereka satu arah. Walau rumah Sunwoo lebih jauh lagi dari situ. Pada akhirnya mereka jalan pulang bersama.

"Aku besok ada tugas fisika, belum kukerjain tapi aku udah ngantuk banget hari ini" Sunwoo membuka obrolan setelah hampir 2 menit berjalan tanpa suara

"Aku udah ngerjain mau ga" ucapannya terpotong. Ia takut Sunwoo malah menyebarkan itu lagi. Ia belum kenal lama, ia takut kejadian itu malah terus berlanjut.

"Gak usah. Aku bisa nyontek orang lain. Aku gamau kamu kena masalah lagi" ucapannya membuat Hakyeon tersenyum. Kok ada ya orang yang sok bijak begini? Dia akting atau engga, sih?

"Mana sini hpmu"

Haknyeon meraih handphone dari tangan Sunwoo, mengetik nomornya.

"Kayaknya kamu orang baik. Kalau mau nanya jawaban, tanya aja. Kontakku udah ada disana, masih inget namaku kan?"

"Udah lupa"

Ck, Haknyeon mendecak sebal. Orang ini mau dibantu gak sih?









Sunwoo
Haknyeon, ini Sunwoo

Haknyeon
Iya, kenapa?

Sunwoo
Aku gangerti soal nomor 3

Haknyeon
Loh kan jawabannya udah aku kirim. Masih belum paham juga?

Sunwoo
Belum
Mau ngajarin gak sih? Kok pelit banget

Haknyeon
Aku telpon aja ya
Aku dikte biar kamu lebih ngerti dapet angkanya dari mana
CEPETAN ANGKAT
GA DIANGKAT LAGI AKU TINGGAL TIDUR YA BODO AMAT

Haknyeon mana tau, kalau Sunwoo berdebar saat nama itu muncul pada incoming callnya.

Haknyeon mana tau, kalau Sunwoo susah payah memikirkan cara supaya mereka bisa tukeran kontak. Ternyata malah gampang. Haknyeon malah menyerahkan id nya sendiri.

Sunwoo tidur malam ini dengan senyuman lebar di wajahnya. Semoga mimpi indah

Curang [sunhak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang