Disebuah gubuk reot dengan atap rumbia diluar kota Windermere, tinggalah sebuah anak dan dua orangtua. Anak itu, bernama Maggo Alpenbrane, ia adalah anak berumur 16 tahun, berambut hitam kecoklatan, berkumis dan berjenggot tipis, dengan pupil berwarna coklat dan rambut sedang. Ia setiap hari membantu ayahnya mengambil air dari sumur guna mendinginkan pedang yang dibuat ayahnya dari tungku api. Bajunya compang-camping dan kotor, kerah bajunya sudah menguning akibat keringat, dengan rompi kulit yang dia sukai dan dipakai sehari-hari. Bahkan terkadang saat tidur, ia masih memakainya.
"Maggo!, cepat bawakan ember berisi air itu kemari!", teriak ayah Maggo yang bernama Otmund Alpenbrane. "Sebentar ayah!, air di sumur ini sangat sedikit, aku harus mengambilnya dengan ekstra hati-hati agar tidak terjungkal.", jawab Maggo. Hari itu sangat terik, api dalam tungku tempat mengukir pedang menambah panas area kerja Otmund. "Ah!, kau ini lama sekali...sebaiknya kau ambilkan ale di rak dekat gudang", kata Otmund sang ayah. Maggo pun mengangguk dan pergi ke dalam rumahnya.
Maggo membuka pintu dan masuk kedalam rumah. Saat hendak menutup pintu, ibunya datang menghampiri dan menanyakan apa yang ingin dia lakukan, "Kau sedang mencari apa, Maggo?", tanyanya. "Ah, aku disuruh mengambil ale di rak dekat gudang.
Ibunya, Iselgri Daisybreath adalah seorang penghibur kerajaan dalam kota Windermere. Ia sangat handal memainkan harpa. Bahkan, keluarga kerajaan sampai meminta Iselgri untuk menjadi penghibur tetap kerajaan.
"Akhirnya, ini dia ale yang ayah inginkan" ucap Maggo dalam hati. Tetapi saat menutup rak tersebut, Maggo mengingat sesuatu yang dia simpan secara rahasia dibalik lemari kayu reot tersebut. "Ah, ini kan kalung yang kutemukan di hutan beberapa waktu lalu. Tetapi aku penasaran ada apa dengan ukiran 3 kepala naga yang terlihat asing ini. Sepertinya aku harus memberitahu ayah dan menanyakan hal ini", ucap Maggo.
Sesampainya di tempat workshop milik ayahnya, Maggo memberikan ale itu dan bertanya, "Ayah, aku ingin menanyakan sesuatu", "Apa itu?", sahut Otmund. "Apa kau tau mengenai kalung dengan ukiran 3 kepala naga?", tanya Maggo. Lalu, sang ayah berbalik dan menunduk seraya menepuk pundak Maggo, dan bercerita, "Dahulu, terdapat 3 buah naga, mereka bernama Uginian, Idarian, dan Seddrimian. Naga tersebut adalah pencipta makhluk dimuka bumi ini...itulah sebab bangsa dan ras seperti kita Manusia, Dryad, Faeria, Sethrak muncul. Namun Seddrimian, naga berwarna ungu gelap dengan corak bergambar mata mempunyai niat buruk dan ingin menguasai alam semesta. Ia membuat sebuah ras bernama Barbac. Sebuah ras yang sangat menakutkan, dengan hawa dingin serta aura kegelapan yang menyelimuti jubah gelapnya. Mereka tidak segan-segan untuk memenggal makhluk demi mendapatkan informasi tentang kalung berkepala 3 naga tersebut. Uginian dan Idranian mengetahui hal ini, lalu mengunci setengah kekuatan Seddrimian kedalam bentuk kalung yang tidak bisa dicari dengan mata kepala Seddrimian. Itulah sebabnya, 1 dari 3 kepala naga tersebut rusak. Itu adalah kepala Seddrimian, sang naga ungu."
Sesaat setelah mendengar cerita tersebut, Maggo tertegun dan menelan ludah, kepalanya mengeluarkan keringat. "Errr...apa maksud ayah, kalung ini?", Maggo menanyakan dengan rasa takut. "Ja-Jangan bilang...ini kalung itu?! darimana kau menemukan kalung ini?! cepat katakan!", paksa Otmund. Maggo membalas," aku menemukan ini di hutan Ealiphisar saat sedang bermain-main dengan air sungai." Dengan mata terbelalak dan rasa takut yang menyelimuti diri Otmund, ia segera menyuruh Maggo untuk memberikan kalung itu.
"Aku harus memberitahu baginda raja tentang hal ini!" ucap Otmund. Ia segera menghentikan pekerjaannya seraya berkemas, lalu Maggo dengan meminta untuk ikut ayahnya. "Bo-bolehkah aku ikut, ayah?", pinta Maggo. "Tidak! Kau tidak boleh ikut! dan segera masuk kedalam rumah serta jaga Iselgri!", hardik Maggo. Maggo yang sedang remaja itu bingung kenapa ayahnya begitu panik begitu ia memberikan kalung itu. "Kenapa ayah begitu panik? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku ingin tahu lebih banyak", gumam Maggo. Ia pun masuk kedalam rumah dengan bertanya-tanya dalam hati.
Sesaat sampai rumah, ia bertanya kepada Iselgri. "Ibu, apa kau tahu mengenai kalung berkepala 3 naga?". "Ya aku tahu, naga itu dipercaya sebagai pencipta al--", tiba-tiba Maggo memotong pembicaraan. "Yang itu aku sudah tahu, tapi apakah ibu tau yang sesungguhnya?", tanya Maggo. "Selebihnya ibu tidak tahu, kenapa kau menanyakan hal ini secara tiba-tiba?", tanya Iselgri. "Ayah tiba-tiba lari terburu-buru setelah ia kuberikan kalung berkepala 3 naga tersebut yang kutemukan di hutan Ealiphisar.", ucap Maggo yang masih bertanya-tanya. "A-apa?! kau menemukan?! apa itu benar?!!", tiba-tiba Iselgri panik. Maggo pun terbelalak melihat ibu yang tiba-tiba panik, dan bertanya dengan nada tinggi dan juga bingung," Kenapa ibu tiba-tiba panik? Apa yang sebenarnya terjadi?!"
Tanpa pamit, Maggo segera keluar rumah tanpa pamit. Iselgri berteriak untuk membuat Maggo pulang namun Maggo tidak peduli. Ia segera masuk kedalam kota dan memasuki istana secara diam-diam. Dengan sedikit kecerdikannya dan keberanian atas rasa penasaran, ia menyamar menjadi penjaga raja dengan memasuki tempat ganti para penjaga. Ia juga tidak terlihat oleh penjaga lain karena tiap penjaga selalu memakai helm.
Saat menyamar dan memasuki altar, Maggo melihat para penghuni kerajaan yang panik. Ada yang berteriak ketakutan, ada yang mengutuk Maggo, "Anak itu sangat sial! Kenapa ia harus menemukan kalung ini! Seddrimian akan mengutus para Barbac untuk mencari kalung ini!", kata seorang penghuni kerajaan.", tiba-tiba raja berteriak dengan lantang,"TENANG KALIAN SEMUA! KITA AKAN MEMECAHKAN MASALAH INI BERSAMA! TENANGLAH DAHULU!", Ya, raja itu bernama Loren Grimforged. Ia adalah raja yang disegani para warga Windermere karena kebijaksanaannya dan kepemimpinannya. Lalu, Maggo melihat ayahnya, Ortmund sedang berdebat dengan penasehat kerajaan. "Tidak! anak itu baru berumur 16 tahun. Tidak mungkin untuk melakukan hal mustahil seperti itu!", ucap Ortmund dengan nada tinggi dan marah. Penasehat kerajaan lalu membalas, "tetapi sesuai peramal itu, seseorang yang menemukan kalung tersebut adalah orang terpilih yang harus melawan naga ungu bernama Seddrimian. Sebelum ia menemukan kalung ini dan naga tersebut mengembalikan kekuatannya."
Maggo, yang tidak tau apa-apa, merasa hatinya berdetak kencang, bulu kuduknya berdiri, dan gemetar. Ia kini tahu apa yang membuat ayahnya panik. Dan itu merupakan mimpi buruk, bagi seorang anak pandai besi malang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Menuju Jo'tun Khuthurmal
FantasíaMaggo Alpenbrane adalah seorang anak dari pandai besi disebuah kota bernama Windermere. Anak itu menemukan sebuah kalung berpahatkan 3 buah kepala naga di hutan Ealiphisar, namun 1 dari 3 kepala naga tersebut rusak. 3 naga tersebut juga dipercaya me...