Loren Grimford, raja Windermere adalah raja yang disegani oleh rakyatnya, ia bukanlah raja yang tanpa ampun dan main hakim sendiri. Gaya kepemimpinannya yang ramah dan bijak turut serta mencuri hati rakyatnya. Seperti halnya Maggo Alpenbere, ia dilahirkan dari keluarga yang jauh dari kekayaan. Ibu dan ayahnya hanyalah seorang petani gandum yang upahnya hanya sebesar 4 slerams. Itu cukup kecil pada tahun 1800-an, mengingat kerjanya yang cukup berat.
Sampai akhirnya, pada tahun 1797, ayahnya meninggal yang disusul oleh ibunya pada tahun 1799. Tinggal seorang diri, ia bekerja keras untuk menghidupi dirinya. Ia bekerja menjadi pengasah pedang ditepian kota Windermere, yang pada akhirnya diadopsi oleh seorang pemilik tavern. Melihat kegigihannya, Loren Grimford kecil yang saat itu berumur 14 tahun...orangtua asuhnya menyuruh dia untuk berlatih pedang. Mentornya, Renold Segiirt terkesan oleh kegigihan dan semangat anak tersebut.
"HYAAA!", satu tebasan, 2 tebasan, menusuk samsak berisikan pasir itu. "Aku terkesan padamu, Loren. Apa yang membuatmu menjadi semangat?", tanya Renold. Loren pun membalas, "Aku akan menjadi raja suatu saat nanti. Renold hanya tersenyum.
Bertahun-tahun Loren berlatih pedangnya, ia akhirnya sampai di medan perang. Saat itu, sedang terjadi peperangan antara Barbac dan Manusia, yang disebut The Tempest War. Peperangan itu terjadi karena adanya manusia yang berkhianat dan mengkambing-hitamkan ras Manusia.
Loren, yang saat itu memimpin perang dari ras manusia, kewalahan dengan suku Barbac karena kekuatannya yang besar dan jumlah yang banyak, meski kekuatan mereka hanya setengah saja. Merasa terpojok, Loren membuat suatu perjanjian. Sebuah perjanjian yang tidak terpikirkan orang lain, melainkan dirinya sendiri.
"Aku ingin membuat perjanjian!", kata Loren. "Zhuu Po Nii Svi" (r: Apa itu?"), kata naga berwarna ungu itu. "Aku mau kau gencatan perang dan mundur dari sini juga. Sebagai gantinya, aku akan mencarikanmu kalung 3 kepala naga itu."
Prajurit-prajurit Loren pun tertohok, mendengar komandannya berkata seperti itu. "Kita lebih baik mati disini daripada memberikan kalung itu, kau tau akibatnya. Komandan Loren!", teriak salah seorang prajurit. "Oo Zhet Juu Ni ma'ghoo"(r: aku akan menunggumu 60 tahun lagi.), potong naga ungu tersebut. Tetapi Loren tidak menggubris para pasukannya. Ia sudah berjanji. Lalu, naga itu menggencatkan perangnya dan kembali ke asalnya.
Loren tak bisa berkata apa-apa lagi. Keputusan tersebut sudah bulat. Ia dan prajurit-prajuritnya lalu kembali ke kota dengan wajah yang menyesal. Saat kembali ke kota, para prajurit yang selamat diberi ucapan dan selamat.
Karena berhasil mengusir naga tersebut, akhirnya Loren Grimford diangkat menjadi raja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Menuju Jo'tun Khuthurmal
FantasíaMaggo Alpenbrane adalah seorang anak dari pandai besi disebuah kota bernama Windermere. Anak itu menemukan sebuah kalung berpahatkan 3 buah kepala naga di hutan Ealiphisar, namun 1 dari 3 kepala naga tersebut rusak. 3 naga tersebut juga dipercaya me...