11 - Gigolo (BriWoon)

654 49 14
                                    


Ting,, tong,,

Ting,, tong!!

Cklek!

"Brian,, sunbae?" Dowoon terkejut melihat pria yang membukakan pintu untuknya

"Dowoon! Kenapa kesini?"Brian juga sama terkejutnya

"Boss menyuruhku datang kesini" jelas Dowoon melihat hp nya untuk memastikan alamat yang dikirim bosnya

"Boss?" Brian mengangkat sebelah alisnya, bingung dengan apa yang dikatakan Dowoon

"Ahhh,, pesananku sudah datang,, ayo masuk!" Jae nongol dibelakang Brian setelah selesai dari kamar mandi

"Pesanan?" Brian jadi semakin bingung dengan situasi yang sedang terjadi

"Oh,, maaf, aku lupa memberitahumu tadi" sahut Jae karena Brian tampak bingung

"Ayo Woon masuk, kamu Woon kan? Yang menggantikan Qiy?" Jae menyuruh Dowoon masuk

"Iya" Dowoon yang daritadi terdiam segera masuk setelah dipersilahkan, dan meletakkan mantelnya disangkutan samping pintu

"Bri, mau bergabung dengan kami?" Jae menawarkan Brian untuk ikut bersama

"Hah?" respon Brian sedikit bingung

"Threesome~~" jelas Jae dengan sedikit nada

"Oh,, tidak, aku akan pulang sekarang" tolak Brian tegas

Brian mengambil mantelnya disangkutan, dan dia tak sengaja melihat sebuah kartu yang sedikit muncul keluar dari saku mantelnya Dowoon, lalu dia mengambilnya dan sadar bahwa itu kartu nama Dowoon dan perusahaan tempat dia bekerja, tanpa pikir panjang Brian memasukkan kartu tersebut kedalam sakunya dan berlalu pergi dari apartement Jae

"hyung aku permisi sebentar ada yang ingin aku sampaikan padanya" Dowoon pamit pada Jae untuk mengejar Brian

"Okey" lalu Dowoon segera keluar dari apartement Jae dan menyusul Brian keluar

"Sunbae,, tunggu" Brian menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadap seseorang yang sedang berjalan kearah nya

"Sunbae ada yang ingin aku katakan" Dowoon sudah berdiri tepat didepan Brian

"Hmm?"

"Tolong,, tolong rahasiakan ini, jangan sampai kampus tau, aku mohon" Dowoon memohon pada Brian dengan penuh harap

"Aku akan merahasiakannya, tapi kenapa kau mau melakukan hal ini?" tanya Brian menatap Dowoon dengan tatapan sedikit kecewa

"Ini,, ini masalah pribadiku, sunbae tidak perlu tau dan juga aku sangat berterimakasih Sunbae mau merahasiakannya" setelah itu Dowoon pamit dan meninggalkan Brian

Dowoon kembali ke apartement Jae untuk pekerjaannya

"Akhirnya kau kembali" Jae bersiap meletakkan sebuah kamera diatas meja

"Kau mau melakukannya disini atau dikamar?" lanjut Jae sambil menunjuk kearah sofa

"Aku,, aku tidak keberatan dimanapun" jawab Dowoon gugup

"Kau terlihat sangat gugup, apa ini pertama kalinya bagimu?" Jae duduk disofa dan mengisyaratkan Dowoon untuk duduk disebelahnya

"Hmm,, begitulah" jawab Dowoon sedikit ragu dan duduk disebelah Jae sesuai perintah

"Baiklah,, tapi aku tidak terlalu suka dengan anjing penurut"

Jae mulai membuka kancing kemeja Dowoon satu persatu dari atas, setelah membuka tiga kancing, Jae menciumi leher Dowoon

"Tunggu sebentar,, " tahan Dowoon dan Jae langsung menarik badannya dari Dowoon

"Kenapa?"

"Eumm,, apa kau akan merekamnya?" tanya Dowoon menunjuk kearah kamera yang diletakkan Jae diatas meja didepan mereka

"Tentu saja, aku memang selalu merekamnya sebagai kenangan" jawab Jae santai

"Tapi,, bisakah kau tidak merekamnya kali ini saja?" Dowoon ingin menolak dengan sopan

"Sebenarnya tidak ada pengecualian dalam hal ini" balas Jae, dan dia tidak setuju kalau Dowoon tidak ingin direkam

"Tapi... "

"Tenang saja, aku hanya merekamnya untuk kesenanganku saja"

"... Baiklah" akhirnya Dowoon mengiyakannya dan mereka melanjutkan aktivitas yang tertunda sebelumnya

.
.
.

Dowoon membuka hp nya dan membaca pesan yang dikirimkan boss nya

[Boss]
'Uang untuk yang kemarin sudah aku transfer'
'Ini alamat untuk malam ini, bayarannya lebih besar'
'Lakukan yang terbaik'

'Baik'

Dowoon menutup hp nyan dan bersiap untuk menuju kealamat yang sudah ditentukan

Sekarang Dowoon sudah sampai didepan sebuah motel, dan memastikan kembali alamatnya dengan benar

'Motel bulan?'

[Boss]
'Iya, kamar nomor 12'

Setelah mendapatkan jawaban, Dowoon langsung masuk kedalam motel

"Ada yang bisa dibantu?" tanya seorang wanita paruh baya yang menjaga ditempat resepsionis

"Ahh,, saya sudah memesan kamar, saya akan langsung kesana saja" jawab Dowoon dan hendak pergi

"Tunggu sebentar, apa kau sudah cukup umur?" pekerja tersebut memastikan bahwa Dowoon benar-benar sudah cukup umur, mungkin karena wajah Dowoon terlihat seperti remaja 15 tahun

"Tentu saja" Dowoon langsung menampakkan kartu identitasnya, dan baru setelah itu dia diizinkan masuk

Dowoon berjalan menuju kamar nomor 12 dan mengetuk pintunya

Cklek! Pintu terbuka, dan itu membuat Dowoon sangat terkejut seperti kemarin, karena yang membuka pintu juga orang yang sama seperti kemarin

"Ayo masuk" suara itu menyadarkan Dowoon dari lamunannya

"Tidak,, tidak mungkin, ini pasti salah, tidak mungkin sunbae" Dowoon melangkah mundur menjauhi Brian, karena dia tidak percaya akan bertemu Brian sekarang

Brian menarik tangan Dowoon agak kasar, untuk masuk kedalam kamar, dan langsung menutup pintunya juga mengunci, tapi Dowoon masih mematung didepan pintu sesaat sesudah masuk, tidak berani untuk melangkah maju

"Kau mau minum teh?" tawar Brian mengambil dua cangkir dari lemari, ya.. Motel ini banyak menyediakan keperluan-keperluan lainnya sebagai bonus, motel ini juga cukup mahal

"Ternyata motel ini memiliki banyak persediaan" gumam Brian lalu menutup kembali pintu lemarinya

"Kau tidak mau duduk?" Brian heran melihat Dowoon yang masih tetap berdiri ditempat

"Ahh,, " akhirnya Dowoon sadar dan duduk disofa yang terletak didepan kasur

Yang menjadi masalahnya, malam itu hanya dilalui dengan obrolan ringan sambil menikmati secangkir teh untuk masing-masing

"Sunbae... Ee... Itu, aku kan.. Kesini untuk kerja, Sunbae tidak... Itu?" tanya Dowoon sedikit terbata karna gugup

"Itu? Aaahh... Aku sedang tidak bersemangat, lain kali saja"

"Lain kali?"

"Hmmm" hanya dibalas gumaman oleh Brian

__END__

Ini buat yang udah req BriWoon, happy reading ><

Yang nggak req juga happy reading,,

~~~~~❤❤❤~~~~~

Happy reading guys,,

See u next~~

MIX - DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang