"Hai maling,"ujar suara cowok dari arah pintu mengejutkanku
Aku langsung menoleh kearah sumber suara,semua orang menatap kearahku
"Ma..ma..aaf kak,"ujarku gagap sambil merukukkan badan seperti kebiasaan orang jepang
"Tidak berakhlak,"ujarnya menatap tajam kearahku,dan aku langsung menatap lebih tajam kearahnya
"Saya sudah minta maaf kak,lagian tidak ada lagi kursi disini"tegasku
"Tidak disiplin,"ujarnya lagi seperti menyebutkan segala kesalahanku
"Ma..maaf saya terlambat kak,"balasku menundukkan kepala
"Ghania akasma,"tegasnya menyebut nama panjangku yang tertulis diname tag
"Sudahlah han dia sudah minta maaf,"ujar salah satu kakak cantik disebelah cowok dingin itu
"Dan kamu cari kursi diruangan sebelah ya"kata kakak cantik dengan lembut
Aku sudah mendapatkan kursi dan duduk disamping Ratih,dia sempat mintak maaf karena menyuruh mengambil kursi didepan,menurutku tidak masalah,cowok itu saja membesarkan masalah,mungkin hobinya memang seperti itu,tapi kakak cantik itu seperti api yang melelehkan dingin yang ada pada cowok itu walaupun tidak meleleh amat.
Cowok itu menjelaskan panjang kali lebar,ternyata dia sejurusan denganku,dan dia asisten dosen,aku berharap nggak akan bertemu dia lagi setelah perkenalan ini
"Ada pertanyaan,?"ujarnya
"Tidak,"balasku sambil teriak dan ditatap semua orang
"Tidak kak,"ujarku lagi tersenyum palsu,dia menatap kearahku dengan tatapan seperti elang seperti ingin memakanku saja
Akhirnya hari pertama perkenalan kampus berakhir,aku pulang dijemput supir bunda dan ketika sampai rumah pukul 17:00 wib bunda sudah menungguku dengan senyumnya yang hangat,memintaku langsung mandi setelah itu makan bersama
"Bagaimana perkenalan kampus sayang,"
"Sangat melelahkan bunda,apalagi ada satu kakak panitia yang suka marahin aku,"balasku
"Siapa orangnya,?"
"Namanya Dehaan chaiden alison,namanya persis hampir sama dengan nama anak bunda,dia juga satu jurusan dengan ghania,"jawabku
"Dehaan chaiden alison itu anak bunda,"
"Huuuk,"ujarku tercekik mendengarkan pernyataan bunda
"Hati-hati dong sayang,"sambil mengambilkan minuman untukku
"Kak dehaan yang presiden mahasiswa,yang memiliki mata elang,dan sedingin es batu itu anak bunda?,"ujarku bertanya sekali lagi memastikan
"Dehaan presiden mahasiswa?dia tidak pernah bercerita dengan bunda,kami seperti tidak saling mengenal,"ujar bunda
"Jadi selama ini bunda tidak tahu keseharian kak dehaan,?
"Tidak sama sekali,yang bunda tahu alamat apartemennya saja,dia pernah mengasih alamat itu kebunda untuk mengantarkan baju-bajunya,dia tidak mau pulang lagi,tapi entah kenapa kemarin dia bersedia pulang,walaupun cuma sebentar,"curhat bunda dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan
"Pantasan bunda tadi dia tuduh aku maling karena dia juga aku tuduh maling,ghania harus mintak maaf nih bunda,"
"Datangi saja alamatnya,"
"No hp kak dehaan ada nggak bunda,?"tanyaku
"Tidak ada sayang,"jawab bunda dengan matanya sudah mulai berkaca kaca

KAMU SEDANG MEMBACA
HAI DEHAAN
Romance"Hai maling," jangan berhenti mencintaiku sedinginnya kamu setakutnya aku jangan berhenti saling mencintai