Berkali-kali ia mengubah posisi tidurnya, tapi tetap saja kantuk belum juga datang menghampirinya. Jake sama sekali tak bisa tidur, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Untuk kesekian kalinya ia mengusap wajahnya, Jake ingin segera tidur karena pagi ini ia akan mencari pekerjaan.
"Plis lah insom gue jangan kambuh dah. Kalau gak tidur sekarang, nanti pagi bakal ngantuk." gerutu Jake pada dirinya sendiri.
Ia kemudian mencoba menghitung domba dalam angannya, merilekskan tubuhnya. Tetapi justru ia malah teringat akan masa lalu. Ia masih percaya tak percaya, Jay menolongnya saat ini disaat semua teman-temannya yang ia percaya justru meninggalkannya dan tak mempedulikannya.
Jake merasa bersalah karena telah menyakiti Jay di masa lampau, menjebak Jay dalam belenggu ikatan cinta namun nyatanya hanya sebuah permainan. Ia masih ingat kala itu teman-temannya memberikannya tantangan saat ia kalah dalam permainan.
"Gue tantang lo naklukin si Jay, anak kelas 12-C, berani gak lo?" Taehyun berkata dengan nada meremehkan. Sementara Jisung dan Hueningkai sudah heboh setelah mendengar tantangan dari Taehyun.
Jake mengangguk semangat, "Naklukin doang mah gampang, sekali baku hantam juga dia bakal luluh sama gue."
"Bukan baku hantam, tapi jadiin Jay pacar lo!"
"ANJIR. LO SURUH GUE NGEHOMO?!" Jake panik, ya tentu saja secara dia adalah lelaki normal. Tak tertarik dengan lelaki, ia masih suka dengan perempuan berdada besar dan seksi.
"Ya kagak lah. Ini juga cuma tantangan doang gak beneran kecuali kalau lo malah beneran suka sama si Jay haha." Taehyun tertawa renyah tapi kemudian ia kembali berkata, "Lo berani gak? Mana nih seorang Shim Jake yang katanya bisa ngelakuin apapun."
"Oke. Gue terima tantangan dari lo."
Maka dari itu sepulang sekolah, Jake telah membeli dua buah jus di kantin. Ia masih menunggu di depan kelas Jay yang letaknya tak begitu jauh dari kelasnya. Hari ini ia akan mengajak Jay pulang bersama dengannya. Ia sudah membaca beberapa buku novel romatis boylove dimana seorang lelaki juga membutuhkan perhatian, itu sebabnya ia mencoba memperlihatkan kepeduliannya.
Dalam beberapa menit Jake menunggu, lelaki bernama lengkap Park Jay itu keluar dari kelas setelah beberapa siswa yang lain keluar. Saat Jay melangkah keluar, Jake mencegatnya. Ia menampilkan senyuman menawan miliknya yang mampu membuat banyak gadis menjerit saking terpesonanya. Jake meletakkan satu tangannya pada sisi pintu, matanya tak henti mengerlik menggoda. "Kenapa lo? Bintitan?" Jay memandang aneh lelaki yang bahkan tak di kenalnya itu.
"Kenalin gue Shim Jake. Anak kelas 12-A. Gue pinter, kaya, dan juga mempesona." Jake mengulurkan tangan kanannya, niat hati mendapat balasan tetapi nyatanya Jay hanya bergidik ngeri lalu mendorong tubuhnya agar tak menghalangi pintu keluar. "Lebih baik lo minum obat gih, biar gilanya bisa di kontrol." Jay berlalu dari Jake yang masih diam dengan kesal. Kesal setelah disebut gila.
Tapi Jake tak menyerah begitu saja karena keesokan harinya ia terus mendekati Jay, bahkan mengikuti kesana kemari sampai rasanya Jay muak. "Lo bisa gak sih berenti gangguin gue?"
"Gue bakal berenti gangguin lo, kalo lo mau jadi pacar gue."
"Gak. Ogah banget pacaran sama lo." Jay menolak dengan tegas, ia segera saja berbalik dan melangkah pergi tapi lagi-lagi Jake mengikutinya dari belakang. Jay mendecak, mendesis bahkan mendengus kesal. "MAU LO APA SIH SEBENERNYA. NJING!?"
"Gue cuma mau lo jadi pacar gue. Setelah itu gue gak akan ganggu lo lagi, nanti juga bisa langsung putus." jawab Jake enteng.
"Oke. Setelah ini jangan ganggu gue lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fingertip | JayJake ✓
FanficDi dunia ini hanya kepalsuan. Ketika kamu berada di atas, akan ada banyak orang yang berada di sekitarmu untuk menyanjung dan menjilat kakimu tetapi ketika kamu jatuh, mereka hilang seketika. Pergi, membuangmu jauh-jauh. *** Keadaan Jake yang sudah...