Dewabrata

48 0 1
                                    


"Siapakah dirimu, wahai dewi, jadilah istriku" kata maharaja Santanu kepada Dewi Gangga yang berdiri dihadapannya. Raja Santanu yang terpesona akan kecantikan Gangga yang melebihi kecantikan manusia biasa dengan sepenuh hati meminang sang dewi. Raja Santanu berjanji akan memberikan seluruh kekayaan, tahta, bahkan nyawanya untuk sang dewi yang dipinangnya. Gangga menjawab "Yang mulia, aku bersedia menjadi istrimu. Asalkan engkau tidak boleh bertanya siapa aku dan darimana aku berasal. Kau juga tidak boleh menghalangi jalanku, apapun yang aku lakukan maupun itu baik atau buruk, engkau juga tidak boleh membuatku sedih, jika kau melanggar syarat syarat itu maka aku akan pergi meninggalkanmu. Apakah kau setuju dan berjanji tidak akan melanggarnya?."

Santanu yang saat itu terpana akan kecantikan Gangga bersumpah akan mematuhi semua syarat yang Gangga berikan kepadanya, dewi Ganggu kemudian diperistri dan tinggal bersama Raja Santanu. Raja Santanu terpikat oleh keanggunan, kecantikan, kesederhanaan dan cinta Dewi Gangga yang tidak pernah berkurang. Mereka menjalani kehidupan yang sangat bahagia. Tak terasa tahun berganti tahun, bulan berganti bulan, hari berganti hari, waktu berlalu sangat cepat. Gangga melahirkan banyak anak, akan tetapi setiap anak yang baru saja dilahirkannya ia tenggelamkan di Sungai Gangga, kemudian ia kembali pada raja dengan wajah berseri seri.
Melihat tindakan istrinya yang begitu jahat dan kejam, sang raja merasa khawatir dan sedih. Sang raja teringat pada janjinya kepada Gangga dahulu. Banyak pertanyaan di benaknya, siapakah sebenarnya istrinya itu, dan darimana dia berasal dan mengapa istrinya bertindak selayaknya bukan seorang wanita. Karena takut untuk melanggar janjinya dan cinta yang sedemikian besar, raja sama sekali tidak menyalahkan atau menegur perbuatan istrinya. Demikianlah Gangga membunuh ketujuh anaknya. Ketika anak kedelapan lahir dan akan dibuang ke sungai Gangga, Santanu tidak dapat menahan diri lagi. Sang raja berteriak lantang "Hentikan semua ini! Mengapa kau tega melakukan tindakan kejam dengan membunuh darah daging sendiri yang tidak berdosa?" dengan kemarahan yang tertahan Raja Santanu menahan istrinya untuk membunuh anaknya.

"Wahai raja yang agung" jawab Gangga "engkau telah melanggar sumpahmu padaku. Hatimu telah tertambat pada anak ini. Baiklah, engkau sudah tidak membutuhkanku lagi, aku akan pergi dari sini dan aku tidak akan membunuh anak ini. Sebelum aku pergi, aku akan memberitahu mu siapa aku. Aku adalah Gangga yang dipuja para dewa dan manusia. Aku terpaksa melakukan tindakan kejam ini karena Kutukan Resi Wasistha. Resi Wasistha mengutuk delapan wasu sehingga terlahir di dunia manusia. Mereka kemudian memohon kesediaanku untuk menjadi ibu mereka. Denganmu aku melahirkan mereka ke dunia. Sebagai balas budi telah menolong mereka, kelak engkau akan mencapai tempat yang lebih tinggi di alam baka. Aku akan menyerahkan anak ini kembali sebagai pemberianku padamu" setelah mengatakan kebenarannya, Gangga menghilang bersama bayi itu dan anak itu diberi nama Dewabrata

Waktu sudah berlalu dengan cepat, Dewabrata sudah tumbuh menjadi pria yang kuat. Dengan senang hati, raja menyambut dan membawa sang putra ke Istana dan dinobatkan menjadi putra mahkota. Empat tahun berlalu, suatu hari Raja Santanu sedang berjalan jalan di tepi sungai Yamuna. Tiba tiba udara bertiup membawa semerbak keharuman yang luar biasa. Santanu mencari sumber keharuman. Ternyata berasal dari seorang gadis cantik jelita, seperti bidadari kahyangan.

Sepeninggal Gangga, Santanu selalu berusaha menahan hawa nafsu. Tetapi kecantikan gadis itu membuatnya terbuai dan terbawa gairah asmara yang meledak ledak. Santanu meminang gadis itu untuk menjadi permaisurinya.
"Yang mulia Raja, namaku satyawati. Aku seorang penangkap ikan. Ayahku adakah seorang kepala nelayan di daerah ini, silahkan yang mulia membicarakan permintaanku dengan ayah. Semoga dia menerima pinanganmu." kata Satyawati halus seelok tubuhnya.

MAHABHARATAWhere stories live. Discover now