Satyawati

16 0 0
                                    


Tetapi ayah satyawati memanglah cerdik. Katanya "Yang mulia, memang sudah saatnya putri hamba menikah dengan seorang pria seperti gadis gadis lainnya. Yang mulia boleh meminangnya. Namun sebelumya hamba memohon yang mulia mau berjanji dihadapan hamba" jawab Raja Santanu "Katakan, apa syarat yang harus kupenuhi?." kepala nelayan itu memohon "Jika anak hamba melahirkan seorang anak laki laki, yang mulia harus menobatkannya menjadi putra mahkota."

Meskipun Santanu sedang mabuk asmara dengan satyawati, Santanu tidak bisa menyanggupi persyaratan yang diberikan oleh kepala nelayan itu, ia sadar itu akan menyingkirkan Dewabrata dari posisinya sebagai putra mahkota. Oleh karena itu,ia kembali ke Hastinapura dengan perasaannya yang campur aduk tidak karuan. Suatu hari Dewabrata bertanya kepada ayahnya "Ayah, mengapa ayah tampak terlihat sedemikian murung dan sering melamun, sepertinya ayah sedang menyimpan rahasia yang menyesakkan hati." Santanu menjawab "Nak.. Apa yang kau katakan memang benar. Ayah sedang tersiksa dengan perasaan gundah. Kau adalah anakku satu satunya dan kau selalu sibuk dengan urusan kerajaan. Hidup di dunia ini penuh dengan ketidakpastian dan selalu saja ada perang. Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi padamu maka garis keturunan keluarga kita akan punah, tentu saja engkau sebanding dengan seratus anak. Sebenarnya ayah sedang memikirkan kelangsungan garis keturunan keluarga kita. Inilah yang menyebabkan ayah berduka." kata Santanu yang berusaha menutupi apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Kemudian Dewabrata pergi untuk menemui sais kereta ayahnya. Barulah ia tau tentang pertemuan sang ayah dengan seorang gadis penangkap ikan ditepi sungai Yamuna. Kemudian ia pergi kerumah kepala nelayan itu dan memenangkan anak gadisnya demi sang ayah. Kepala nelayan itu menerimanya dengan hormat tapi tetap bersikukuh dengan syaratnya. Dewabrata menjawab "Baiklah, tolong ingat baik baik kata kataku, anak lelaki dilahirkan anak gadismh akan dinobatkan menjadi raja. Aku rela tidak naik tahta demi keinginan ayah untuk melanjutkan garis keturunan keluarga." kemudian Dewabrata mengucapkan sumpahnya. Setelah itu kepala nelayan mengatakan "wahai putra mahkota yang bijaksana, engkau telah melakukan hal yang tidak pernah dilakukan oleh para pewaris tahta kerajaan sampai saat ini. Silahkan tuan membawa anak gadis hamba untuk diperistri yang mulia tuanku."

Dewabrata yang memutuskan untuk meninggalkan kehidupan duniawi demi ayahnya mengucapkan sumpah pamungkas "Aku berjanji tidak akan menikah dan menjalani kesucian sepanjang hidupku." ketika Dewabrata mengucapkan sumpahnya para dewa menaburkan bunga bunga semerbak di atas kepalanya dan terdengar suara suara yang bersahut sahutan "Bhisma... Bhisma... Bhisma..." sejak saat itu, Dewabrata dikenal sebagai Bhisma. Demikianlah putra Dewi Gangga memboyong Satyawati ke Hastinapura untuk ayahnya.

Dari perkawinan Satyawati dan Santanu, Raja Santanu mendapatkan dua putra yakni Chitrangada dan Wicitrawirya. Wicitrawirya menikah dengan Ambika dan Ambalika. Dari Ambika ia memiliki putra bernama Destrarastra. Destrarastra sendiri memiliki kekurangan yaitu buta yang kelak akan memiliki anak (100 orang). Dan dari Ambalika memiliki putra bernama Pandu yang kelak akan memiliki keturunan bernama Pandawa (5 orang).

Bhisma menjalani kehidupan yang panjang. Ia dihormati sebagai sesepuh keluarga sampai perang besar di medan Kuruksetra.

MAHABHARATAWhere stories live. Discover now