Bab 1

4 0 0
                                    


sebuah siluet menghitam terpancar dibalik bola mata ..

terlihat di sana seorang pria paruh baya sedang memegang dua tas besar di kedua tangannya dan berjalan melewati pintu 

"ayah"

terdengar suara seorang gadis mungil yang sedang berteriak memangil pria tersebut tetapi pria tersebut tidak berpaling ataupun bergeming,

Ia meneruskan langkah kakinya tanpa menengok kebelakang 

"Ayah, tunggu" 

gadis tersebut berusaha menggapai lengan baju pria yang dipanggilnya ayah tersebut 

tetapi pria tersebut mengacuhkannya 

"kenapa ayah pergi dari rumah?"

jerit gadis kecil tak berdaya itu ketika gambaran ayahnya mulai menghilang dibalik taxi yang berlalu

bahkan pria yang dipanggilnya ayah tidak berpaling atau melihatnya tetapi berlalu dan mengabaikannya 

gadis itu terduduk diam ditanah beberapa saat mencoba mencari sosok ayahnya yang mungkin muncul dan kembali sambil meminta maaf atau mungkin lebih baik jika ayahnya berkata bahwa itu hanya candaan ia akan memaafkannya

tetapi sosok yang ia cari tidak kunjung kembali ia tidak mengerti mengapa semuanya seperti ini ia hanya bisa menangis dan meratapi kepergian ayahnya 

lalu,

gadis kecil itu berlari masuk kedalam rumah untuk menemui ibunya ia tak percaya kalo ibunya hanya diam saja dan duduk di sofa melihat kepergian ayahnya tanpa berusaha mencegah ataupun melakukan sesuatu 

rasa sesak didalam dada gadis kecil itu semakin meluap 

ia menemukan ibunya sedang duduk di sofa dengan wajah tertunduk 

"apa ibu menangis? kalau ia menangis mengapa ayah dan ibu bercerai" pikir gadis kecil itu dengan berusaha agar berada dihadapan ibunya 

ia mulai bertanya 

"ngakkk mau kana gamau, IBU!!! AYAH PERGI AYO KITA HENTIKAN AYAH" 

teriak gadis kecil itu sambil menutup matanya ia berharap ibunya akan membelai kepalanya dan mengatakan 'ayo kita kejar ayah'

gadis kecil itu mencoba meraih tangan ibunya  tetapi,

plaakk,,

ibu dari gadis kecil tersebut menghardik tangan kecil yang mencoba menyentuhnya seakan dia merasa jijik jika disentuh tangan itu 

wanita yang dipanggil ibu itu mulai berdiri dari sofa dapat terlihat wajah muram dan airmata di sela matanya 

"memangnya kau pikir karena siapa semuanya jadi begini?"

wanita itu mulai berbicara dengan putus asa dan meninggikan suaranya di depan gadis kecil itu

"SEMUANYA KARENA SALAHMU TAU!!!"

teriak sang ibu yang membuat si gadis kecil yang berusia tujuh tahun itu hanya terdiam terpaku dipenuhi kekosongan dimatanya 

wanita yang dipanggil ibu oleh anak itu hanya berjalan menuju kamar mengabaikan gadis kecil yang terdiam karena syok mendengar perkataannya 

wanita itu membanting pintu kamar dan menjerit serta menangis di dalam kamar 

sang gadis kecil berusaha menemukan sisa kesadarannya dengan tubuh bergetar

"semua ini salahku?maafkan aku ayah, ibu"

dan gadis itu pun menangis dalam hening sambil memeluk dirinya sendiri 




Swears His LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang