-prolog

15 1 0
                                    

Di bawah rintik hujan seorang gadis cantik sedang merenung memikirkan kejadian yang baru saja dia saksikan dengan mata kepala nya sendiri karena baru saja dia melihat pertengkaran antara Ayah dan Ibu nya.Dia tidak menyangka orang yang selama ini dia puja-puja dan dia sayang ternyata membawa luka yang sangat mendalam,dalam hidupnya.

FLASHBACK ON

Di balik tembok, diam-diam seorang gadis cantik yang masih berusia 5 tahun itu sedang melihat pertengkaran antara kedua orangtuanya yang sedang membahas tentang dirinya.

"Mas, aku mohon jangan ceraikan aku kasian anak kita masih kecil."mohon Bu Lala sambil menangis.

"Anak kita?siapa bilang dia anak kita dia cuman anak yang tidak diinginkan."bantah Ayah Alea yang bernama Bram.

"Mas dia anak kamu, kita harus rawat sama-sama."

"Udah saya bilang sama kamu kalo dia hanya anak haram yang tidak diinginkan. Pokoknya sampai kapanpun saya gak akan pernah mau bertanggung jawab atas anak itu.Jangan salahkan saya atas keputusan kamu yang tidak ingin di madu dan saya akan tetap menceraikan kamu karena hidup sama kamu dan anak itu hanya akan menambah beban saya saja."terang sang Ayah sebelum akhirnya pergi meninggalkan luka yang mendalam untuk Bu lala dan Alea.

FLASHBACK OFF

Alea yang melihat kejadian itu pun berlari keluar rumah dia tidak peduli dengan petir yang terus menyambar dan hujan yang terus-menerus menetes, karena menurutnya hujan pun ikut sedih atas apa yang terjadi dengan dirinya.Sampai akhirnya dia terjatuh dan terduduk di pinggir jalan, dan setelahnya yang dilakukannya hanya menunduk dan menangis.

"Enggak gak mungkin, Alea gak mungkin anak haram.Ayah jahat Alea benci ayah hiks."racau gadis itu sambil menangis.

Ketika Alea menangis tiba-tiba ada sosok anak laki-laki yang seumuran dengan Alea datang menghampiri nya.Anak laki-laki itu sangat tampan karena memiliki iris mata berwarna biru yang sangat indah.

"Hei, kenapa kamu ada disini?disini kan hujan nanti kamu sakit."ujar anak laki-laki itu sambil memayungi Alea dan tubuhnya agar tidak terkena air hujan.

Alea yang mendengar ada suara pun akhirnya melihat siapa pemilik suara itu dan untuk beberapa saat, mata teduh Alea bertemu dengan iris mata biru milik anak laki-laki tadi.Sampai akhirnya pandangan mereka harus terputus karna alea kembali menangis karena mengingat kejadian tadi.

"Ayah jahat hiks, Alea benci Ayah."tangis gadis kecil itu yang semakin lama semakin besar.

"Kok kamu ngomong gitu sih? kata Mamah aku, kita gak boleh benci sama Papah dosa tau, nanti Allah marah terus nanti dikutuk deh."ujar anak laki-laki tersebut sambil duduk disamping Alea.

"Yang harusnya dikutuk itu Ayah, Ayah jahat sama Alea dan Ibu."

"Emangnya Ayah kamu kenapa?"tanya anak laki-laki tersebut kepada Alea.

"Ayah bilang Alea anak haram, Ayah bilang Alea bukan anak Ayah."ucap Alea sambil sesenggukan karena menangis.

Anak laki-laki tadi yang mendengar itu pun seketika langsung kesal juga.Tapi dia tidak boleh ikutan kesal, dan dia akhirnya memilih untuk menenangkan Alea.

"Kalo kata Mamah aku di dunia ini gak ada yang namanya anak haram semua anak itu punya orang tua termasuk kamu , mungkin Ayah kamu lagi banyak masalah makannya dia bilang gitu."ujar anak laki-laki tersebut menenangkan Alea.

"Berarti Alea bener punya Ayah dong?"tanya Alea kepada anak laki-laki tersebut.

"Iya lah kamu punya Ayah kalo kamu gak punya Ayah kamu gak bakal ada di dunia."                       

"Maksudnya?"tanya Alea yang tidak mengerti apa yang dimaksud anak laki-laki tersebut.

"Aku juga gak tau tapi kata Mamah kalo gak ada Papah, aku gak bakal ada di dunia."terang anak laki-laki tersebut dengan polos nya.

"Ehh iya kita belom kenalan, nama kamu siapa?lanjut anak laki-laki tersebut

"Nama aku Aleanka."jawab Alea

"Kalo nama aku Zein, emm Alea kata Mamah aku kalau misalkan kita mau menjaga orang yang kita sayang kita harus menjadikan orang itu sebagai pasangan hidup kita.Berarti kalo aku mau jagain kamu, kamu harus jadi pacar aku dong?

"Tapi kata Ibu kalo masih kecil gak boleh pacar-pacaran, gimana kalo kita jadi sahabat aja?sahabat kan juga bisa saling menjaga."tawar Alea kepada Zein.

"ya udah deh kita sahabatan aja tapi kamu harus janji sama aku ya."

"Janji?janji apa?"tanya Alea kepada Zein.

"Janji kalau misalnya suatu saat nanti kita bertemu lagi kita harus menjadi pasangan selamanya."

"Iya aku janji,Zein aku harap kita bisa selalu bersama selamanya ya."

"Pasti,aku juga mau selamanya sama kamu."

"Zein tapi jika suatu saat nanti kita gak bakal bisa bertemu lagi gimana?"tanya Alea kepada Zein.

"Sampai kapanpun yang aku inginkan hanya kamu.Kalau suatu saat nanti  kamu pergi aku bakal cari kamu terus."

"Ohh iya ini aku ada kalung  buat kamu, jadi kalau misalkan aku mau nemuin kamu suatu saat nanti jadi gampang deh pokoknya kalung ini jangan pernah kamu lepas. Anggap aja kalung ini sebagai simbol kebahagiaan buat kamu kalau gak ada aku."lanjut Zein sambil memasangkan kalung berliontin huruf Z itu ke Alea.

Saat sudah selesai memakaikan kalung ke Alea tiba-tiba ada seseorang yang terus-menerus memanggil nama Alea.Dan tidak lama orang itu mendekat ke arah mereka.

"Makasih ya kalung nya cantik banget.

"Iya sama-sama,kalung itu cocok banget di kamu sama-sama cantik." Ujar Zein kepada Alea.

"Aleaaa kamu dimana nak?"teriak sang Ibu.

Alea yang mendengar suara teriakan seseorang memanggil namanya pun akhirnya menoleh untuk melihat siapa yang sedaritadi memanggil namanya.

Ternyata yang teriak memanggil nama Alea adalah Ibu Lala,Ibu Lala merupakan Ibu dari Alea yang sangat khawatir dengan keadaan Alea karena sejak dia dan suaminya bertengkar tadi Alea sudah tidak ada dirumah.

"Aleaa, ya Allah nak kamu kemana aja Ibu cariin daritadi Ibu khawatir sama kamu."

"Aleaa gapapa bu, Alea baik-baik aja kok."

"Ya udah sekarang kita pulang nanti kamu sakit."ucap Ibu Alea sambil menarik tangan Alea.

"Zeinnn aku pulang dulu ya sampai jumpa."ujar Alea sambil melambaikan tangan ke arah Zein.

"Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi ya Alea, aku janji suatu saat nanti jika kita ketemu lagi aku bakal selalu jagain kamu dari orang-orang jahat seperti Ayah kamu,sampai jumpa Alea."ujar Zein bersedih karena dia merasa sangat kehilangan Alea.

Menurutnya hanya bersama Alea lah dirinya merasa tenang dan nyaman walau dia baru merasakannya beberapa saat yang lalu.

Aleanka'storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang