Happy Reading ❤
-
-
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 05.40.
Namun Kayla Anata Queena gadis cantik 16 tahun itu enggan untuk bangun dari tempat tidurnya. Ia masih berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya.Ia belum siap menghadapi dunianya yang sekarang, yang lebih tepatnya Ia takut menghadapinya.
Tok tok tok...
Suara decit pintu terbuka, menampakkan Bi Surti asisten rumah tangga keluarga Queena yang membawa nampan berisi mangkuk serta segelas susu kepada Kayla.
Mengapa?
Yah, Kayla memang tak pernah makan bersama keluarganya. Jangankan makan bersama, Kayla bahkan tak pernah dipanggil oleh keluarganya dengan sebutan 'Kayla'. Ia seperti orang asing yang sekedar menumpang di rumah mewah ini.
Tatapan sayang seorang Ibu ?
Belaian lembut ?
Pelukan hangat dari Ayah ?
Itu hanya sebatas halusinasi bagi seorang Kayla Anata Queena. Semuanya itu hilang setelah kejadian 10 tahun lalu.
Membayangkan kejadian yang pahit itu hanya mampu membuka kembali goresan luka yang sedang berusaha disembuhkan.
"Non" sapa Bi Surti lembut sambil duduk di sisi tempat tidur Kayla anak majikannya itu.
"Non makan dulu yah. Bibi bawain bubur ayam kesukaan non." ucapnya sambil mengambil mangkuk berisi bubur ayam.
Kayla memang menyukai bubur ayam sadari kecil. Terlebih bubur ayam buatan Bi Surti.
"Makasih yahh bi ! udah repot-repot bawain bubur buat Kayla." ucap Kayla lembut.
"Non Kayla jangan lupa buat minum susunya juga yah." ucap Bi Surti sambil meletakkan gelas susu di atas meja yang berada di samping tempat tidur Kayla.
Kayla hanya menganguk menanggapi ucapan Bi Surti.
"Kalo gitu Bibi pamit kebawah dulu yah non" ucap Bi Surti yang langsung berdiri dari sisi tempat tidur Kayla.
"Bi !"
"Iya non ?" sahut Bi Surti yang langsung menatap kearah Kayla.
"Makasih yah Bibi udah perhatian sama Kayla" ucap Kayla lembut sambil mengukir senyuman manis.
"Iya non. Bibi udah menganggap non Keyla seperti anak Bibi sendiri" balas Bi Surti dengan senyuman tak kalah manis.
Bi Surti menjadi saksi nyata bagaimana sengsaranya kehidupan Kayla. Seorang gadis yang harusnya mendapatkan kasih sayang namun yang di dapatnya hanya penderitaan.
Ingin ia membawa Kayla pergi. Namun, apalah dayanya. Dia tidak bisa melakukannya.
"Kalo begitu Bibi pamit kebawah yah non." Sambungnya yang langsung berlalu meninggalkan kamar Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Psychopath [ON GOING]
Teen Fiction[ WARNING : FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA] Aku tidak pernah iri melihat sebanyak apapun orang yang sedang bermesraan dengan pasangannya. Aku hanya iri melihat sebuah Keluarga yang sedang becanda ria dihadapanku. Hati Kayla hancur. Mengapa sulit...