The Battle

하나 (Satu)

☆ The Battle ☆

'Dia Kembali!'

Secarik kertas putih bertuliskan tulisan berwarna merah menyala itu kulipat dan kugenggam erat mencoba menyamarkan seperti kertas biasa dan berharap tak akan ada yang menanyai kertas apa ini,

Saat ini aku tengah berjalan dikoridor sekolah mencoba menyusul jaehyuk yang mengatakan akan pergi keperpustakaan sekolah untuk membaca buku,

Karena jam kosong, jaehyuk memilih untuk menghabiskan waktunya untuk membaca buku daripada seperti anak yang lainnya, tidur dikelas misalnya,

Seperti aku juga misalnya, karena tak tau harus melakukan apa dikelas, jadi kuputuskan menyusul jaehyuk untuk menceritakan dan membahas pasal kertas tulisan merah menyala ini,

Untung saja keadaan koridor lantai 2 ini cukuplah sepi, jadi tak akan ada satupun yang menyaiku akan hal tersebut,

Lebih baik kupercepat langkahku untuk menemui jaehyuk.

-°•°•°-

Ruangan demi ruangan sudah kulewati, didepan sana sudah nampak bangunan perpustakaan yang cukup besar, yang juga berada dipojok,

Nampak tenang tanpa ada kebisingan.

Namun karena bangunan perpustakaan terletak dipojok, yang membuatku harus melewati toilet sebelum sampai disana, seseorang yang baru saja keluar toilet dan menghadangku,

"Kak asaaaaa-"

Benar sekali, dia haruto yang berteriak menghadangku disusul cengiran menyebalkannya,

Ah, kenapa aku harus bertemunya saat ini, aku tau pasti ini hanya akan membuang waktuku saja,

"Minggir!" Ketusku dan menerjang tangan panjang haruto yang mencoba menghalangiku,

Tapi dengan cepat dia menarik kembali tanganku dan menggenggamnya erat,

"Apa haru?!!" Emosiku,

Suka banget ni anak ganggu orang, jika saja bukan adikku, sudah kudorong keluar dari lantai 2 ini pasti,

Tidak, tidak, aku tak sejahat itu.

"Hehe, kak asa mau kemana?"

Entah apa yang ada dipikirannya, mengganggu orang dan tak merasa bersalah, wajahnya saja menampakkan seperti tak memiliki dosa,

Padahal dosanya lebih banyak dariku.

"Kemana aja" jawabku datar,

"Ish! Mau ke perpus ya?" Selidiknya,

"Kalau tau, ngapain tanya?!!" Nih anak lama-lama bikin muak aja,

"Hehe, tadi haru lihat kak jaehyuk kesana lho, mau ngapel ya??" Godanya dengan kedipan genitnya,

Plakkkk

Mampus, kupukul pundaknya keras hingga membuatnya mengaduh kesakitan dengan tangannya yang memegangi pundaknya yang kurasa pasti merah,

"Awh, sakit kak"

Aku tau jika ini dirumah pasti haruto akan berlari dan langsung mengadu pada papah ataupun mamah, untungnya ini disekolah ia tak bisa mengadu pada siapapun,

Bisa saja aku memukulnya lagi, tapi aku juga masih punya rasa sayang padanya sebagai kakak, bahkan melihatnya tengah kesakitan memegangi pundaknya saat ini membuatku merasa bersalah sedikit,