두 (Dua)

2.1K 426 86
                                    

☆ The Battle ☆












'Dia Belum Menyerah!'

"Apa kau tau maksud kedua kalimat itu? Lalu mengapa bentuk kertas dan warnanya sama hanya saja tulisannya berbeda?"

Aku sama sekali tak mengetahui apa maksud kertas ini, kurasa tulisan yang tertera secara tidak langsung memberiku sebuah petunjuk, tapi apa?

Siapa yang kembali?

Siapa juga yang belum menyerah?

Apa itu penting bagiku dan jaehyuk? sehingga hanya aku dan jaehyuklah yang mendapatkannya?

Ah aku benci teka teki ini.

"Aku sama sekali tak tau asahi, sudah 7 bulan sejak aku mendapatkannya dan sudah 7 bulan juga aku mencari jawaban dari maksud yang tersirat dalam kertas tersebut"

"Dan aku tak mendapat jawaban apapun" ucapnya lemah, sepertinya jaehyuk mulai menyerah karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari kertas tulisan menyala itu,

Tetapi tunggu-

"Tunggu-, sepertinya aku ingat sesuatu-" ucapku terpotong,

"Apa itu?"

Ah sial, sulit mengingat namanya,

Tunggu tunggu, aku mengingat seseorang, bukan bukan lebih tepatnya dua orang, dia-

"Doyoung Nako!!" Ucapku sedikit teriak,

"Doyoung? Nako? Apa maksudmu?" Tanya jaehyuk heran memperhatikanku,

"Apa kau ingat siapa nako dan doyoung?" Tanyaku perlahan berharap semoga jaehyuk masih mengingatnya,

"Sebentar-, ya aku mengingatnya"

"Bagus!! Sekarang coba pikirkan apa menurutmu kertas yang kita dapat ada hubungannya dengan nako dan doyoung?"

Aku yakin pasti ada!!

"Hmmm, biarkan aku berfikir" jaehyuk mengubah posisi duduknya menghadap meja dan membuka sebuah buku kosong yang entah akan jaehyuk tulisi apa,

Jika dibandingkan, ingatan jaehyuk memanglah lebih kuat daripada ingatanku, buktinya saja tadi, cukup susah bagiku untuk mengingat nama doyoung dan nako,

Terlebih doyoung, aku sudah mencoba melupakannya dengan usaha yang sangat keras, hingga sekarang aku sudah mengikhlaskan kepergiannya dariku untuk selamanya,

Tak apalah, memang seperti itu harusnya.



"Aku sudah menemukan jawabannya!!" Ucap jaehyuk sedikit menyentak dan membuatku kaget,

Melihat responku tadi ia langsung tersenyum manis, aku tau dalam senyuman itu tersirat kata maaf jadi aku hanya membalas tatapannya dengan anggukan mengerti,

"Apa jawabannya? Apa kau bisa menjelaskannya?" Tanyaku mulai serius menatap jaehyuk,

Ia nampak memutar tubuhnya kembali menghadap arahku, senyumnya juga nampak pudar pertanda bahwa ia juga sudah mulai serius,

"Apa doyoung pernah bilang padamu jika hanya seseorang yang memiliki kekuatan seperti kita dulu yang bisa melihat keberadaan doyoung?"

Aku mengangguk, memang benar doyoung dulu meminta bantuanku hanya karena aku yang bisa melihat keberadaannya,

"Nah, maka kebalikan dari itu semua, saat kekuatan kita menghilang, kita tidak bisa lagi melihat keberadaan doyoung lagi, bukankah begitu?"

Aku kembali mengangguk,

The BattleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang