Di hukum

10 3 0
                                    

  Sinar matahari menerobos masuk melalui celah gorden jendela kamar bernuansa biru muda. Jam sudah menunjukan pukul 7:35. Namun Sky masih tertidur pulas sambil bergelung dengan selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya. Tidurnya terusik  karna silau cahaya matahari yang menyorot ke mata. Perlahan Alinsky membuka mata. Ia menguap seraya merentangkan ke dua tangannya. Alinsky melirik jam weker yang berada di atas nakas samping tempat tidur. "Yah kesiangan lagi gue!" Alinsky menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Rambut pirang kecoklatan yang selalu Alinsky gerai,kemeja putih ketat dengan bagian lengan dilipat,tidak mengenakan dasi,rok abu-abu di atas lutut,dan juga sepatu sneaker putih tanpa kaos kaki. Itulah penampilan khas Alinsky saat bersekolah. Setelah selesai bersiap, Alinsky langsung keluar kamar lalu menuruni tangga. Saat menuruni tangga Alinsky berpas-pas an dengan bi Inah pembatu yang berkerja di rumahnya.

"Non Alin sarapan ya! sebelum berangkat sekolah. Bibi siapin dulu."

"Nggak usah bi. Alin langsung berangkat."

"Tapikan dari semalem non Alin belum makan apa-apa. Nanti mag nya kambuh lagi loh!"

"Insyaallah enggak.Alin berangkat!"

"Hati-hati di jalan ya non!"

                       ******

Kenando berjalan menyusuri koridor. Ia melihat Neyla duduk sendirian sambil membaca sebuah buku. Kenando berjalan mengendap-ngendap menghampiri Neyla. "Doorrr!!!"

Neyla pun tersentak kaget dan menjatuhkan buku nya. Ia menoleh ke samping. "Ih Kenando! ngagetin tauk!"gerutu Neyla.

Kenando menyengir seraya mengacungkan dua jari telunjuk dan tengah membentuk huruf v. "He he he maaf. Abis kamu fokus banget bacanya. Lagi baca buku apa sih?" Kenando membungkuk mengambil buku Neyla yang jatuh. Ia menepuk-nepuk sampul buku, menghilangkan pasir yang menempel. "A girl undercover? Kamu suka baca novel?" Kenando memberikan buku itu pada Neyla. Neyla pun menerimanya. "Iya."

"Aku juga suka baca novel. Kapan-kapan boleh n'dak aku pinjem novelnya?"

"Boleh kok. Nanti kalo aku udah selesai baca, aku kasih ke kamu."

Kenando menyipitkan mata. Ia melepaskan kacamata lalu mengelap lensanya. kemudian memakainya kembali. "Itu beneran Alin?"

Neyla mengerutkan dahi. "Alin siapa?"

"Eh maksudku Alinsky."

"Oh itu emang Alinsky. Dia lagi dihukum karna telat masuk sekolah." ucap Neyla seraya melihat kearah Alinsky yang berdiri di teriknya panas matahari sambil hormat ke tiang bendera.

"Oh pantesan tadi Alin n'dak ada di kelas."

"Eh kenando mau kemana?" tanya Neyla saat Kenando berbalik badan hendak pergi.

Kenando menoleh."aku mau ke kanti beli minum buat Alin. Kasian dia pasti kehausan." kenando berlalu pergi.

Neyla menghela nafas. Dia merasa sedikit kecewa Kenando pergi. Padahal ia ingin mengobrol dengan Kenando. Selama ini Neyla tidak memiliki teman. Neyla lebih suka menyendiri dan menyibukkan diri dengan membaca buku atau mengerjakan soal-soal. Tapi semenjak Kenando menyapanya ia merasa tidak kesepian lagi dan memiliki seorang teman.

Setelah membeli sebotol minuman dingin ia langsung berlari menghampiri Alinsky. "Nih Alin minum dulu! pasti kamu hauskan." Kenando menyodorkan minuman itu pada Alinsky.

Alinsky menoleh menatap Kenando lalu matanya beralih pada minuman dingin yang di pegang oleh Kenando. Alinsky mengambil minuman itu dari tangan Kenando dan langsung meneguknya hingga setengah botol. "Nih sisanya buat lo. Makasih." Alinsky menyerahkan botol itu pada Kenando. Kenando pun menerimanya."iya sama-sama,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nerd boy become the most wantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang