Prolog

1.5K 196 24
                                    

Kim donghyuk. Pria 35 tahun itu menunduk amat dalam di hadapan kedua orang tua Shin Yuna.

Melihat kehormatan sang ayah yang telah jatuh karna dirinya, membuat doyoung ikut menunduk di hadapan kedua orang tua Yuna.

Ayah Yuna menarik lengan bajunya dengan kasar, kemudian mengajak doyoung untuk berdiri.

Mata merahnya menatap tajam wajah Doyoung yang tampak berkeringat dingin.

BUGH!

Satu pukulan keras itu sontak membuat doyoung terhempas ke lantai, kejadian barusan berhasil membuat mereka menjadi pusat perhatian di ruangan UGD tersebut.

Donghyuk terus menunduk tak memperdulikan anaknya yang telah habis di tangani oleh ayah Yuna.

Ayah Yuna kembali menarik tubuh doyoung dengan kasar, kemudian kembali memukulnya hingga berkali kali. Mungkin pukulan tersebut tidak sepadan dengan apa yang telah di lakukan doyoung kepada anaknya.

"Kau telah menghancurkan masa depan anak gadis ku." ucapnya menarik kedua kerah seragam doyoung.

"Maafin saya om. Saya bersalah disini, saya pantas di pukulin. Tapi saya janji, saya akan bertanggung jawab." ucap doyoung menyatukan kedua tangannya.

Ayah Yuna sangat membenci anak di depannya ini, mendengar suaranya saja benar-benar membuat nya ingin membunuh anak ini sekarang juga.

Ia menaikkan kembali tangannya bersiap untuk memukul kembali wajah Doyoung, namun tangannya langsung di tahan oleh Yuna.

"Cukup pa! Ini bukan salah doyoung, ini kemauan kita berdua-"

Perkataannya terpotong kala sang ibu menarik tangannya dengan kasar.

"Engga Yuna. Kamu di paksa kan, kamu di ancem kan sama dia!"

Yuna menggeleng "engga ma, ini kemauan kita berdua."

PLAK!

Tamparan keras itu langsung membekas di pipi sebelah kiri Yuna.

"APA MAKSUD KAMU YUN!"  Teriak sang ibu sembari menarik narik tangan Yuna.

"Kemauan kita berdua? Yang bener aja kamu. Kalau kamu mau lakuin itu sekolah dulu yang bener, jangan kaya gini. Bukan cuma ngancurin masa depan kamu, tapi juga ngancurin kehormatan keluarga kita."

"Toh selama ini mama gada larang kamu pacaran sama siapa pun. Tapi kenapa kamu malah lakuin ini!"

Yuna tak dapat menjawab, air mata kini mulai mengalir keluar.

"Sekarang kita pulang!" Ucap sang ayah menarik tangan anak gadisnya.

Ia sudah cukup malu dengan Yuna, jangan di tampah lagi sebagai pusat perhatian di ruangan ini. Sungguh ia tidak tau harus meletakkan mukanya di mana.

Setelah kepergian keluarga Shin, kini donghyuk berhenti menunduk, ia bangkit dengan perlahan. Menunduk dengan waktu yang lama sungguh serasa ingin mematahkan tulang punggungnya.

Donghyuk pergi begitu saja meninggalkan anaknya yang tertunduk di lantai.

"Ayah." ujar doyoung amat pelan.

"Masih berani anda memanggil saya ayah."

Doyoung langsung mendogakkan kepalanya menatap sang ayah yang berdiri tak jauh darinya.

Doyoung tersenyum remeh "kenapa ayah bersikap angkuh seperti itu?"

Donghyuk terkejut bukan main, ada apa dengan anaknya? Seakan dia bukan Kim Doyoung yang telah ia besarkan selama 18 tahun terakhir.

"Doyoung! Kamu hamilin anak orang. Lantas ayah harus mebangga banggakan diri mu, mengumumkan pada semua orang bahwa anak ku telah menghamili anak gadis orang!"

Doyoung bangkit dari duduknya kemudian melangkah menghampiri sang ayah dan membisikkan sesuatu padanya.

"Ayah dulu juga sama kan, hamilin anak gadis orang dan parahnya sampe bikin anak gadis orang meninggal." ucap doyoung menatap kedua netra hitam ayahnya.

Donghyuk menggepal kedua tangannya, kedua matanya memerah hingga wajahnya juga ikut memerah. Ia benar benar telah gagal mendidik anak semata wayangnya ini.

"Jangan karna ayah ngelakuin itu, kamu juga ngelakuin hal yang sama." ucapnya menahan semua amarahnya.

"Mau gimana lagi yah, aku kan anak ayah!"

"Pantes kamu jawab kaya gitu? Ayah kecewa doy" ucap donghyuk kemudian pergi meninggalkan doyoung yang berdiri mematung menatap punggung ayahnya yang mulai menjauh.




-My Dad-





Maaf banget menganggu kalian semua yorobun, Karna revisi cerita ini.

Aku tau kalian pasti kesel, Belum apa apa udah revisi duluan! Tapi aku harus terpaksa revisi cerita ini karna yaa emang gada ide lagi, tiba tiba otak aku montok, ga bisa lanjutin. Di tambah lagi akhir akhir ini aku sibuk banget, ga sempet buka WP.

Awalnya aku mau unpub, tapi sayang kalau di unpub jadi aku datang dengan alur cerita yang baru dan juga masih pake cast yang samaa.

Semoga kalian sukaaa<3

My Dad.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang