[2] Work Went Well

264 53 1
                                    

Menjadi primadona sudah jadi makananku sehari-sehari sejak belia. Born with silver spoon in my mouth, I become the modern version of princess under the spotlight.

Papi saja menyematkan nama terinspirasi dari seorang dewi kecantikan yang melegenda, Aphrodita, sebagai nama depanku. Diikuti dua nama klan yang tersohor sebagai keluarga besar dengan pencapaian besar di mana-mana. Adinata, keluarga Mami, adalah penguasa bisnis hospitality Tanah Air dengan lini hotel, resor, vila, dan rumah makan. Mulai dari kelas budget hingga luxurious, tersebar di kota-kota besar dan daerah wisata ramai di Indonesia. Sementara keluarga Papi, Atmadja, bergerak di bidang konstruksi. Banyak bangunan dan kompleks komersial, baik bisnis maupun residensial yang jadi hasil karya Grup Atmadja Bangun Cipta.

Menambah sinarku sebagai Si Dewi, Arya Wijaya, pewaris dari sesama keluarga bernama mentereng di negeri ini, meminangku menjadi pendamping hidupnya. Satu-satunya pacar yang langsung diakui dan disetujui oleh Papi, berhubung keluarga Wijaya memang sahabat lama keluarga kami sekaligus rekan bisnis Papi. Tapi, aku dan Arya memang benar-benar sama-sama jatuh cinta, sih. Omongan Mami soal Arya itu prince made from heaven for me sejak aku masih SD dulu, ternyata benar jadi kenyataan.

Sayangnya, orang sering berpikir bahwa aku ini adalah bidadari yang tinggal ongkang-ongkang kaki seumur hidup. Aku tidak akan tahu bagaimana rasanya susah. Aku tidak paham apa arti berjuang.

Sebenarnya, orang-orang itu yang tidak tahu apa-apa.

Pekerjaanku sekarang, sebagai influencer papan atas negeri ini, bukan kucapai karena mendompleng nama besar keluargaku. Oh, begini-begini aku juga belajar bagaimana caranya menjadi seorang brand ambassador yang baik.

Kamu pikir, menjadi influencer tinggal bermodal muka dempulan tata rias tebal, branded outfit, dan gaya glamor? Whoa, hold right there, Sister!

Punya kemampuan komunikasi yang top notch itu enggak gampang! Aku saja menyerap ilmu ini sedari cilik dulu, mengamati bagaimana Mami bekerja, bernegosiasi, hingga menampilkan citra diri yang berkelas dan elok dipandang mata. I adore Kartika Adinata so much, my ultimate role model.

Tanpa gemblengan Mami, aku tidak mungkin ada di posisiku sekarang. Kini, akulah sosok yang dicari oleh korporasi komersial untuk memasarkan produk-produk andalan mereka. Odit Atmadja, cita-cita sederet wanita Indonesia, mau yang masih lajang, menikah, bahkan mama tunggal, untuk terus mengejar impian. Punya keluarga yang sangat mencintaimu dan patut dicintai siapa saja, jelas sangat menggiurkan, bukan?

Hari ini aku dan Vita menghadiri undangan rapat dengan salah satu klien utamaku, Grup Cemerlang Gemilang atau akrab disebut CG Group. Korporasi bisnis kecantikan dan rumah tangga yang jadi kuda hitam di industri Tanah Air sejak satu dekade terakhir. Lima tahun belakangan, sejak mereka lebih serius menggarap digital marketing, kiprah CG Group kian maju. Upaya pemasaran lewat saluran media sosial dan eksistensi dunia maya merek-merek mereka sesuai dengan nama grup mereka bernaung, cemerlang dan gemilang. Aku sendiri bergabung dengan mereka sejak dua tahun lalu dan mendapat portofolio merek-merek baru yang langsung mencuat di pasaran.

"Mbak Odit, Pak Nathan dan Mas Willy sudah menunggu di ruangan. Kintamani Room di lantai 10. Barusan sekretarisnya Pak Nathan telepon saya," lapor Vita, manajer merangkap asisten pribadiku.

Hari ini Vita memakai blazer putih dengan blus bermotif garis-garis hitam putih sebagai dalaman. Tubuh langsing mungilnya dibalut oleh celana model pensil warna hitam dan flats bermotif leopard. Rambutnya di-blow ikal melewati bahu. Senyum tak lepas menempel di wajah tirus berkulit cerahnya. Riasan natural glowing ala gadis Korea menambah ayu parasnya. Sebuah citra yang juga dibangunnya, karena manajerku ini juga merintis jadi beauty influencer di waktu senggangnya.

Beauty, Brain & Bond "Domestic Goddess"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang