03

10 5 0
                                    

Saat wonwoo masuk di sebuah caffe dia terlihat mencari ara

"wahh lihatlah namja itu terlihat tampan sekali"

"eoh dia jeon wonwoo CEO jeon crhop, tapi kenapa dia kesini"

"aaa aku harus mendekati namja itu!"

"andai aku memiliki suami seperi itu"

"yak! dia itu suami ara"

Wonwoo tak peduli dengan omongan orang yang ada di sana

Dan itu juga ada yang menepuk pundaknya

"eoh! Kau jeon wonwoo bukan?!"

"maaf anda siapa?"tanya wonwoo dingin

"aigoo kau ternyata lupa ya padaku"

"aku kwon sonyoong, kita dulu satu sekolah dan satu kelas bukan?"

"oh iyah"wonwoo hanya tersenyum kikuk walaupun dia kurang mengingat dengan teman temannya dulu

"ternyata kau sana dinginnya seperti dulu, oh ya ngomong ngomong di sini kau sedang mencari siapa?"

"aku mencari istriku, ara"

Semua yang ada di tempat tersebut terkejut terutama para kaum hawa

"eoh jadi ara istrimu?"
"Kulihat.. Dia sedang keluar sebentar mungkin"

"wonuu!"

"kau kemana saja?"

"maaf tadi aku ke toilet sebentar"

"ayo aku sudah lapar"

"oh iyah kau pasti suaminya ara bukan?"tanya rowoon

"ne"

"aku rowoon sahabar ara"

"maaf teman teman aku akan pergi dulu,"ucap ara yang berpamitan pada temannya

"ah ne"

"ara"

"ne?"

"semoga kita bisa bertemu lagi"ucap rowoon dengan tersenyum

Dan ara hanya menjawabnya dengan senyuman

_

Ara dan wonwoo sedang makan di restoran dekat kantor wonwoo
Dia hanya ingin makan bersama istrinya itu

"apakah yang nama ro?woon? Rawoon? Ah aku tak tau namanya  dia mantan pacarmu?"

" rawoon, bukan dia hanya temanku"

"kau pasti berbohong"

"tidak yeobo kami hanya berteman"ucap ara sambil mencium pipi wonwoo singkat
Hal itu membuat wonwo merasa senang dan ia tersenyum

"cepat selesaikan makannya"

"sarange"

"nado"

~•••~

Ketika malam harinya ara melihat pemandangan di balkom kamarnya  ia terus memikirkan tentang omongan eommonim dan juga teman temannya tadi, sesekali ia juga tanpa meneteskan airmatanya

Lalu ada seseorang yang memeluknya dari belakang
Siapalagi kalo bukan wonwoo suaminya

"kau sudah pulang? Kenapa tidak mengabariku dulu?"

"aku hanya rindu padamu dan ingin cepat cepat pulang, oh ya aku lapar ingin memakan masakanmu"

"baru saja tadi siang kamu sudah merindukanku? Baiklah ayo kita makan, aku sudah menyiapkannya" saat ara membalikan badannya tangannya di cekal oleh wonwoo

"kamu kenapa? Kau terlihat seperti orang yang sudah menangis, katakan siapa, kenapa yng membuatmu menangis seperti ini?!"wonwoo memegang pipi ara dan mengusapnya

"t-tidak aku tidak apa apa"

"tolong jujur padaku jeon ara!"

Seketika ara diam sambil menundukan kepalanya

"Hiks.. hiks.. Aku hanya Teringat perkataan eommamu, aku.. Aku.. Wanita yang cacat"ucap ara memeluk dan sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang wonwoo

"liahat aku!"ucap wonwoo kedua tanganya mengelus pipi ara

"bagiku kau wanita yang sempurna jeon ara, wanita yang paling kucintai, aku bahkan rela tak memiliki anak dari pada harus kehilangamu!"

"mungkin kita masih belum diberi kepercayaan oleh tuhan"

"tapi kenapa orang yang hamil di luar nikah bisa memiliki anak langsung? Bahkan dia tak menginginkan bayi itu"

"sudah jangan menangis, kita coba lebih keras lagi, atau kita bisa adopsi anak? Melakukan bayi tabung mungkin? Masih banyak cara lain sayang" ucap wonwoo yang mempererat pelukannya pada ara

"anggap jika kita memiliki anak itu hadiah dari tuhan"

"tapi-"

"sudah.."

Cup

Wonwoo mengecup bibir istrinya dan menatap istrinya tersenyum lembut

Lalu kembali mencium bibir istrinya dengan lembut
Ciumannya menjadi turun ke leher ara
"eughh won.."

Seketika wonwoo menghentikan tautan ciumannya dan ia Wonwoo menggendong ara menuju ranjang dan menindih ara
"k-kamu mau apa?"

"Ayo kita berusaha lebih keras lagi sayang.."
Dan ia melepaskan jas dan dasinya dengan terburu buru, membuka kancing kemejanya

Dan... (hem kalian taulah yaa🌚)

~•••~

Pagi harinya

"yeobo ayo bangun ini sudah pagi"

wonwoo tak menjawabnya dan malah semakin mempererat prlukannya
"beberapa menit lagi.."

"kau harus bekerjakan? Ayolah bangun"

"baiklah, tapi kau harus menciumku dulu baru aku akan mandi"

"kau ini yahh"

Chup

"itu hanya kecupan yeobo"

"sudah, dari pada tidak"

"kalau begitu ayo kita mandi bersama dan aku tidak menerima penolakan" bisik wonwoo

~•°•°•°•~


Maaf ya kalo ada typo bertebaran di setiap kata,🙏

Kalo yang suka cerita ini jangan lupa vote, dan koment juga

I Love You || Jeon Wonwoo ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang