Selamat datang di work baru Vy 😊
Dari voting kemarin pretrichor menang jadi no basa basi lagi aku langsung up cerita ini
Untuk cerita ini doakan ya teman teman aku bisa update seminggu sekali, pengen banget konsisten nulis 😭😭
Oke silahkan membaca, enjoyy 💛
***
Seoul 2030
Dalam lima tahun ini Vein mencoba menahan semuanya. Jimin yang tidak pernah melihanya, Jimin yang selalu mengabaikannya, Jimin yang tidak pernah menyentuhnya, Jimin yang tidak pernah menghargai usahanya. Vein tak apa.
Tapi perselingkuhan, Vein tidak akan menoleransi yang satu ini. Tak sampai sana, ternyata pria itu juga mempunyai anak haram. Wah.. kenapa Vein tidak sadar Jimin sesampah ini.
"Vein berhenti! Kau tidak mau mendengar suamimu?! Vein Park kubilang berhenti!"
Vein mendecih. Suami?
Lelucon Jimin lucu juga, sejak kapan pria itu menganggapnya sebagai istri.
"aku ingin bercerai"
Wajah Jimin mengeras, dia menarik koper Vein yang berisi pakaian lalu membantingnya ke samping. "aku tidak mau,"tolaknya.
Vein mencoba menahan tangis. "kenapa? Setelah bercerai denganku kau bisa menikah dengan jalang itu."
"kita tidak akan bercerai, sampai kapanpun."
Dua pasang mata itu beradu bengis. Vein yang pertama kali memalingkan tatap. Dia selalu kalah di depan Jimin. Katakanlah dia bodoh karena sudah mencintai pria brengsek di depannya.
"Park Jimin, ayo akhiri ini semua eoh?" bujuk Vein, mata abu abunya berkaca kaca. "aku, aku sudah tidak mau lagi. Ak-aku ingin pulang ke rumah orang tuaku."
"kau bisa pulang ke rumah orang tuamu."
Vein mendongak tidak percaya, Jimin melepaskannya?
"saat kau sudah mati," lanjut Jimin dingin.
"saat aku mati ya?" Vein mengangguk angguk mengerti. "lalu kenapa kau tidak membunuhku saja?"
Menaikan sudut bibir, Jimin melipat kedua tanganya di dada. "tentu saja belum saatnya sayang."
Muak melihat wajah Jimin, Vein beranjak menuju balkon kamar mereka. Ini sangat melelahkan. Perjodohan, pernikahan, sekarang perselingkuhan, Vein ingin mengakhiri semuanya.
"kau ingin bunuh diri?" tanya Jimin santai sambil menyusul menuju balkon. "sebegitunya kau ingin berpisah denganku ya? Baik kalau begitu, aku akan membantumu."
Apa katanya?
Jimin tersenyum, itu senyum pertama yang Vein terima dan sepertinya akan menjadi yang terakhir. Karena benar, Jimin setega itu menghabisi nyawanya. Pria itu, yang sudah singgah di hatinya selama lima tahun pernikahan mereka mendorongnya jatuh.
Jadi semua sudah berakhir ya. Sampai akhirpun tetap wajah Jimin yang dia lihat. Vein tertawa miris sambil menunggu badannya hancur menghantam tanah. Jika dia bisa memutar waktu, dia bersumpah tidak akan pernah menaruh hatinya pada pria seperti Jimin.
***
Seoul 2020
"Vein bangun sudah siang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor (On Going)
FanfictionSetelah mati di tangan suaminya sendiri yang tertangkap basah selingkuh, Vein mendapati dirinya bangun di ranjang kamarnya saat masih remaja. Sulit dipercaya dia kembali ke tahun 2020. Sepuluh tahun sebelum si bajingan Park mendorongnya dari lantai...