3/5

627 110 4
                                    

Jauh di kedalaman laut yang dingin, banyak hal-hal misterius yang belum ditemukan oleh manusia. Hewan-hewan air misterius dan langka yang belum pernah ditemukan, legenda-legenda misterius hewan air, dan cerita tentang putri duyung.

Ibumu sering menceritakan berbagai dongeng padamu ketika kau masih kecil. Salah satunya adalah putri duyung. Tidak diragukan lagi bahwa kau lebih tertarik pada dongeng yang satu itu di antara dongeng-dongeng lainnya.

Kau selalu bertanya-tanya, apakah putri duyung itu benar-benar ada? Apakah mereka benar-benar cantik? Apakah nyanyian mereka benar-benar bisa menyesatkan manusia yang mendengarnya?

Pertanyaanmu sudah terjawab sekarang.

Putri duyung itu memang ada. Keberadaan Haruka adalah buktinya. Dia adalah duyung yang cantik. Setiap kali kau menceritakan kehidupan manusia seperti yang dia minta, mata kuning cerah itu akan berbinar dengan ketertarikan yang nyata. Lalu ekornya... Kau tidak bisa untuk tidak merasa takjub ketika Haruka menunjukkanmu ekornya. Itu berwarna biru terang, sisik-sisik di ekornya akan tampak bercahaya saat diterpa sinar matahari. Dan tentang lagu siren yang katanya bisa menyesatkan manusia... Entahlah. Sampai sekarang kau tidak tau kebenaran tentang yang satu itu karena kau belum pernah mendengar Haruka bernyanyi sejak kalian bertemu.

Kau akan selalu datang ke pantai saat senja tiba. Hal itu hampir kau lakukan setiap hari sejak kau bertemu dengan Haruka. Sampai sekarang, tidak ada yang tau tentang keberadaannya. Kau berharap tidak akan pernah ada.

Manusia adalah makhluk yang serakah. Kau bahkan heran kenapa Haruka terlihat sangat tertarik pada kehidupan manusia. Kau tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Haruka jika keberadaannya diketahui oleh manusia. Apakah dia akan diburu? Kau pernah mendengar mitos yang mengatakan bahwa barangsiapa memakan daging putri duyung, maka dia kan memiliki hidup yang panjang dan kekal abadi.

Lalu ... Air matanya... Apakah air mata putri duyung benar-benar akan berubah menjadi mutiara ketika mereka menangis?

Haruka lantas membuktikannya.

"Kau ingin tau?" Tanya Haruka ketika kalian duduk bersebelahan di atas karang. Kakimu tertekuk di depan dada, sedangkan ujung ekor Haruka terendam air laut.

Kau mengangguk pelan. Meski kau tidak suka dengan gagasan Haruka harus menangis untuk memuaskan rasa ingin tahumu, kau tidak bisa mencegah dirimu untuk tidak merasa antusias.

"Sebentar. Aku harus memikirkan hal yang sedih dulu." Ucap Haruka sebelum kau melihat duyung itu seolah tengah menerawang jauh. Perlahan tapi pasti, raut wajahnya yang semula senang mulai berubah menjadi murung.

Dan kau melihatnya. Air mata yang jatuh di atas ekor biru Haruka langsung berubah menjadi mutiara.

"Bagiamana?" Tanya Haruka. Manik kuning cerahnya tampak berbinar bak seorang anak yang ingin dipuji ibunya.

Kau tertawa kecil dan berkata, "Itu sangat luar bisa, Haru."

Haruka sedikit tersipu mendengar pujianmu. "A-apakah mutiara itu disukai manusia?" Tanyanya pelan.

"Eh?" Kau sedikit kaget atas pertanyaannya, "Entahlah. Mungkin tidak semuanya, tapi sebagian besar menyukainya karena mutiara itu berharga dan memiliki harga jual yang tinggi di dunia kami."

"Apa kau termasuk sebagian besar itu?" Tanya Haruka lagi.

"Apa?"

"Apa kau juga suka mutiara? Aku bisa memberimu banyak mutiaraku jika kau mau."

Kau terpaku beberapa saat. Terlalu terkejut atas apa yang Haruka katakan.

"E-entahlah. Aku tidak terlalu suka mutiara."

-apalagi dengan cara membuatmu menangis untuk mendapatkannya

"Shouka." Jawab Haruka pelan.

Kau bisa melihat kepalanya tertunduk lesu. Ah, sial. Apakah kau salah bicara hingga membuat Haruka sedih seperti itu?

"Emmm... Haruka? Bisakah kau bernyanyi untukku?"

"Bernyanyi?"

Kau tersenyum sebelum menganggukkan kepala, "Iya. Aku mau dengar kau menyanyi. Pasti suaramu bagus."

"E-entahlah, aku tidak yakin." Haruka menatapmu gugup, "T-tapi aku akan menyanyi jika itu yang kau inginkan."

Kau menunggu dengan sabar ketika Haruka mulai mengatur nada suaranya. Mata kuningnya itu melirimu sebentar sebelum bibir Haruka mulai terbuka untuk bernyanyi,

🎶

Honki de nageta kotoba mo yokaze ni
Magirete shimatta wasteland
Tokei no hari wa juuji wo shimeshite
Hakanasa shiraseru marude chime (Koko kara dashite)
Kagami ni utsutteiru (Koko kara dashite yo)
Ano hi no jibun ga amari ni muryoku de

Soredemo (Koko kara dashite)
Kienai kasureta koe (Koko kara dashite yo)
Nageki no you na melody wo kanadeteru yo

Tachikiru shika naindarou
Sosoida fuyu wa kokoro no labyrinth
Atomodori nante dekinai kara
Yarikiru shika nai darou
Kuroi kimochi to te wo tsunaidatte kamawanai
Dakishimetatte ii

🎶

Ibumu benar. Suara Haruka sangat indah bahkan melebihi ombak seperti yang pernah ibumu katakan.

Haruka terus bernyanyi. Sudut bibirnya tertarik ke atas saat dia merasa kepalamu bersandar di bahunya. Haruka tidak pernah merasa sebahagia ini ketika dia bernyanyi sebelumnya. Perasaan itu menyenangkan, dan sensasi itu hanya hadir hanya saat dia bersamamu.

MERMAID MAN || Isumi Haruka [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang