Part 1

15.4K 680 207
                                    

Sebagian orang membayangkan kehidupan yang bahagia paska pernikahan bukan? karena setelah itu ia akan menghabiskan lebih banyak waktu berbagi rasa bersama pasanganya, begitu pula dengan kedua insan yang saling mencintai ini, mereka menikah berdasarkan cinta, bukan paksaan seperti cerita jaman Siti Nurbaya.

Jeon Jungkook dan Min Haerin, mereka adalah pasangan muda yang memutuskan untuk mempercepat melangkah menuju ke pelaminan walaupun usia mereka masih dibilang masih terlalu muda, sudah hampir setengah tahun mereka tinggal bersama dan hidup bahagia.



Perlahan sang surya semakin menampakan sinar nya menembus jendela kamar sepasang suami istri yang kini tengah tertidur di atas ranjang besar.

Sinar itu berhasil mengenai kelopak mata seorang wanita bernama Min Haerin yang membuat nya menggeliat akibat cahaya yang telah berhasil mengusik tidur nya.

Namun cahaya itu sama sekali tidak mengusik seorang pria yang ada di sampingnya, mata pria itu masih terpejam dengan lengan kekar yang melilit di tubuh mungil wanita itu.

Wanita itu kini tengah menggeliat kecil guna meregangkan otot otot nya yang kaku akibat pelukan erat sang suami. Wanita itu mencoba untuk bergerak namun sayang nya pria itu semakin mengeratkan pelukan nya yang membuat wanita itu kesulitan untuk bergerak.

Haerin yang melihat kelakuan sang suami pun langsung membuang nafas kasar. "Jung lepaskan pelukan mu atau kau akan terlambat ke kantor." ujar Haerin sembari mendorong pelan dada bidang sang suami.

Pria yang bernama lengkap Jeon Jungkook itu tak menggubris perkataan sang istri, kini ia semakin mengeratkan pelukan nya sembari memasukan wajah nya ke dalam ceruk leher wanita itu.

"JEON JUNGKOOK!!" Bentak Haerin karena sudah merasa sangat kesal melihat tingkah pria berwajah bayi itu.

Pria itu tak tersentak sedikit pun ia semakin menghirup leher Haerin lalu berkata. "Aku tidak ke kantor hari ini."

Lantas Haerin langsung mengerutkan dahinya. "Kenapa?" tanya wanita itu langsung memegang dahi suami nya namun rasanya tidak panas, dia baik baik saja tidak sedang sakit.

Jungkook langsung menarik pergelangan Haerin. "Aku tidak sakit hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan mu." ujar Jungkook sambil mengecupi leher yang membuat wanita itu menggeliat.

"Jungkook kau tidak boleh melakukan hal seperti ini, kau ingat bukan saat ini kau sudah memegang saham perusahaan dan para pegawai mu sangat membutuhkan mu. Lagi pula aku juga harus pergi bekerja Jung." jelas Haerin mencoba mendorong tubuh kekar Jungkook agar menjauh.

Di sisi lain pria itu terkekeh saat melihat usaha wanitanya yang mencoba menjauh kan tubuh mungil nya dengan tubuh kekar nya itu. Tenaga wanita itu terlalu minim sehingga tubuh kekar pria itu tak terdorong sedikit pun.

"Jung cepat pergi mandi dan aku akan menyiapkan sarapan untukmu." ucap Haerin yang membuat Jungkook menjauhkan wajah nya.

Bola mata mereka bertemu. "Aku ingin berolahraga pagi dengan mu." pinta Jungkook tiba-tiba yang membuat Haerin membulatkan matanya, ia hafal betul apa yang Jungkook maksud dengan kata 'berolahraga' bukan lah olahraga yang sungguhan.

Haerin langsung mendorong keras tubuh Jungkook, lalu mendudukan diri nya lalu berdiri yang membuat selimut yang menutupi tubuh telanjang nya kini terpampang mulus di hadapan Jungkook. Tangan nya bergerak mengambil piyama bergambar beruang yang tergeletak di atas lantai.

Melangkah kan kakinya menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar itu, bersiap bersiap untuk segera memulai aktivitas nya hari ini.



•••

Kini Haerin tengah berdiri di depan kompor memotong beberapa bahan makanan sebagai menu sarapan di pagi hari nya dengan Jungkook, tangan wanita itu sangat lah lihai dalam urusan dapur.

Sembari menunggu masakan nya matang, kini ia mulai merapihkan meja makan yang di atas nya harus terdiri dari segelas susu pisang, Ya siapa lagi jika bukan Jungkook, meski umur pria itu tak lagi muda namun segelas susu pisan harus tersedia di atas meja makan, tolong garis bawahi kata harus.

Haerin berjalan kembali menuju kompor, tangan nya bergerak membolak-balik an masakan yang sedang ia buat, namun tiba-tiba Haerin di kejutkan oleh sebuah lilitan tangan kekar yang melilit di perut nya.

Wanita itu membuang nafas pelan, siapa lagi jika bukan bayi besar nya. "Wangi sekali." ucap pria separuh balita itu sambil mengecup kecil leher Haerin.

"Jung kau bisa duduk sembari menunggu di sana, jangan mengganggu ku." ucap Haerin sembari melepaskan lilitan tangan Jungkook.

Namun pria itu tak menggubris perkataan wanita nya yang membuat Haerin sedikit geram. "Jung lepaskan aku sedang memasak."

"Aku tak peduli." ujar Jungkook yang semakin liar, pria itu menggigit leher belakang Haerin. "Jungkook!!" bentak Haerin kesal, ia pun langsung membalikan tubuh nya menghadap Jungkook.

Kedua manik mereka bertemu, Jungkook mendekatkan wajah nya ke telinga sebelah kiri Haerin. "Aku menginginkan mu." bisik Jungkook yang membuat bulu kuduk Haerin merinding.

Haerin mengerutkan dahinya, lagi lagi ia dibuat pusing karena hormon pria yang berlebihan di pagi hari. "Jung aku se~" ucapan Haerin terpotong karena ulah Jungkook yang menubrukan bibir nya dengan bibir Haerin.

Sebelah tangan Jungkook bergerak mematikan kompor yang ada di belakang tubuh Haerin, ia memeluk erat tubuh Haerin. Tangan kanan nya bergerak mengangkat sebelah kaki Haerin untuk melilit di pinggang nya.

"A-awh." Haerin mengerang saat merasakan sesuatu yang menyentuh bagian bawahnya tanpa permisi.

Jungkook tersenyum nakal saat mendengar erangan yang keluar dari bibir manis Haerin, bukan nya berhenti pria itu semakin mendorong keras jari tengah nya untuk masuk ke dalam milik Haerin.

"A-awhhh." erang Haerin semakin keras, tangan nya bergerak menuju belakang rambut Jungkook, menjambak pelan disana.

Jungkook menjauhkan dirinya sejenak lalu melepaskan pakaian Haerin satu persatu kemudian giliran nya untuk melepaskan pakaian yang menempel pada dirinya.

Mata Jungkook menatap lekat penuh minat pada tubuh Haerin, perlahan ia menarik tubuh Haerin berjalan menuju meja lalu mengangkat tubuh Haerin ke atas meja yang sudah tersedia di dapur itu.

Jungkook mengecup pelan bibir Haerin. "Mungkin ini akan terasa nyeri bagimu karena aku akan bermain cukup keras Haerin." bisik nya sambil menatap Haerin sendu, wanita itu hanya bisa pasrah sambil mengangguk anggukan kepala nya.

Haerin menarik nafas nya dalam dalam saat merasa milik Jungkook perlahan memasuki miliknya, tangan nya meremas kuat bahu lebar Jungkook guna menghilangkan rasa sakit.







Takut aku gaberani ga ngerti tapi pengen nulis gini🌚

Selamat datang di cerita ku semoga suka dan betah ya disini, aku cuman mau bilang makasih karena udah klik cerita ini dan aku juga mau minta support dari kalian dengan cara klik bintang yang ada di pojok kiri ya supaya aku semakin semangat buat ngelanjutin nya.
Sekali lagi terimakasih atas dukungan nya❤

𝐈𝐦𝐩𝐚𝐡𝐥𝐚 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang