🍬 一

4K 450 15
                                    

       

Plop

Suara letusan gelembung permen karet terus terdengar sepanjang sikecil berjalan dari gerbang depan hingga sampai pada parkiran sekolah.

Masih terlalu pagi sebenarnya untuk ia pergi sekolah. Namun, gegenya itu terus mengusiknya untuk bergerak cepat karena pagi ini ia ada kuis. Jadi kalau pergi sedikit lebih pagikan ia bisa belajar dulu.

Yang berimbas pada dirinya. Berada disekolah saat gerbangnya saja baru terbuka. Sekolah masih sepi, sangat sepi. Tapi udaranya sangat segar. Jadi ya tidak buruk buruk amatlah datang sepagi ini.

Untuk permen karet itu, ia juga mengikuti perkataan gegenya. Katanya, jika kau sering mengunyah permen karet maka wajahmu akan sedikit melebar dari ukuran semula.

Cukup aneh dan agak tidak masuk akal sih, tapi tak ada salahnya mencoba. Belum berefek padanya, hanya saja ia suka rasa manis dari permen karet dan suara letusan ketika permen itu meletus.

Ia suka itu.

Fuuuh.

Sudah tidak ada rasa manis lagi, jadi ia membuang permen itu. Sembarangan. Mumpung tidak ada orang dan ketua OSIS kan? Jadi ia tidak akan terkena denda atau apalah itu hukuman yang anak anak OSIS buat.

"Apa kau melupakan aturan untuk tidak membuang sampah sembarangan Huang?"

Oh sepertinya tidak. Buktinya kini ia mendengar suara dari ketua OSIS kesayangannya. "Aku tidak lupa kok." Balasnya tanpa susah susah membalikkan badan.

"Lalu kenapa masih membuangnya sembarangan?"

"Agar petugas kebersihan tidak memakan gaji buta. Jika ada sampah kan bisa mereka bersihkan." Siletua OSIS menghela nafas lelah.

"Tapi kau tidak bisa bertingkah seenaknya renjun. Ayo, ambil ini dan buang ketempat yang seharusnya."

Renjun merengut ditempatnya berdiri. Ia berbalik dengan wajah menahan kesal. "Isshhh Mark hyung!! Itu sudah kotor dan berkuman! Aku tidak mau repot repot mengambilnya!"

Mark masih berdiri santai menatap adik kelasnya dengan tangan yang ia masukkan disaku celananya. "Bukan urusanku, salahmu kenapa membuangnya sembarangan?"

"Aku tetap tidak mau. Berikan saja aku hukuman atas pelanggaran itu dan semuanya akan selesai. Jangan membuat moodku rusak dipagi yang cerah ini Mark Lee!!" Kesal renjun dan berjalan balik sambil menghentakkan kakinya.

Mark itu kenapa sih? Jika ia tidak mau melihat lingkungan sekolah kotor kenapa bukan ia saja yang mengambil permen karetnya? Keterlaluan memang tapi, ya memang begitu sifat renjun.

Jadi dari pada merusak moodnya lebih baik ia segera melanjutkan langkahnya menuju ke kelas. Mengabaikan teriakan Mark yang menyuruhnya mengutip permen karet yang ia buang tadi.

"Yak Huang Renjun! Kemari kau-

Saat baru saja ingin mengejar renjun, kakinya yang ia bawa melangkah lebih dulu menginjak sesuatu yang lengket ditanah dan berwarna pink.

Eh?

Oh, permen karet yang renjun buang tadi ternyata. Mark tidak sengaja menginjaknya jadi sampah lengket itu menempel di sneaker putihnya.

"-Huang Renjun!! Permen karetny menempel disepatuku!!!"

"Aku tidak peduli!! Lepas saja sepatunya kalau kau tidak ingin repot. Aku ke kelas dulu Mark Hyung. Semoga harimu menyenangkan!"

Naeggaman sneakers-reul jigeum meomchuge 

Ggeujighan bari tteorojiji anhneunge 
Baeteunji eolma andwen geoshi bunmyeongha

Yeokshi neol chajanae gin eoryeobji anhasseo
Gureonde hwanaegi-en nomu na yeppun neo

.

.

.

Ini short story ya gaiss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini short story ya gaiss. Jadi ngga berat2 banget lah. Isinya juga ngge lebih dari 300 w. Chapternya juga ngga banyak. Hope you like it 🤍

Chewing Gum➖Markren[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang