Aku tak bisa memejamkan mataku. Selalu saja, ada sesuatu yang mengusikku. Setiap hari selalu sama, tapi perasaan ini sudah tidak tahan lagi. Hati kecilku menjerit, berharap bisa menghentikan semua ini.
Kuputuskan bangkit dari ranjangku, beranjak menuju pintu. Tapi aku terlalu takut, bahkan sekedar menyentuh gagang pintu itu. Karena apapun yang ada dibalik pintu ini, adalah mimpi buruk bagiku.
Suara-suara itu kembali terngiang dikepalaku. Aku tahu, harusnya aku sudah terbiasa. Tapi sekuat apapun aku mencoba, suara itu akan tetap terdengar. Perlahan tapi pasti, suara itu akan terus menusuk hatiku, tak peduli seberapa banyak luka tusukan yang telah aku terima. Suara itu...
ayah...ibu...
Aku terduduk pasrah. Kutundukkan kepalaku, kupendam sedalam-dalamnya diantara kedua kakiku. Aku tak ingin mendengar suara mereka. Begitu juga, suara tangisanku ini. Seluruh tubuhku gemetar, aku tak ingin terlalu lama berada dalam posisi ini. Tapi aku juga tak dapat keluar dari sini.
Apa...yang harus kulakukan?
Tuhan...aku lelah. Aku ingin bahagia, meski hanya sedikit saja, tak masalah bagiku. Tolong bawa aku pergi dari dunia kejam ini...
☬ShiningLina ™
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen - Saat Terakhir
Short StoryDunia ini memang kejam. Sudah tak ada artinya lagi bagiku. Mungkin sudah waktunya aku meninggalkan dunia ini. Namun sepertinya Tuhan mendengar perkataanku. Tuhan memang mengabulkan permohonan ku, namun sebelum itu, Tuhan memberiku sebuah saat istime...
