[dont forget to vomment! 😠]
Kim Dongyoung.
Seorang pemuda berperawakan mungil, dengan rambut berponi yang selalu menutupi jidatnya. Selalu memakai kacamata tebalnya kemana mana. Dan, jangan lupakan buku tebal yang ntah berisi apa selalu di peluknya.
Kim Dongyoung hanya siswa muda yang tiba tiba jatuh cinta dengan adik kelasnya yang tampan bernama Jung Jaehyun. Apakah itu salah?
Lalu, apa salah jika Dongyoung mengungkapkan perasaanya?
Kenapa Jaehyun juga yang lain memaki maki juga menghina nya kala tau jika dia menyukai Jaehyun?
Apa salah jika Dongyoung menyukai Jaehyun?
Dongyoung terisak kecil. Tangannya menggenggam erat kaca matanya yang retak tak karuan karena di injak dengan sengajanya oleh Dasha.
Siswi bule yang tergila gila dengan Jung Jaehyun
Dasha menatap Dongyoung remeh. "Dengar Kim Dongyoung. Berhentilah mengharapkan Jaehyun. Karena kau tahu, Jaehyun tidak akan pernah melirikmu sama sekali–"
Dasha menatap penampilan Dongyoung yang cukup berantakan dengan tatapan jijik.
"Kau itu jelek, kumal. Jadi berhentilah berkhayal akan Jaehyun yang membalas cintamu. Dasar gay menjijikan"
Dan setelah nya, Dasha keluar dari kamar mandi meninggalkan Dongyoung yang masih terisak dengan tangan mulusnya yang menggenggam erat kemeja seragamnya yang basah.
"Hiks, e-eomma.." lirih Dongyoung berjongkok dan meremat dadanya yang terasa sesak.
"Hei? Kau tidak apa apa?"
Dongyoung mendongak dan membolakan matanya yang bulat menjadi lebih bulat. Dengan kasar, Dongyoung menghapus air matanya kasar dan membenahi penampilannya dan segera bangkit.
Pemuda di hadapannya menatap dongyoung dengan tatapan khawatir.
"Kau tidak apa apa Dongyoung?"
"A-aku tak apa, Johnny sunbae" cicit Dongyoung semakin mendalamkan tundukan kepalanya.
"Angkat kepalamu Dongyoung, aku ingin melihat keadaanmu"
Dengan ragu ragu, Dongyoung mengangkat wajahnya dan menatap Johnny yang juga menatapnya khawatir.
Johnny menyodorkan handuk kecil putih yang sengaja ia bawa untuk membasuh wajahnya kepada Dongyoung.
Dongyoung menatap uluran itu bingung.
"Usap wajahmu dengan ini Dongyoung, wajahmu basah" ucap Johnny yang melihat wajah Dongyoung yang kelihatan bingung
Dongyoung menggeleng cepat
"T-ak usah Sunbae, handuk mu bisa kotor" tolak dongyoung
Johnny tak memperdulikan apa kata Dongyoung. Pemuda jangkung itu mengamit jemari Donyoung dan memberikan nya pada Dongyoung
"Cepat basuh wajahmu, Kim Dongyoung. Lalu aku akan mengantarkanmu ke koperasi untuk membeli seragam baru.
Dobgyoung gugup dibuatnya "u-uhm, t-tapi sunbae, a-aku tidak punya uang"
Setelahnya dongyoung kembali menundukan kepalanya karena malu.
Tanpa disangka sangka, Johnny malah terkekeh dan mengusak surai Dongyoung yang lepek dan basah karena dibanjur air pel
"Aku akan membelikan seragamu yang baru, Dongyoung-ah. Ayo cepat cuci wajahmu dan bersihkan bajumu"
°•°•°•°•°
"Kau tahu? Dongyoung memang keluar dari kamar mandi itu bersama Johnny Sunbae.."
"ahh, benarkah?"
"iya! Bahkan Johnny Sunbae mengantar Dongyoung ke koperasi dan membelikannya seragam yang baru!"
"ASTAGA! bagaimana bisa Johnny sunbae melakukannya dengan Si Gay Dongyoung? Apa dia tak jijik?"
"ntahlah, Johnny Sunbae terlalu baik, Aku takut Dongyoung akan memanfaatkannya karena sifatnya yang terlalu baik itu"
"ahaha iya, sepertinya kita perlu memperingati Johnny Sunbae agar tak dekat dekat dengan Dongyoung"
Dongyoung mengepalkan telapaknya kesal.
Ia sungguh muak dengan semua ini, namun bagaimana lagi? Dongyoung tak bisa melawan mereka. Ia tak memiliki kekuasaan.
Dongyoung melewati koridor menuju kantin dengan kepala tertunduk.
Beberapa gerumbulan pemuda menatapnya.
"Jae, lihat, itu penggemar cupu mu"
Goda seseorang yang ada disana membuat yang lainnya ikut menggodanya dan membuat Jaehyun mendecakan lidahnya tak suka.
"Jae, lihat apa yang akan ku lakukan pada penggemar cupu mu ini" yang kulitnya lebih gelap berdiri tegap di hadapan Jaehyun yang menyeritkan dahinya
Saat Mingyu -pemuda berkulit gelap- itu menjulurkan kakinya kehadapan Dongyoung yang berharap Dongyoung akan terjatuh.
Namun tak jadi saat Dongyoung hendak terjatuh, seseorang menangkap tubuhnya dan menariknya ke belakang.
Sontak beberapa siswa siswi itu melotot dibuatnya, juga termasuk Dongyoung.
–seseorang itu, Johnny Seo, menatap Mingyu Datar.
"Apa yang kau lakukan?" Mingyu menatap Johnny malas.
Johnny menyembunyikan tubuh Dongyoung dibelakang tubuh tingginya yang membuat Dongyoung hanya menyembulkan sedikit kepalanya untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa yang mau kau lakukan pada Dongyoung?" Pemuda jangkung itu berkata dengan wajah datarnya.
Pemuda yang berdiri disebelah nya menatapnya tak percaya, Jeon Jungkook, membola matanya dramatis
"Apa pedulimu?" Angkuh Jaehyun
Johnny menatap Jaehyun, "aku peduli padanya Jaehyun-ssi, pada Kim Dongyoung"
Dongyoung yang berada di belakang tubuh Johnny bergetar, tangannya yang digenggam Johnny pun ikut membalas genggamannya dan mengeratkan genggamannya
setelah kematian kedua orangtuanya, Tak ada yang perduli padanya seperti ini
Jaehyun terkekeh, "apa kau menyukainya, Johnny sunbae? " Katanya menatap Johnny remeh.
Johnny kembali membalas tatapan remeh Jaehyun, Menyeringai lebar dan sedikit menarik tubuh Dongyoung kedepan dan merangkulnya, "kalau iya, kau mau apa?"
Donyoung menatap Johnny shok. Dan beberapa diantara mereka apalagi perempuan, menangis karena tak terima pemuda favorit nya menyukai pemuda cupu seperti Dongyoung.
Jaehyun menggeram marah saat itu juga, mengepalkan telapaknya dan menatap Johnny dengan tatapan membunuhnya sedangkan Johnny mengangkat bahunya acuh, dan membawa Dongyoung yang melamun keluar dari kerumunan itu meninggalkan Jaehyun yang berteriak padanya layaknya orang gila.
'lihat saja Dongyoung, aku akan mengubahmu. Suatu saat nanti, orang-orang yang menatapmu remeh seperti itu, akan menatapmu dengan tatapan memujanya. Bukan makian atau hinaan yang akan keluar dari mulut mereka jika bersamamu melainkan sebuah pujian, betapa indahnya dirimu. Aku berjanji, Kim Dongyoung'
Tbc or end?🌚
Heheheᕙ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕗ
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Name, Babe
Fanfiction" salah jae, nama gue seo doyoung. Kim Dongyoung yang lemah itu-... Sudah mati."