Singkat cerita....semenjak kejadian di gubuk mba lastri. Hampir satu minggu lebih aku tidak bertemu dengan mba lastri. Karena banyak sekali tugas yang harus aku kerjakan. Maklum....banyak juga yang menjadi pengantin. Sampai-sampai aku tidak memikirkan sosok pemulung yang sudah menikmati penisku selain istriku.
Hari minggu tanggal 12 bulan mei....jam 09.00 aku masih santai-santai di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi buatan istriku tercinta. Sembari menemani anak-anaku bermain....
Tiba-tiba istriku setengah berlari dari dalam rumah sambil memegang Hp punyaku....
Pah.....telfon dari pak ustadz sambil menutupi HP dengan telapak tangan yang satunya.
Hallo assalamualaikum pak ustadz....kalimatku yang pertama kali muncul.
Iya hallo mas doni....jawab pak ustadz.
Ada apakah gerangan pak ustadz hari minggu menelfonku ??
Gini mas doni....ada undangan mendadak dari calon pengantin di desa A Yang harus kita datangi. Dan acaranya nanti sore mas.
Waduuhh...padahal hari minggu begini paling enak bersantai di rumah bersama keluarga." Gumamku dalam hati. "
Belum aku menjawab atas kalimat-kalimat pak ustadz..beliau sudah melontarkan kalimat lagi...
Gimana mas doni....apakah siap ??
Kalau iya...berarti sekarang juga mas doni harus bikin berkas-berkas yang di butuhkan biar nanti sore sudah beres...Dengan berat hati..akupun menyanggupinya....setelah obrolan kami di tutup.
Aku segera menuju ke kamar dan mengerjakan tugasku di layar laptop.
Tapi cerobohnya aku....beberapa file yang aku butuhkan ada di komputer kantor tempatku bekerja. Mau tidak mau minggu-minggu gini aku tetep ke kantor.Daripada bolak balik...mending aku kerjakan di kantor saja. Gumamku dalam hati...
Setibanya aku di kantor KUA tempat ku bekerja....aku langsung saja sibuk dengan tugasku....
Terbersit di pikiranku...mau pesen cemilan dan kopi di warung mbok jum....Segera aku tinggalkan mejaku dan langsung menuju ke warung mbok jum....
Tapi rasa kecewa tiba-tiba datang setelah tau kalau ternyata warung mbok jum tutup....
Walaaahh...lha kok tutup...kemana mbok jum ya....tumben....biasanya minggu juga buka....aku bertanya pada diriku sendiri.
Tak puas walaupun sudah tau warung tutup....tapi masih saja aku langkahkan kakiku mendekati warung mbok jum...siapa tau mbok jum ada di belakang warung atau masih belanja....dan paling sebentar lagi juga nongol....
Tapi setelah aku sampai di warung..tiba-tiba aku mendengar seperti ada suara dari dalam warung. Dengan seksama aku perhatikan suara tersebut. Ku dekatkan telinga ke warung yang terbuat dari papan kayu tersebut.
Rasa penasaranku seolah mengalahkan segalanya.....
Alhirnya aku coba mengintip lewat celah-celah yang ada....Memang aku yakin kalau sumber suara itu ada di dapur warung mbok jum....
Daaannn wwooowww....
Ada sosok perempuan tua tanpa sehelai benangpun sedang mengusap-usap memeknya di sebuah kursi kayu yang ada di dapur warung....Yaaa....itu mbok jum....
Jantungku berdegub kencang....nafasku terasa sesak setelah melihat pemandangan yang ada di depan mata.
Seorang mbok jum yang kini usianya sudah mencapai 59th dan keseharianya penuh dengan tawa dan suka bercanda....ternyata punya sisi birahi yang masih tinggi.
Aaahhhh......aaahhhhhh....suara desahan mbok jum terdengar dengan sangat jelas di telingaku.
Ooooowwwhhh....eehhhhmmmm...mbok jum semakin mendesah setelah salah satu jarinya menyeruak masuk ke lobang memeknya....
Sementara tangan satunya meremasi dan memainkan puting payudaranya sendiri yang sudah kendor menggelantung seperti buah pepaya.
Aku lihat sekeliling memek mbok jum sudah basah....
Aaaaccchh....aaacchhh....aacchhhhhhhh......
Dengan keluar masuknya jari mbok jum di memeknya....pinggul serta kakinya seraya terangkat....
Aaahhcchhh....oooowwhhh....Tiba-tiba mbok jum mengeluarkan jarinya dari dalam memeknya dan mengambil sebuah mentimun yang tak jauh dari tempatnya duduk....
Dan langsung memasukan mentimun tersebut ke lobang memeknya....
Aaacchh....setelah ujung mentimun mencoba masuk ke lobang memeknya....perlahan tapi pasti...akhirnya mentimun tersebut telah masuk sempurna....
Ooowwhhhh....oowwhhhh...owh.
Desahan mbok jum benar-benar parah....bikin celanaku terasa sesak karena ada sesuatu yang menonjol....Tapi kali ini rasa dan pikiranku masih bisa terkontrol....akhirnya aku sudahi mengintip mbok jum yang masih asyik dengan mentimunya....
Segera aku melangkah menuju ke ruangan kantor dan kembali mengerjakan tugas yang harus segera di selesaikan.
Lanjut apa tidak ya....???
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMULUNG BERJILBAB
Historia CortaBerisi adegan-adegan dewasa. Buat paca pembaca yang masih di bawah umur. Minggir dulu ...cari amanya saja....wkwkwkwk