PROLOG

242 28 0
                                    

"All my friends tell me I should move on
I'm lying in the ocean, singing your song
Ah~ ,that's how you sing it"
( Dark Paradise ~ Lana Del Rey)
——————————————————

Awan kelabu yang menggantung di atasku sama sekali tak menyurutkan niatku untuk melompat ke danau indah yang berada di bawahku, meskipun hembusan angin dingin yang mengigit seperti menyuruhku untuk menghentikan kekonyolanku ini.

Persetan, dengan itu semua. Aku ingin merasakan sensasi itu sekali lagi. Sensasi mendebarkan ketika air danau yang dingin mengigit di bawah sana mengelilingi ku seakan memerangkap ku, ketika ku pasrahkan nyawaku pada air danau yang perlahan mencoba menenggelamkan ku hingga ke bagian dasar. Ya, aku memang tak pandai berenang dan ia tahu itu. Namun, aku memang sengaja melakukannya. Demi merasakan sensasi itu sekali lagi. Sensasi menggelitik dan mendebarkan ketika mendapati tatapan penuh amarah yang sangat menusuk darinya. Meskipun begitu, aku tak bisa menghentikan diriku sendiri untuk tak tersenyum dan mengucapkan kata syukur sebanyak yang ku bisa.

Tak terasa sudah nyaris setahun berlalu sejak kepergiannya, namun rasanya seperti baru terjadi kemarin. Luka ini masih saja basah.

Minggu depan sudah mulai memasuki malam halloween, jadi wajar saja jika cuaca semakin mendingin di setiap harinya. Jika saja ia masih berada disini bersamaku, ku yakin ia pasti akan memarahiku habis-habisan karena tingkah konyolku ini. Tubuhku memang tak sanggup berada di cuaca yang dingin karena kulitku akan terasa sangat perih kemudian tiba-tiba memerah seperti melepuh dan ia juga sangat tahu hal itu. Dulu, ia pasti akan selalu memakaikanku baju hangat berlapis-lapis juga syal berwarna oranye kesukaanku sambil memarahiku lalu membuatku terlihat seperti buntalan bulu dengan syal oranye sebagai kepalanya, dan aku hanya bisa tertawa-tawa mendengarnya yang terus mengoceh sampai kami tiba di rumah. Ah, betapa aku merindukan kenangan-kenangan kecil semacam itu. Namun aku lebih merindukan dia.

Dan sekarang aku akan melakukan hal terkonyol dalam hidupku, namun apapun itu akan ku lakukan demi merasakan sensasi itu sekali lagi. Sentuhannya, wujudnya dan juga tatapan tajam menusuknya benar-benar terasa nyata. Ketika itu ia nampak sangat marah melihatku yang sengaja menenggelamkan diri di danau setelah melompat dari tebing yang sangat tinggi yang berada di dalam hutan tak jauh dari rumahku. Aku melihatnya, berdiri di pinggir danau dengan pakaian santai menatapku dengan tatapan khasnya ketika ia sedang marah atau kesal terhadap tingkahku. Aku sempat berpikir itu benar-benar dia. Dia telah kembali dan ingin memarahiku, bukannya merasa bersalah atau sedih ditatap setajam itu namun aku justru merasa ingin berteriak-teriak dan melompat-lompat saking bahagianya. Namun sayangnya saat itu kakiku tiba-tiba terpeleset dasar danau yang licin dan aku pun tenggelam selama beberapa detik sebelum kembali kepermukaan dan tidak menemukan siapapun disana. Tempat itu kosong, hanya ada diriku yang mulai kedinginan serta kebingungan. Kejadian itu tepat dua bulan setelah kepergiannya yang tiba-tiba dan diriku yang masih tak percaya kalau ia benar-benar sudah tak bisa ku gapai lagi.

Sejak saat itu aku selalu melakukan hal ini disetiap ada kesempatan. Entah itu di kolam renang, bibir pantai, di danau bahkan di bathub.

Terakhir aku mencoba menenggelamkan diriku di bathub karena aku tidak diizinkan keluar lantaran tubuhku yang sedang terserang demam tinggi, dan ia pun muncul lalu menarikku keluar dari dalam bathub. Kemudian membawaku ke ranjang, namun sialnya aku langsung pingsan saat tubuhku menyentuh ranjang. Esoknya aku terbangun di salah satu kamar di rumah sakit dengan jarum infus yang menancap di tanganku. Aku merutuki diriku sendiri yang pingsan disaat yang sangat tidak tepat.

Karena itulah aku kembali melakukannya lagi kali ini, demi melihatnya lagi. Kedua orang tuaku sedang sibuk bercengkrama di villa bersama anggota keluarga yang lain, mereka tak menyadari ketidakhadiran ku disana. Kami sekeluarga kesini memang bermaksud menghadiri acara keluarga yang diadakan sebulan sekali untuk kembali merekatkan hubungan antara anggota keluarga yang lain. Dan aku bukannya ikut berkumpul bersama mereka tetapi malah diam-diam pergi ke dalam hutan seperti ini. Ku yakin ayah dan ibu pasti akan memarahiku habis-habisan jika mengetahui kekonyolanku ini. Tapi aku sedang tak ingin memedulikan apapun selain rasa rindu yang nyaris meluap ini. Aku bahkan sampai bersumpah jika kami bertemu lagi maka aku akan mendekapnya erat dan tak akan pernah ku izinkan dia untuk pergi lagi dari sisiku.

DARK PARADISE (ANGELS#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang