Namanya Jenandra Novaldo tetapi sering dipanggil Jeno, ketua ekstrakulikuler basket di sekolah menengah atas, di kota Bandung.
Mungkin bagi orang-orang, Jeno hanyalah salah satu siswa berprestasi yang mengharumkan nama sekolah.
Tapi bagiku, dia adalah segalanya.
Aku tahu itu terdengar berlebihan, tapi itu faktanya. Aku selalu ingin melihatnya setiap waktu, bahkan jika dia tidak masuk sekolah aku merasa ada yang kurang dari hariku. Entahlah, sepertinya aku sudah terobsesi dengannya.
Ia terlihat menawan dari hari ke hari. Bohong jika aku mengatakan dia jelek. Matanya yang tajam, rahangnya yang tegas, dan rambut hitamnya yang legam selalu membuatku selalu ingin melihatnya.
Katakanlah aku budak cinta. Benar, dan ini pertama kalinya aku mengalami jatuh cinta dan pertama kalinya juga aku merasakan patah hati pada orang yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Teen FictionSurat ini dariku ... yang mengagumimu dari jauh. . . Terima kasih Jenandra Novaldo atas kenangan yang tak akan pernah bisa kulupakan. Semoga kita bisa bertemu kembali di keadaan yang lebih baik suatu hari nanti.