Day 3

17 1 0
                                    

Apakah sebelum ada chapter 2 kalian mengira Senja adalah wakil osis?

Di mpls tahun ini, di masa jabatan terakhir siswa kelas 12 sebagai osis. Ada 4 orang yang hanya memantau, ada selalu stand by di meja informasi bersama seksi acara. Mereka adalah Arga sebagai ketua osis, Aleta sebagai Wakil ketua osis, Senja sebagai Sekertaris, dan Bianca sebagai Bendahara. Aleta dan Bianca selalu berada di ruang gugus sedangkan Arga dan Senja tidak.

Arga di kenal sebagai cowok dingin, cowok ganteng yang sulit dimiliki, ia sedikit tertutup, cukup populer di kalangan para cewek di sekolah. Ketua OSIS dan juga anggota club basket yang selalu membawa kebanggaan untuk sekah. Aura nya membuat para cewek ingin memiliki nya.

Senja pun hampir sama seperti Arga, Senja cantik dan pintar dalam bidang akademik. Banyak cowok yang mengincar senja, namun dari awal hati senja terkunci untuk seseorang.

Hari ini adalah hari terakhir mpls di SMA. Hari ini hanya 1 materi, game, dan upacara penutup. Game kali ini adalah mendapatkan tanda tangan 35 orang anggota osis dan memberikan surat pink dan hitam.

Dengan peraturan jika mendapatkan kurang dari 15 tanda tangan anggota osis mereka akan mendapatkan hukuman. Dan untuk surat 1 orang di perbolehkan membuat lebih dari satu surat pink dan hitam.

Setelah materi selesai semua kembali ke kelas masing-masing, para mentor memberi tahu bagaimana teknis game hari ini. Semua siswa baru di larang keluar kelas sebelum bel berbunyi, semua anggota osis bersembunyi. Ada yang di kelas nya karna kebetulan hari ini kelas 11 dan 12 sudah mulai masuk, ada pula yang di kantin, bermain bola, dan lain lain.

Ketika bel sudah di bunyikan seluruh siswa baru keluar dari kelas mencari para anggota osis, kelas 11 dan 12 tertawa melihat mereka. Ini adalah momen yang di tunggu anggota osis karna seru katanya.

Sedangkan Arga dan Senja berada di ruang arsip dengan tenang. Tidak akan ada yang tau mereka disana, ah satu lagi kalau tidak mendapatkan tanda tangan ketua osis atau sekertaris mereka pun akan kena hukuman karna mendapatkan tanda tangan mereka cukup sulit. Gimana ga sulit, ngumpet nya di tempat tertutup gitu ya.

Senja memainkan handphone nya, begitu pun Arga. Senja dan Arga mendengar suara ramai di luar sana, namun mereka sangat nyaman berada di ruangan itu hanya berdua.

"Senja" Panggil Arga.

"Kenapa?" Sahut Senja.

Arga tidak mengatakan apapun namun tangannya langsung merangkul Senja yang duduk di sebelah nya. Senja mau menyingkirkan lengan Arga, namun tak bisa dan membiarkan Arga melakukan itu.

"Arga, udah 2 tahun kita mutusin buat selesai. Tapi kenapa ya hati gua ga bisa buat buka hati yang baru" Oceh Senja namun matanya masih tetap menatap layar handphone yang menampilkan acara TV Korea.

Arga tak menjawab hanya diam, dalam hatinya ia pun merasa seperti itu. Tapi Arga terlalu takut, takut menyakiti Senja kembali. Senja mematikan ponsel nya dan ia letakan di atas meja, lalu menyadarkan kepala nya pada bahu Arga.

Arga menarik Senja kedalam pelukan nya, Senja menangis karena merindukan dekapan itu. Arga mengusap rambut Senja dengan pelan penuh kasih sayang.

30 menit mereka disana, di luar masih terasa ramai. Senja dan Arga enggan melepas pelukan nya.

"Nja ga haus? " Tanya Arga di balas anggukan oleh Senja.

"Kantin yuk, tapi Arga duluan yang keluar. Nanti Senja nyusul ya, nih pake topi Arga." Arga memainkan topi nya pada Senja.

Mereka meninggalkan almamater osis nya dan pergi ke kantin secara diam diam dan bergantian agar para siswa baru tidak menyadari mereka.

Akhirnya mereka sampai di kantin dan berhasil tidak ada yang tahu mereka kesana.

"Bu, mau es good day cappucino ya" Ucap Senja.

"Saya pop Ice coklat ya bu" Sahut Arga.

"Eh kalian balikan?" Tanya ibu kantin.

"Ih engga bu" Sangkal Senja.

Senja pun memilih duduk di sebuah bangku di pojok kantin.

"Mojok banget sih" Ucap Arga.

"Biarin" Balas Senja lalu menyeruput es cappucino nya.

"Arga, kayak nya ketauan kita habis ini kabur sebelum rame" Ucap Senja.

Ternyata ada siswa baru yang melihat mereka di kantin dan akhirnya meminta tanda tangan mereka. Setelah itu Senja dan Arga pun pergi dari kantin menuju kelas Arga, IPS 1. Selama perjalanan ke kelas IPS 1 mereka bertemu lagi dengan beberapa siswa baru.

"Bisa bisanya ketauan" Gumam Arga lalu tersenyum menatap wanita di depannya.

"Apasih senyum senyum" Kata Senja yang melihat Arga tersenyum.

Tidak ada anggota osis yang berada di IPS 1 jadi tidak banyak siswa baru disana. Arga dan Senja duduk di meja Arga.

"Ekhem balikan nih?" Tanya Rendi teman satu kelas Arga. Arga mengangkat bahu, Senja hanya diam dan tersenyum.

Banyak cowok disana yang berharap mereka tidak balikan, tidak banyak juga yang mendukung mereka kembali bersama.

"Baikan dulu baru balikan" Bisik Arga. Senja hanya tersenyum.

Game tanda tangan selesai. Karena hanya ada 10 siswa dari ratusan siswa baru yang mendapatkan tanda tangan ketua dan sekertaris osis peraturan akan di hukum di hapus. Yang tetap adalah yang mendapatkan kurang dari 15 tanda tangan dan itu ada 5 siswa.

Setelah itu acara memberi surat pink dan hitam. Surat pink untuk orang yang menurut mereka baik atau sekalian confess ke kaka kelas nya dan surat hitam untuk orang yang tidak disukai. Senja mendapat cukup banyak surat pink dan Arga mendapat 20 surat pink dan 5 surat hitam. Senja dan Arga tersenyum.

Setelah selesai memberi hukuman dan surat akhirnya perkenalan anggota osis, dimulai dari Arga sebagai ketua osis hingga sekbid terakhir. Siswa baru pun di perbolehkan istirahat, setelah itu kembali berkumpul di lapangan untuk upacara penutupan.

Acara penutupan lancar, dan semua anggota osis berkumpul di ruang osis. Sebelum ke ruang osis Senja ke ruang arsip untuk mengambil almamater osis milik nya dan milik Arga.

"Arga, nih almet lu" Arga mengambil nya dari Senja. Haidar yang melihat itu langsung berbisik pada Riza.

"Riza, itu anak dua balikan apa gimana dah" Bisik Haidar.

"Kagak tau, Senja belum cerita apa apa sama gua" Balas Riza yang juga berbisik.

Evaluasi hari itu selesai, waktunya mereka pulang. Senja kembali berjalan bersama Riza dan Haidar.

"Za nebeng dong ka rey ga bisa jemput" Pinta Senja.

"Yah Nja gua aja mau mesen ojol ini, motor gua masuk bengkel" Balas Riza. Ia tidak meminta pada Haidar karena beda arah.

"Oiya lupa gua, pesen ojol juga deh" Ucap Senja.

Sebelum Senja benar benar memesan ojol, ada suara motor di sebelah nya.

"Ayok bareng aja, gausah pesen ojol" Ia adalah Arga.

"Gausah ga, ngerepotin" Balas Senja.

"Udah naik buruan, Riza ojol lu tuh di depan" Akhirnya dengan bisikan Riza, Senja pun naik di motor nya Arga.

"Nih pake helm" Arga menyodorkan helm cadangan milik nya.

Hari yang cukup melegakan untuk Senja karena bisa berbaikan dengan Arga. Ya, sebelum nya mereka perang dingin. Tak pernah menyapa satu sama lain sejak hubungan mereka kandas.

Namun saat di osis mereka berusaha bersikap profesional.

**

Terimakasih buat yang sudah baca, kritik dan sarannya dipersilahkan. Jangan lupa di pencet bintang nya.
@moonricee

Kisah di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang