#K-popLoveSeries
#Seri-2
"Buat apa susah susah mempertahankan kalau berakhir dengan merelakan? Buat apa berusaha keras untuk mendekat kalau berakhir dengan perpisahan? Buat apa kita dilahirkan kalau berakhir dengan kematian?"
-Kang Daniel, Park Jihy...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading! ————————— ° Efemeral
Efemeral : sebuah hal yang bisa dimiliki hanya bersifat sementara dan tak mungkin digenggam selamanya.
Bagaimanakah takdir seorang Park Jihyo yang harus menikah dengan lelaki dingin seperti Min Yoongi dan berakhir dengan bertemu seorang lelaki aneh seperti Kang Daniel?
...
Terdapat sebuah lembaran kecil yang sudah aku selipkan diantara banyaknya buku dikamarku. Disana ku menuliskan bagaimana menderitanya hidup didunia yang kejam ini, kukira menjadi seorang dewasa akan terlihat mudah seperti perkiraan. Tapi semua berjalan tidak sesuai dugaan dan masalah datang tak terkontrol membuat diriku tampak kuwalahan.
Kisahku berawal dari sebuah pernikahan yang sangat aku tak inginkan, tapi karena usiaku yang mau masuk ke umur tiga puluh tahun akhirnya kumulai menyetujui rencana pernikahan yang berdasarkan atas nama perjodohan.
Tak ada rasa cinta dan tak berasa apa apa, hambar tapi kutetap berjalan beriringan dimanapun dia berada. Sikap dingin nya serasa sudah tidak asing lagi kalau menyentuh tubuhku.
Hubungan kami berjalan normal dan datar, akankah sebuah masalah besar akan masuk kedalan rumah tangga kami dan apakah tanggapan kami berdua terhadap masalah itu?
Seperti hari ini aku Park Jihyo dan suamiku Min Yoongi sedang duduk dimeja makan menyantap sebuah makanan masing masing dengan sejuta keheningan.
Pernah aku merasa heran dengan hubungan kami, sudah tau kalau pernikahan kami ini tidak terjalin dengan ikatan cinta tapi kenapa salah satu dari kami tak pernah mencoba untuk merusaknya?
Mencoba setia? Tapi jalinan asmara bahkan tak tumbuh dihati kami berdua? Terus untuk apa hubungan ini? Anak bahkan juga gak punya. Padahal sudah satu tahun kami menikah.
"Aku berangkat." pamit singkatnya hanya membuat diriku berdehem pelan dan mulai membereskan meja makan dan menaruh semua makanan kedalam dapur.
Waktu itu aku sepertinya lagi tak fokus hingga menyebabkan kakiku tersandung dan sukses membuat tubuhku terhuyung kedepan.
Jdakk
Lho? Kok aku gak jatuh? Kusempatkan untuk mata ini membuka sedikit, alangkah terkejutnya saat kudapati suamiku kini tengah menopang tubuhku sembari menatapku datar.
Tanpa berlama lama kulepaskan rengkuhan itu dan menatap kearah suamiku dengan canggung. Yaampun kenapa sikapku harus canggung seperti ini.
