"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Ananda Rendra Hayez Prasetyo bin Farhan Prasetyo dengan Nesha Permata Hessari Binti Rio Haryanto dengan maskawin berupa emas batang seberat 100 gram dan uang tunai sebesar 20.000 dinar dibayar tunai!"
"Saya terima nikah dan kawinnya Nesha Permata hessari binti Rio Haryanto dengan maskawin tersebut dibayar tunai!"
"Para saksi sah?"
"SAH!"
Kurang lebih begitu,hari ini adalah hari pernikahan ku dengan Rendra setelah 5 tahun berpacaran akhirnya kami menjadi suami istri yang sah
Kalian tau bagaimana perasaan ku?
Sangat senang! terlebih aku sudah tak sabar dengan malam pertama kami nanti
Tapi aku tau kalau disana ada seorang yang menatap ku, seseorang yang pernah kucintai, namun dia mengecewakan ku
Aku pun mencium punggung tangan Rendra dan dia mencium keningku
Para keluarga dan tamu sibuk mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel mereka
Aku dan Rendra pun mengganti baju untuk resepsi pernikahan ku
***
Malam tiba aku baru saja mandi,aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuh putih mulus ku
Aku mengedarkan pandangan keseluruh kamar Rendra—tidak sekarang juga menjadi kamarku namun aku tak menemukan dimana suami ku itu
Tanpa memusingkan itu aku berjalan menuju lemari untuk mengganti baju tidur berbahan satin dengan lengan dan celana pendek,setelah selesai aku menutup pintu lemari dan...
"BAAA!!!"
"AAAAA!!!"
Teriakku setelah seseorang mengagetkanku
"Rendra! Jangan mengagetkanku!"
"Maaf sayang"
Aku tak merespon nya, aku pun langsung naik ketempat tidur yang berukuran king size itu berniat untuk tidur tubuhku sangat lelah setelah acara pernikahan ku
Aku pun menarik selimut dan menutup mata ku
Tapi aku merasakan sesuatu yang naik ketempat tidur, kubuka mataku dan aku pasti sudah menjerit lagi jika Rendra tidak menutup mulutku
"Kenapa kamu selalu berteriak hm?" Bisik Rendra, suaranya Sangat serak dan... Sexy
Astaga!
Rendra melepaskan tangannya dari mulut ku
"Mungkin aku tidak berteriak jika kau tidak sedekat itu dengan ku dan kenapa kau seperti mengurungku seperti ini ren?"
Posisi Rendra saat itu adalah di atas ku dengan kedua tangan nya sebagai penahan tubuh atletis nya
Rendra mendekat ke kuping ku
"Ingin memakanmu" bisik nya tepat di telinga ku membuat sensasi merinding merinding sedep
"Hah?"
Tak menjawab Rendra mencium bibirku dengan lembut, aku terkejut namun kini aku membalas ciuman nya
Perlahan ciumannya menjadi sedikit ganas, Rendra menggigit kecil bibir bawah ku lalu lidahnya berusaha masuk kedalam mulutku
Tentu saja aku buka kan ruang untuk untuk lidahnya masuk,lidah Rendra pun masuk dan menyapu seluruh rongga mulut ku,dan lidahku ikut menari mengikuti lidah Rendra, seperti menemukan yang ia cari Rendra langsung menghisap kuat lidah ku membuat darah ku berdesir
"Enghh"
Puas dengan mulutku Rendra turun ke leher ku, aku pun mendongak memberikan akses untuk nya
Dikecupnya leher ku disertai gigitan kecil meninggalkan bekas merah disana
Tangan Rendra tak diam ia mengelus paha ku dengan gerakan ringan membuat ku melayang
Hingga Rendra sampai di dua gunung kembar ku
Ia buka piyama ku memperlihatkan gundukan ku yang masih terbungkus bra berwarna pink
Rendra pun menyelusup kan tangannya ke punggung ku, aku mengerti apa yang ia inginkan lakukan jadi aku lengkungan tubuhku keatas hingga gunung ku mengenai wajahnya
Rendra melepaskan kaitan bra ku dan di tarik nya bra itu
Terpampang jelas gunungku di hadapan Rendra, Rendra pun tersenyum nakal, lalu menghisap kedua putingku dengan rakus
"Ahh..."
Sensasi yang diberikan Rendra membuatku nikmat bagaikan terbang
Cukup lama Rendra digundukan ku, akhirnya ia melepaskan seluruh pakaian ku hingga aku sudah naked
Rendra pun melepaskan seluruh pakaiannya hingga ia ikutan naked
Terlihatlah juniornya sudah mengacung tegak minta di pusakan
Rendra pun tak mau lama lama ia tembakan kejantanannya ke milik ku
Bagaimana rasanya?
SAKIT!
"Ren... pelan pelan...sakit" ujar ku saat 'helm' nya Rendra sudah masuk, rasanya seperti ada yang sobek
Perlahan tapi pasti junior Rendra sudah masuk tapi masih tersisa sedikit yang masih diluar tapi sudah tak bisa dimasukkan lagi alias mentok.
Benar seperti yang kalian bayangkan
besar dan panjang seperti keinginan setiap wanita
"Ren...jangan gerak dulu" ujar ku masih menahan sakit
Rendra pun hanya mengangguk, tapi tangannya tak diam ia remas remas gundukan ku hingga aku kembali bernafsu
"Gerakin ren tapi pelan pelan"
Rendra pun menggerakkan pinggulnya perlahan
Lama kelamaan semakin cepat, tak ada rasa sakit lagi, rasa sakit itu perlahan digantikan dengan rasa nikmat
Kami pun melakukan nya hingga pagi dengan berbagai pose
__________________________________________Bersambung
♪♪___________________________♪♪baru mulai udah begituan:)
Pemanasan dulu ler, makanya segini doang:>
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPACITO
RandomCERITA DEWASA 🔞 [Follow akun author karna beberapa part di private]