chapter 3

1 0 0
                                    

Jepang merupakan kota yang sibuk, terutama jalanan ibu kota. Saat ini, Azalea berjalan kaki di pusat kota tokyo yang dipadati para pejalan kaki, menikmati pemandangan kota di malam hari.

Ketika ia sampai di sebuah jalan yang mulai sepi, ia melihat pemandangan yang tidak menyenangkan. Disana, di depan sebuah gang sempit dan gelap, ia melihat seorang gadis yang diseret oleh beberapa pria bertubuh kekar.

Gadis itu berusaha memberontak sebelum diseret masuk ke gang gelap tersebut. Azalea mendekat ke arah gang tersebut, ia memiliki insting bahwa pria tadi jelas tidak berniat baik. Dan apa yang dia pikirkan benar, disana dia melihat baju gadis itu sedikit terbuka, sementara sang gadis tetap melawan.

Sebagai seorang gadis, ia tidak tahan dengan pemandangan di depannya. Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini tidak ada hubungannya dengan dia, namun dia benar benar merasa kasihan. Jadi dia menghela nafas kecil dan mulai memasuki gang sempit itu. Gang itu benar-benar gelap dan kotor, sepertinya dia harus menyelesaikan ini dengan cepat.

“Apakah kalian sudah cukup melihatnya?”

“Siapa kau?” para pria yang sedang asik melecehkan gadis imut berambut hitam panjang itupun terkejut dan menoleh.

“Siapa aku tidak penting, sekarang aku ingin kalian enyah!”
Salah satu pria itu terkekeh, “Gadis kecil, kau terlihat sangat cantik ketika marah”

Dan yang lainnya tertawa, “hahaha... kau benar. Dia terlihat lebih cantik dari yang ini.” Ucap yang lainnya

“Gadis kecil, Apa kau ingin bermain bersama kita? Akan kupastikan kau merasakan apa itu terbang”

Gadis berambut coklat yang ditahan oleh seorang pria lain itu mengelengkan kepalanya, “kakak.. jangan dengarkan mereka! Kau harus pergi selagi kau bisa! Lari... aku akan menghalangi mereka!“

Azalea menatap gadis itu dan mengangkat alisnya, “Dengan kondisimu?”

Wajah gadis imut itu memerah. Itu benar, apa yang bisa dia lakukan sekarang? Tapi dia benar-benar tidak ingin menyeret orang lain bersamanya.

“Tapi kau benar-benar harus pergi!” mata gadis imut itu penuh keseriusan.

Para lelaki itu memandang intraksi keduanya dan tertawa. Apakah gadis itu bodoh sehingga membiarkan gadis berambut hitam itu pergi begitu saja? Namun apa yang mereka tidak tahu adalah bahwa Azalea lah yang tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja.

Azalea memandang gadis yang masih mempedulikan kondisi orang lain ketika dia tidak dapat melindunggi dirinya sendiri. Lalu dia memandang beberapa pria di depannya, ‘satu, dua, tiga. Hanya ada 3 orang. Ini tidak akan terlalu lama’ pikirnya.

“Kalian ingin bermain? Kalau begitu kemarilah!”

“hahahaha...” lelaki itu tertawa dan berjalan menuju Azalea.

Azalea tersenyum dan-

Bruuk..

Satu tendangan meluncur ke arah dada seorang pria yang mendekatinya dan membuatnya terlempar menabrak dinding tanpa banyak usaha. Rekannya yang lain terkejut melihat rekan mereka terlempar begitu saja oleh gadis kecil.

Hei, dia adalah Kitsune yang terkenal. Jika dia tidak bisa mengastasi preman jalanan, itu akan menjadi lelucon.
Para pria mesum yang tidak terima rekan mereka dikalahkan segera melepaskan gadis yang dipegangnya dan mengepung Azalea dari samping. Mereka tertawa dan menatap nyalang pada Azalea. Namun, siapa dia? Dia adala White Fox! Apakah ada keperluan untuk takut pada berandal jalanan?

Pria di sebelah kanannya tersenyum nakal pada Azalea, “Apa kau takut sekarang manis? Jika kau menyerahkan dirimu dengan baik kita akan mengampuni nyawamu.”

Azalea tertawa, “Ohhh.. itu jika kalian mampu”

Pria di sebelah kanannya mengeram, “Benar-benar berani! Jangan berharap kami akan mengampunimu sekarang. Aku kan menyetubuhimu hinga kau merasa lebih rendah dari anjing. Lalu setelah itu aku akan membunuhmu dan membuang mayatmu ke tempat sampah”

“Ohh.. benarkah?”

“KAU!!!!”

Keduanya mengeram dan berteriak ke arah Azalea. Pria di sebelah kanannya berlari dan mengarahkan tinjunya ke dada Azalea. Azalea melompat ke belakang dan mendaratkan tendangan ke dada pria yang menyerangnya.

Pia itu menabrak tempat sampah di sudut gang dan tidak bergerak lagi, pingsan. Sementara pria lainya mengeluarkan belatinya dan menyerang Azalea. Azalea menunduk, mengarahkan sikunya ke dada pria tersebut dan 1 tangannya yang lain memegang tangan lelaki itu.

Memutar tubuhnya dan mengarahkan belati yang dibawa pria itu ke arah tubuhnya sendiri. belati itu menusuk perut pria itu, jijik melihat darah yang menciprat di telapak tangannya Azalea menendang pria itu hinga  menabrak dinding gang.

“Menjijikkan” ucapnya dingin.

Azalea kemudian berjalan ke arah gadis berambut hitam yang tertegun di ujung gang. Dia memperhatikan penampilan gadis itu yang acak-acakan dari ujung rambut hingga pakaiannya. Mendesah pelan, dia melepas jas sekolahnya dan menyampirkannya pada tubuh gadis itu.

“Apa kau tidak bisa merawat dirimu sendiri?”

Gadis itu menatap Azalea dengan mata besarnya tanpa berkedip. Sekarang Azalea baru menyadari bahwa gadis itu memiliki mata biru yang cerah, seperti langit di musim panas tanpa awan.

Namun Azalea juga risih ditatap seperti itu,  jadi dia meletakan tangan di pingangnya dan berucap dengan sebal, “Kenapa kau menatapku seolah-olah melihat hantu?”

“Kakak... matamu benar-benar indah!!!”

Azalea terkejut, ini adalah kedua kalinya dia mendengar seseorang mengatakan bahwa mata merahnya indah. Terutama dengan apa yang dia lakukan sebelumnya, kebanyakan orang akan takut dengan matanya.

Dia tersenyum mengejek kepada gadis di depannya, “Kau memiliki pengelihatan yang buruk, Sepertinya kau harus memeriksakan matamu!”

“Ehhhh...... ?”

Mengabaikan kebinggungan gadis di depannya, Azalea berbalik dan hendak meninggalkan tempat itu. Namun sebelum ia bisa menjauh, ia merasakan seseorang menakan lengannya. Ia pun berbalik dan menatap binggung pada gadis yang berdiri di depannya.

“Terima kasih sudah menyelamatkanku. Namaku Haruka, apa aku boleh tahu siapa nama kakak?”

“Namaku tidak penting. Tidak perlu berterima kasih, aku hanya kebetulan lewat. Ketika kita bertemu lagi, mungkin aku akan memberitahu namaku, sampai jumpa”

Setelah mengatakan itu Azalea segera berbalik dan pergi sebelum dia ditahan lagi. Haruka hanya bisa menyaksikan sosok cantik itu perlahan menjauh dan menghilang dari pandangannya. 

Senyum mengembang di bibirnya, dan dia melihat jas di tangannya dengan cahaya yang bersiar di matanya, “Kita pasti akan bertemu lagi kak!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little KitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang