Hari pertama di Kamboja dan menjadi sejarah bagiku. Bagaimana tidak? Untuk pertama kalinya aku bisa tidur di kasur tipis dengan baju yang kupakai sedari di Indonesia. 'the power of kecapekan nih kayaknya' batinku.
Kira-kira aku bangun pukul 8.30. Kamar masih sama, koper belum disusun, cahaya matahari yang merembes lewat jendela membuat selayaknya pukul 12 siang dan teman-teman yang masih bermesraan dengan kasur. (kecuali si Syafil, dia sudah bangun duluan sepertinya)
Aku mengumpulkan kesadaran, mengucek mata yang tak gatal sambil tangan sebelah menepuk nepuk Kharis yang setia dengan kasurnya.
Tok..tok..tok
Bunyi pintu terdengar, menampakkan kakak tingkat yang seingatku semalam sebelum kami tidur mengucapkan kata-kata seperti "tidur puas-puas ya, esok kita cari sarapan bersama untuk kalian"
"Good morning, macam mana tidur kamu? Pulas?"
Hanya senyuman dan jawaban "hemm.. iyaa" yang kuberikan. Bersamaan dengan Kharis, Wahyu dan Manda yang mulai kembali ke alam sadar karena kehadiran kakak itu.
"Lepas ni kamu mandi ya," dia melanjutkan "kita cari sarapan untuk kamu semua"
"Iyaa kak"
.
.
.Kami ber 7 dibawa ke warung makan depan asrama. Ada sedikit keruwetan dalam memilih menu dan berakhirlah dengan nasi babi yang jadi pilihan, kecuali Bagus yang memilih mie.
Setelah selesai dengan 'mari mengisi perut bersama sama' kami lanjut ke pasar untuk membeli simcard baru. Terpaksa harus kuucapkan selamat tinggal pada Ind*s*t yang telah menemaniku selama di tanah air tercinta.
"Kak! Kak! Tolongin!" Teriakan Wahyu memecah fokus kita semua beserta mbak-mbak konter yang bekerja disana.
"Ada apa?" Kak Ridwan datang, siap memberi pertolongan
"Ini.. di hapeku kartunya gak kebaca, aku bingung. Mbak-mbaknya juga ngomong apa aku gapaham"
"Ohh mungkin ada yang belom di atur pengaturanmu. Siniin hpnya"
Setelah itu entah kenapa kami ber 7 jadi diam tak bersua. Antara kagum sama skill kakak-kakak yang jago ngomong Khmer, atau bengong karena gatau mereka ngomongin apaan. Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Perantauan
Non-FictionKisah dan pengalaman tokoh 'aku' di negeri orang. Based on true story, dengan sedikit perubahan nama tokoh agar lebih estetik~