Dari jauh,
Ku lihat sosok tubuh yang pernah ku kenali suatu ketika dahulu,
Yang telah menjadi igauan dalam mimpiku,
Dilihat terurus dari sisinya,
Tidak miring dan tidak pula muram,
Tidak ku hairan,
Jika ramai gadis yang dara mahupun yang ditinggal suaminya,
Terpikat dengan adabnya,
Ternampak terlalu sopan,
Kepala kamu rendahkan,
Tatkala badanmu, kamu bonggokkan,
Saat kamu lewat di hadapan embokku.
Iya,
Hatiku hampir terpikat oleh kamu,
Hampir termakan dengan janji manismu,
Benar, kamu terlalu sempurna untukku mencintaimu,
Sedang hatiku mencintaimu,
Kamu sisihkannya,
Saat hatiku sudah tawar padamu,
Kamu datang kembali,
Meminta kasihku.
Sudahlah,
Kamu dan dia umpama merpati dua sejoli,
Kamu lupakan saja perasaan ini,
Biarlah ia terkubur sahaja.
Kamu adalah cinta terakhirku,
Izinkan aku,
Untuk catatkan segalanya dalam penulisanku,
Agar kamu juga menjadi memori yang selamanya takkan terpadam.
YOU ARE READING
The last chance
PoetrySeindah aforisme cinta, Tersusun kalimat puaka, Dipagari oleh jiwa, Lantaran ingin bebas melayar di samudera, Agar dapat melihat cinta itu indah sebenarnya. Yang terbukti, Adalah cinta Muhammad terhadap Khadijah, Yang terbukti, Adalah kasih Zulaikha...
