Sᴏʀʀʏ ғᴏʀ ᴛʏᴘᴏ(s)
PARK Sunghoon mengendarai mobil yang diberikan oleh Ayahnya pada ulang tahunnya yang lalu. Yuan sendiri duduk santai sepanjang perjalanan singkat itu sembari bersenandung kecil.
Hari ini Sunghoon akan menjumpai teman-temannya, yeah hanya untuk saling bertukar obrolan.
Ketika sampai yang pertama kali menyapa adalah lelaki bertampilan swag—yang sangat tampan.
"Hei bung, mendapatkan matemu, huh?" Jay Park itu sangat menyebalkan, bersiul menggoda dan membuat merah pipi si perempuan.
Sunghoon abai, ia memesan diikuti dengan Yuan.
"Tidak bersama dengan matemu, Jay?" Sunghoon mengalihkan pandangan kepada sang teman. Biasanya pasangan itu tidak pernah terpisah sedikit pun.
"Tenang saja, dia hanya sedang pergi ke toilet."
Sunghoon mengangguk kecil tanpa mengerti. Kemudian mulai bertukar cerita dengan sang teman, ah jangan lupakan Ethan Lee, paling dewasa dalam hal berpikir di antara mereka.
"Park, daripada susah payah mencari matemu lebih baik berkencan saja dengan Yuan. Yuan, kau pasti setuju, bukan?" Jay kembali berulah, tawanya bahkan tidak terhenti. Sunghoon menghela napas, candaan Jay yang melantur itu—ujungnya ia yang akan menanggung beban.
Sunghoon melirik sekilas. "Guyonanmu sama sekali tidak lucu, Jay."
Ethan meng-iyakan. "Benar sekali, jangan sampai berselingkuh dari matemu, teman. Jangan seperti Jay, menggoda omega saja kerjaannya!"
Jay mendelik. "Hei, aku tidak."
"Heh, kau bahkan bersiul saat mereka lewat di hadapanmu." Ethan tersenyum mengejek, karena Jay hanya berakhir memberengut kesal.
"Ups, benarkan itu Ethan?" Yang Jungwon—mate milik Jay tiba, mendorong kursi kemudian duduk dengan senyum di pipi.
"Benar, marahi saja alphamu itu."
Jungwon menggeleng, mengabaikan tatapan puppy ala-ala yang sedang Jay lancarkan. "Tidak biarkan saja, nanti akan kubalas. Btw, hai Sunghoon!"
"Itu tidak benar, Wonnie—"
"Ih, terserah, nanti kubalas, titik."
Sunghoon tertawa kecil. "Hei sudah jangan bertengkar seperti itu. Halo, Jungwon."
Ah jangan lupakan keberadaan Yuan, perempuan itu sedang merasa sebal—karena dengan Jungwon, Sunghoon bersikap lembut, tapi dengannya—eh, bukankah Sunghoon juga lembut padanya?
"Aku cantik.. bukankah pantas untuk berdampingan dengan Hoonie?" Yuan tiba-tiba berucap, membuat yang lain terdiam kemudian saling melirik.
Ethan sudah tertawa lebih dahulu, bahkan sampai terbahak-bahak. "Yuan, eh, atau perlu kupanggil kau dengan sebutan Noona? Kau memang cantik, bahkan menawan sekali, namun tetap saja—Sunghoon bukanlah matemu. Jadi silahkan berhenti berharap."
Ah Ethan, ingatkan Park Sunghoon untuk mentraktir temannya satu itu.
Sunghoon hanya ingin matenya.
Tidak dengan orang lain.
Pun dengan Yuan.
Yuan tanpa kata langsung berdiri, meninggalkan kedai dengan emosi yang sudah pasti melambung tinggi.
"Ethan, ucapanmu benar-benar."
"Ya, ya, aku memang keren sekali tidak seperti kau. Lebih baik jauhi dia, tidak baik jika terus bersama."
Jay berseru setuju. "Setuju! Jangan sampai terperangkap, Park."
Yeah.
Itu benar.
Sunghoon harus menciptakan jarak.
"Ingat, cintai matemu saja. Jangan pernah menyakitinya jika kalian sudah bertemu nanti." Ethan menambahkan, dengan tepukan ringan dia berikan di pundak Sunghoon.
Sunghoon menggangguk, mengiyakan ucapan sang teman.
Omong-omong, Jungwon masih di tempat, hanya tidak ingin ikut campur dalam permasalahan milik teman alphanya itu.
🦊🐧🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
On My Way, ˢᵘⁿᵍˢᵘⁿ
FanficSunghoon terjebak dalam permainannya sendiri, menimbulkan sebuah masalah yang rumit sekali. warning¡ •sungsun •sunghoon, dom. •sunoo, sub. •omegavers •fanfiction start: 26-10-2020 end: -