Sakura

710 89 22
                                    

Sasuke meletakkan ponsel Sarada dan mendesah berat, memijit kepalanya dan berusaha menekan amarah. Kenapa masih saja ada yang menghujat istrinya? Ia kemudian kembali meraih ponsel Sarada dan menghubungi seseorang.

"Halo?"

"Ini aku, Uchiha Sasuke. Aku butuh bantuanmu," kata Sasuke pada orang yang ia hubungi.

"Uchiha Sasuke? Tentu saja, kami sangat siap."

"Hn." Mematikan sambungan telepon dan kembali meletakkan ponsel sang anak ke atas meja belajar.

Awalnya ia hanya berniat memanggil Sarada untuk makan siang, tapi Sarada tidak ada di kamarnya. Tepat saat itu, ponsel Sarada berdering. Ia mencoba melihat siapa yang menghubungi putrinya. Dan ternyata pesan dari Chocho, anaknya Chouji. Ia ingin mengabaikannya, namun tanpa sengaja melihat nama istrinya pada chat yang Chocho kirim. Merasa penasaran, ia menggeser layar dan membuka pesan. Ini kali pertama baginya membuka ponsel Sarada. Menurutnya itu adalah privasi sang anak dan ia tidak berhak tahu. Tapi, melihat ada hubungannya dengan Sakura, ia merasa penasaran.

Dan benar saja, Chocho mengirimi Sarada pesan berisi artikel online mengenai mamanya. Bahkan menjadi trending nomor 1 di duniamaya beberapa waktu yang lalu.
Artikel berisi anggapan dan pendapat bahwa Sakura hanyalah beban. Sontak Sasuke merasa kesal seketika. Bagaimanapun juga Sakura adalah istrinya, dan menurutnya semua anggapan itu salah. Bukan semata karena membela sang istri, tapi anggapan itu sama sekali tak berdasar.

Akhirnya ia memutuskan untuk membungkam mulut haters istrinya. Ia ingin semua orang tahu, anggapan mereka hanya omong kosong. Tak ada dasarnya, tanpa logika dan anggapan yang sangat-sangat tidak masuk akal.

***

"Jadi ... anda tidak membenarkan hal tersebut?" tanya Makoto, presenter acara Mata Konoha. Sebuah acara yang membahas dan membongkar fakta dari berita terpanas di Konoha.

Sasuke terdiam sejenak kemudian mengangguk pasti. Ia sudah benar-benar kesal dan marah akan anggapan orang-orang. Akhirnya ia mengajukan diri sebagai bintang tamu guna membersihkan nama istrinya.

"Menurut anda? Bagaimana istri anda sebenarnya?" tanya Makoto kembali. "Namun sebelum anda menjawab, mungkin ada hal yang ingin anda sampaikan terlebih dahulu pada penonton di studio dan di rumah?" tawar Makoto yang tahu tujuan Sasuke mengajukan diri untuk hadir di acara ini.

Sasuke memejamkan mata sejenak, kemudian kembali membuka mata dan menatap ke arah penonton di studio juga kamera yang lurus menangkap gambarnya.

"Aku hanya ingin tahu, bagaimana bisa kalian menganggap istriku adalah beban. Beri aku satu alasan yang masuk akal," kata Sasuke dengan raut wajah datar.

"Bagaimana penonton? Ada yang ingin menjawab?" tawar Makoto pada puluhan penonton yang hanya terdiam kaku. Mungkin mereka takut jika Sasuke mengeluarkan amaterasu, jikalau Sasuke tak menyukai tanggapan dari mereka.

Makoto hanya tersenyum terpaksa, ia tentu tahu apa yang penonton takutkan.

"A ... karena tidak ada yang menjawab, bagaimana jika kita cari lewat wa sosial media?" tanya Makoto dengan keringat dingin menetes pelipisnya. Sebenarnya ia juga sedikit takut pada Sasuke yang sepertinya marah, tak terima akan predikat yang diterima istrinya.

Makoto menunjukkan layar besar di belakangnya dan menunjukkan cuitan juga komen para haters Sakura.

"Sekali beban, tetap beban."

"Cengeng, jelek, dada rata, ngga punya malu. Dah jelas Sasuke nolak, masih aja ngebet."

"Bar-bar, cuma jadi beban buat Naruto doang."

"Okurebase tanjoubi omedetou, Sasuke."Where stories live. Discover now